One

2K 236 83
                                    

1 minggu kemudian

"Kamu kapan mau pulang ke rumah?" Tanya Yedam kepada haru yang sekarang berada dipelukannya.

Posisi sekarang haru sedang tidur sambil memeluk Yedam. Yedam dengan senang hati membalas pelukan kesayangannya yang sedang mendusel di ceruk lehernya.

"Aku belom bisa pulang" katanya lemah

Setelah orangtuanya meninggalkan rumah. Haru jarang pulang ke rumah. Kalau tidak menginap di tempat Yedam. Haru biasanya numpang tidur di tempat temennya yang lain.

"Aku anter yuk, kamu gak kasian sama jewu. Dia di rumah sendirian loh"

"Aku masih ke inget kenangan bareng papi daddy ku yank. Masih sedih rasanya ditinggal orang yang kita sayang"

"Malam ini aku temenin deh. Tapi di rumah kamu ya" bujuk yedam

"Haru Stop. Jangan cium leherku nanti ada bekasnya" lanjutnya dalam keadaan seperti ini haru masih mengambil kesempatan untuk cium-cium kesayangannya.

"Ahahah. Cium dikit doang ko"

"Dikit tapi sering, terus ga pindah-pindah tempat. Nanti merah haru. Besok aku masih ada kelas"

Haru langsung bangkit dan sekarang berada di atas Yedam. Lalu mencium kening Yedam lama. Yedam syok tanpa sadar menikmati afeksi yang diberikan pacarnya sampai menutup mata.

"Kenapa tuh tutup mata?" Ucapnya jahil dan menjawil hidung Yedam

"Aku ga bakalan ngelakuin hal lebih kok ka. Ehehe. Udah yuk bangun katanya mau temenin aku tidur di rumah"

Yedam malu langsung menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya. Haru cuman tersenyum jahil dan keluar dari kamar Yedam membiarkan Yedam bersiap-siap untuk membawa keperluan nya untuk menginap di rumahnya.

'ah sial. Malu banget gue. Pake keenakan segala. Ambyar banget kalo Haru lagi mode soft jadi lemah gue' - Yedam
























Haruto sudah sampai dipekarangan rumahnya. Rumah yang biasa hangat jadi terasa dingin.

Sudah malam dan belum ada yang menghidupkan lampu rumahnya. Sudah pasti adiknya belum pulang.

Biasanya Hyunsuk selalu berada di ruang tamu untuk menunggu kepulangan haru. Ia selalu ingat papanya selalu mencium pipinya ketika pulang dari rumah. Daddynya selalu menepuk pundak dan mengusak kepalanya ketika ia pulang ke rumah.

Sekarang tidak ada lagi yang seperti itu. Haru kangen masa-masa itu.

Yedam menggenggam tangan haru dan membawanya masuk ke dalam.

"Aku taruh baju kamu di kamar dulu ya yank. Kamu tunggu disini oke" sebelum melangkah ke kamarnya haru mencium puncak kepala Yedam sayang

Yedam melihat sekeliling rumah haru yang sepi.

"Kamu mau minum apa yank?" haru berteriak dari arah dapur

"Apa aja haru yang ada aja di rumah kamu"

Haru membawakan susu coklat kepunyaan adiknya dan haru membawa cola minuman favoritnya.

"Haru" Yedam sedang berada dipelukan haruto. Mereka sedang menonton tv

"Kenapa hm?"

"Gapapa. Ehehe"

"Kok gitu? Kamu mau bilang apa sayang?"

"Emm.. kalo kamu kesepian, terus ngerasa sedih. Jangan dipendem ya. Kamu bisa bilang ke aku walaupun aku gatau gimana caranya supaya kamu ga kesepian. Seenggaknya aku bisa nemenin kamu biar ga sepi-sepi banget"

"Ahahha. Iya sayangnya haru. Tapi kalo misal nanti aku diemin kamu. Beri aku waktu ya. Jangan marah, jangan tinggalin aku. Aku butuh pengalihan. Kalau dirasanya aku udah kelewatan jangan lupa tegur aku ya sayang"

"Siap pasti itu mah"

Haru gemes dan mulai merekatkan pelukannya. Haru senang bisa punya Yedam yang bisa paham situasinya. Anaknya juga gak suka nuntut apapun. Dewasa banget. Bisa dibilang haru sangat beruntung punya Yedam.

























Jewu menelpon abangnya

"Bang"

"Kenapa?"

"Lo dimana?"

"Gue dirumah? Lo kapan pulang? Udah jam satu pagi anjir"

"Eh syukur deh kalo lo di rumah. Soalnya gue lupa kunci rumah tadi"

"Terus lo ga mau pulang?"

"Gue gabisa pulang bang. Lagi di rawat di klinik ---- bentar-bentar sebelum lo marah. Gue gapapa. Maaf kalo gue bikin masalah terus. Gue ditemenin ka jae kok. Lo marahin guenya besok aja oke. Gua cuman mau bilang gue ga bisa pulang. Takut lo nyariin"

"Aduhhh. Lu tuh ya bisa gak si gak buat orang rumah khawatir." Suasana hening seketika. Haru lupa sekarang orang rumah itu cuma ada dia dan adiknya

"Ahaha" jewu tertawa canggung. "Udah ya bang. Gua udah kasih tau lu kan. Gua tutup telponnya"





























Suasana di klinik

Jewu sedang berbaring dengan tangan diperban dan ada beberapa luka dalam yang diterima jewu sehabis tawuran hari ini.

Diujung kasur jae masih diam. Mengalihkan pandangannya dari muka jewu.

Jewu bangun dan mendekat ke arah Jaehyuk.

"Sayang. Baby lionnya jewu. Coba lihat aku" jewu menangkup pipi gembil Jaehyuk

"Aku gapapa. Aku minta maaf. Aku salah. Aku ga ngabarin kamu kalau aku pergi tawuran"

"Kamu marah? Gapapa marah aja. Jangan diem kayak sekarang. Jangan kamu tahan emosi kamu. Nanti hati kamu sakit. Aku gasuka kamu nangisin aku dibelakang. Kamu boleh sayang nangis di depan aku" jewu masih menangkup dan mengelus pipi Jaehyuk.

"Hiks.. abis kamu bilang kamu gasuka kalo aku nangis. Hiks. Aku tahan dari tadi. Hiks.. kamu jahat. Kamu langgar janji kamu, tapi hiks. Aku gabisa pura-pura galihat kamu terluka apalagi ninggalin kamu" jewu menghapus air mata yang turun dari mata indah pacarnya.

"Maaf. Aku kalut. Aku belum bisa terima papa daddy ku pisah. Aku coba cari kesenangan lain buat ngelupain masalah. Maaf ya" jewu mencium mata jaehyuk yang hampir bengkak karena nangis.

"Sini peluk tapi jangan erat-erat ya luka ku masih sakit" jewu terkekeh jail. "Aw-- yank ko malah dicubit"

"Biarin, siapa suruh bikin aku nangis"

"Duh gemes banget si baby lion-nya jewu makin hari makin keliatan ya kamu manjanya -- eh udah dong jangan dicubit terus. Eh atau kamu seneng ya pegang-pegang perut sixpack aku. Hahaha"

"Gatau ah. Bodo aku marah" Jaehyuk melepaskan pelukannya dan menjauh dari jewu. Pipinya sudah mulai merah sekarang.

Tapi bener si badan pacarnya bagus banget. Jadi insecure. Padahal jaehyuk juga punya tapi dada bidangnya gak selebar punya jewu.

'duh kalo bukan lagi di klinik gua terkam juga nih anaknya. Gemes bat anjirrr' - jewu

































Emak bapaknya kita tenggelemin apa gimana nih??? Wkwkw

TWINS HJW | JEONGJAE X HARUDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang