prolog

164K 8.6K 213
                                    


Seorang gadis cantik yang menggunakan dress berwarna putih selutut berlari menuju taman, rambut panjangnya terombang ambing dengan indah.

Dia Benalu si gadis cantik berusia tiga belas tahun. Gadis cantik yang memiliki wajah yang mirip ibunya dari mata, hidung, mulut semuanya sama seperti almarhumah sang ibu.

"kakek" panggil Benalu kepada seorang pria paruh baya berusia lima puluh dua tahun

Pria yang menggunakan pakaian jaz formal itu tersenyum kepada benalu. Dia bukan kakek kandung benalu melainkan Dia adalah Retno prabowo, seorang pria tua yang memiliki kepercayaan menjaga rumah besar, lebih tepatnya dia adalah kepala Maid

Retno tersenyum kepada benalu "Benalu kakek bawain kamu ini" Retno memberikan beberapa buku kepada Benalu

Benalu menerimanya dengan sangat senang, perlu yang kalian ketahui bahwa Benalu suka membaca buku "makasih banyak kek" ucapnya

Benalu melihat buku-buku itu ada lima macam buku yang dibelikan oleh Retno yang pertama buku tentang pelajaran ipa, ips, agama, dan dua buku novel

"kakek masih ada kerjaan. Kakek pergi dulu ya" Benalu mengangguk sebagai jawaban. Sebelum pergi Retno mengelus kepala Benalu dengan sayang, baginya Benalu merupakan cucunya

Saat Retno sudah pergi Benalu langsung duduk di rerumputan hijau, dia melihat-lihat bukunya kira-kira buku mana yang akan Benalu baca

Benalu mengambil buku ilmu pengetahuan alam itu, dia mulai membaca lembar-demi lembar

~••~

Jam menunjukkan pukuk 16.08 seorang pria yang menggunakan jaz formal masuk ke dalam sebuah rumah besar

Saat dirinya masuk semua pelayan langsung membungkuk hormat terutama Retno pria tua itu juga ikut membungkuk dengan hormat

"buatkan saya kopi. Lalu bawa ke taman" ucapnya dingin kepada Retno

Retno hanya mengangguk paham. Tidak biasa tuannya itu pulang lebih awal. Biasanya tuannya itu akan pulang saat matahari sudah tak menyinari bumi lagi. Tapi sekarang tuannya pulng lebih cepat.

Pria itu berjalan meninggalkan para pelayannya. pria itu adalah Adipramana batara pramudya seorang pengusaha paling kaya di indonesia

Di umurnya sekarang 48 tahun dia sudah memiliki lima anak yang semuanya laki-laki.

Sesampainya ditaman Pramana melihat seseorang, dia langsung mengepalkan tangannya, urat-urat di lehernya pun ikut menonjol, matanya menatap nyalang menandakan bahwa pria itu sedang marah sekarang.

"apa yang anda lakukan!" ucapnya marah

Benalu yang tadinya sedang membaca seketika menegang. dia tau siapa pemilik suara itu.

Benalu menaruh bukunya di rumput dan berdiri. Saat itu juga Pramana berjalan mendekati Benalu dan

'plak'

Pramana menampar Benalu sangat kencang, bahkan gadis itu sampai terjaruh ke rumput. Pipi putih Benalu berubah menjadi kemerahan sudut bibirnya juga berdarah

Pramana menjambak ramput panjang Benalu "udah saya bilang. Kamu gak boleh belajar! Siapa yang kasih kamu buku-buku itu?!"

Benalu hanya diam, tidak munggkin dia bilang bahwa kakek Retno yang memberikan buku-buku itu kepadanya.

"bilang Benalu!!!" suara Pramana lebih keras dari sebelumnya, dirinya benar-benar sangat marah

Pramana menarik Benalu agar berdiri, lalu dia mencekal tangan Benalu kencang dan membawa Benalu berjalan. Entahlan Pramana akan membawa Benalu kemana Benalu pun tidak tau gadis itu hanya mengikuti saja.

Pramana berhenti di depan tembok dia menatap Benalu marah. Pramana memegang ceruk leher Benalu dengan kencang "siapa yang ngasih kamu buku?!"

Benalu tetap diam, dia tidak mau jika nanti kakek Retno yang terkena imbasnya, bagaimanapun niat kekek baik dia memberikan Benalu buku agar Benalu bisa belajar walau tidak bersekolah

Sudah jengkel dengan Benalu yang dari tadi diam. akhirnya Pramana menjedorkan kepala Benalu ke dinding putih di depannya

'dug'

'dug'

'dug'

Saat ke yang ketiga kali kepala Benalu berdarah jidatnya terkena sisi pinggiran tembok. Bahkan darahnya menetes mengenai dress putih yang dipakai gadis itu

Setelah menjedurkan kepala Benalu ke tembok, Pramana berjalan mengambil buku-buku Benalu dan pergi meninggalkan Benalu sendiri

Wajah cantik Benalu sekarang terkena darah, gadis itu meneteskan air matanya. Memangnya apa salahnya? dia hanya membaca buku, tidak membuat kesalahan. kenapa tuan Pratama sangat marah saat dirinya belajar?

Tbc

Selamat datang di cerita pertama akuuu.

Cerita ini terinsprirasi dari sebuah keluarga yang pisah dari anak perempuannya. Dan dari situ aku mikir kenapa gak bikin si anak perempuan itu ada sama keluarganya tapi gak di anggap.

Banyak kekerasan dari cerita ini. Banyak juga yang bakal bikin kalian nangis karna kekerasannya.

Maaf banget, karna mungkin bakal ada kata-kata typo yang berterbangan

BENALU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang