51. keadaan Benalu

47.9K 3.9K 355
                                    

"gimana keadaan Benalu?" tanya Pramana saat melihat seorang dokter bersama beberapa perawat keluar dari ruang kamar inap Benalu

"kami mempunyai kabar baik dan kabar buruk tuan. Kabar baiknya sekarang keadaan pasien kritis tuan, setidaknya pasien selamat. Pasien juga sempat kekurangan darah dan untungnya kami mempunyai stok darah" dokter pria itu menghela nafas kecil "kabar buruknya. Jika pasien pulih ia akan mengalami kelumpuhan"

Deg

Pramana kembali melemas. Apa tak cukup anaknya hanya kritis? Dan sekarang ia mendapat kabar bahwa anaknya mengalami kelumpuhan.

Lalu bagaimana nanti jika Benalu bertanya mengapa kakinya sulit di gerakkan? Ia harus berkata apa kepada Benalu?

Dan Benalu pasti akan merasa sedih saat mengetahui dirinya tidak bisa berjalan lagi.

"apa Benalu bisa berjalan lagi?" tanya Pramana menatap dokter yang seusianya. Ia berharap. Bahwa sang dokter menga akan 'iya'

"sepertinya iya tuan" jawab sang dokter

Pramana menghela nafas lega. Untung saja Benalu bisa di sembuhkan "apa kami boleh masuk?"

"tolong dua orang saja yang masuk tuan"

"dad gimana-" ucapan Ganendra berhenti saat melihat dokter laki-laki yang sedang berbicara dengan ayahnya.

"kabar Benalu gimana dad?" tanya Cavero yang berada di sebelah Genendra

Pramana masuk ke dalam ruang rawat Benalu sendiri, ia mengacuhkan pertanyaan Cavero tadi karna baginya sekarang adalah melihat kondisi Benalu secara langsung.

"Tadi dokter bilang, keadaan Benalu krisis sekarang. Dokter juga bilang kaki Benalu bakal lumpuh sementara"  ucap Gentala yang sedang duduk di kursi berwarna biru. Pria itu meneteskan air matanya saat mengucapkan kata-kata tadi.

Cavero dan Ganendra pun sama. Mereka sama-sama meneteskan air matanya.

______

Pramana mendekati ranjang Benalu. Matanya kembali memanas saat melihat kondisi sang putri yang sedang tidak sadarkan diri di tambah banyaknya alat yang menempel di tubuh gadis remaja itu.

Terdapat kantung darah yang di masukkan ke dalam tubuh Benalu dengan bantuan jarum suntik serta infussan.

Kepala Benalu di perban cukup tebal. Serta sebuah alat yang menempel di hidungnya untuk membantu Benalu bernafas.

Pramana melirik sebuah benda persegi yang mengetahui detak jantung Benalu. Pramana kembali meneteskan air matanya saat melihat detak jantung Benalu yang melemah.

Pramana menatap wajah Benalu yang pucat.

Ia menyesal, amat menyesal!

Kenapa tidak dirinya saja yang di tabrak tadi?

Kenapa harus Benalu yang merasakan sakitnya?

Pramana sangat ingin menggantikan dirinya di posisi Benalu sekarang.

"Benalu harus kuat" lirih Pramana

Sebuah langkah kaki mendekati Benalu yang sedang tak sadarkan diri dan Pramana

"dad" ucap seseorang itu pelan.

Ia adalah Anggara anak ke tiga Pramana.

"Anggara yakin, Benalu pasti kuat dad" ucap Anggara tak kalah pelan.

"dad mau gantiin Benalu" Pramana menatap Benalu penuh penyesalan.
"kenapa gak dad aja yang kecelakaan tadi? Kenapa harus Benalu?"

Anggara mengelus pundak ayahnya pelan. Ia juga merasa sedih saat mengetahui Benalu kecelakaan.

Padahal tadi Benalu sempat mengobrol dan tertawa bersama mereka namun hanya dalam sekejap mata Benalu tertidur dengan keadaan kritis.

Tbc

Jangan lupa Votenya yap!

Cocok gak sih kalau ini jadi  Benalu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cocok gak sih kalau ini jadi  Benalu?

Spam next yokkk👉

Babbay👋

BENALU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang