38. Pramana

42.2K 4.2K 59
                                    

"beberapa tubuh Benalu mengalami melepuh tuan" ucap Reza menjelaskan hal yang terjadi

"terus apa yang saya harus lakukan? Apa Benalu akan merasa sakit?" tanya Pramana yang duduk di ranjang Benalu, sedangkan Benalu merebahkan dirinya di kasur

"saya akan terus memeriksa perkembangannya tuan. Kalau tentang rasa sakit, pasti Benalu merasakannya tuan, tapi sekarang saya sudah memberikan obat untuk menghilangkan rasa sakitnya" jelas Reza

"apa kulit Benalu akan melepuh?" tanya Kaivan

"mungkin akan ada beberapa yang melepuh tuan" jawab Reza ramah

"kalau bekas ngelepuhnya bisa hilang tidak?" tanya Cavero. Pria yang langsung pulang kerumah saat mengetahui adik kecilnya di siram air panas oleh sang nenek

"luka bekas melepuh tidak bisa hilang begitu saja, tapi saya akan usahakan supaya bekas di tubuh Benalu nantinya bisa hilang" jawab Reza lagi

"yasudah anda boleh pergi, terimakasih" ucap Pramana

Reza mengangguk lalu memberikan sebuah kertas berisi keterangan obat dan beberapa salep yang harus di beli nantinya "ini tuan"

"terima kasih"

"sama sama tuan. Kalau begitu saya pamit pergi, permisi" Reza keluar dari kamar Benalu di ikuti Retno yang mengantar dokter muda itu keluar rumah.

"tolong jaga Benalu bentar, dad ada urusan" ucap Pramana kepada kelima anak laki-lakinya

Mereka mengangguk kompak lalu mendekati ranjang Benalu.

_________

"mom, Pramana gak habis fikir kenapa mommy bisa menyiram Benalu pakai air panas?! Benalu gak berbuat kesalahan, tapi kenapa mommy nyiram dia pakai air panas!" ucapnya kepada Erina yang sedang duduk di sofa

Erina menatap Pramana biasa lalu mulai mengatensikan pandangannya ke acara televisi kembali "oh jadi sekarang kamu udah ngembela anak itu ya?! Pramana inget! Dia bukan anak kamu! Dia itu anak Bagas!" teriak Erina marah.

"Benalu bukan anak Bagas mom! Benalu anak saya, dia darah daging saya mom! Dan saya sayang sama Benalu!" balas Pramana tak kalah berteriak

"kata siapa dia anak kamu?" tanya Erina angkuh

"Pramana udah tes DNA mom, dan hasilnya mengatakan kalau DNA Pramana sama Benalu itu cocok! Jadi Benalu itu anak Pramana!" jelasnya

"bisa aja hasil tes DNA nya salah kan?!"

"udah lah mom Pramana gak mau percaya sama mom lagi, kata-kata mom itu udah gak bisa di percaya!
Terakhir Pramana percaya kata-kata mom ternyata semua itu kebohongan!" Pramana menatap ibunya tegas "mom juga pernah bilang kalau Benalu anak Bagas, tapi kenyataannya ternyata salah besar"

"mom bilang Natali selingkuh, tapi kenyataannya enggak. Dan gara-gara mom, Pramana jadi kehilangan Natali sekarang" nada suara Pramana sedikit memelan karna teringat mendiang istri tercintanya.

Pramana menghela nafas kasar. "Sekarang lebih baik mom pergi dari sini, Pramana gak mau ngeliat mom!" ucap Pramana lalu melangkah pergi meninggalkan Erina sendiri

Erina menatap punggung Pramana lalu ia menggeram marah.

_______

"Loh kalian lagi nyuapin Benalu?" tanya Pramana yang memasuki kamar Benalu. Ia tersenyum melihat putra-putranya yang menyayangi Benalu.

Mereka berlima mengangguk mengiyakan lalu mulai tersibuk kepada Benalu lagi, Anggara dengan telaten memberikan air putih untuk Benalu minum sedangkan Cavero menyuapkan bubur kepada Benalu

"eh kakak punya sesuatu deh" Kaivan berdiri lalu berlari pergi dari kamar Benalu dengan cepat

"punya apa dia?" monolog Ganendra, yang memperhatikan pintu kamar Benalu yang terbuka  lebar ulah dari Kaivan.

"Benalu! Nih kakak bawain coklat buat kamu" teriak Kaivan sambil memberikan beberapa macam coklat Kepada Benalu

"oh coklat, dikira kamu bawa apa" Gentala mengambil salah satu kemasan coklat membuka kemasannya dan bersiap memakannya

"apaan sih kak! Ini buat Benalu tau!" Kaivan langsung menarik coklat di tangan Gentala lalu memberikan coklat tadi kepada Benalu

"pelit banget sih!" Gentala menatap Benalu "Benalu, kakak minta coklatnya satu boleh gak?" ucapnya selembut mungkin

Benalu hanya diam lalu menatap Kaivan yang juga sedang menatapnya

"idih gak modal banget, sampai minta-minta" ucap Kaivan mencibir

"idih pelit banget ih! Nanti ginjalnya sempit baru tau rasa!" ucap Gentala

"lah emang ginjal bisa sempit?! Ngaco!"

"sudah-sudah masalah coklat saja kalian berebut" Pramana melerai kedua putranya

Tbc

Jadi ceritanya tuh waktu malem aku update cerita Benalu terus iseng ngeliat peringkat cerita, ehhh ternyata cerita Benalu peringkat pertama di anak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi ceritanya tuh waktu malem aku update cerita Benalu terus iseng ngeliat peringkat cerita, ehhh ternyata cerita Benalu peringkat pertama di anak

Seneng banget wehhhh

Makasih ya plen udah ngevote, komen and follow aku, cayang kalian banyak banyakkkk dehh😘

Segini dulu ya, aku usahain kalau gak sore - malem aku update.

Dadahhh

BENALU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang