Ckiiittt ....
Zrrrrttttt..!
Ji Hoon menatap lelah kearah pintu bus yang baru saja terbuka. Bus nya sudah tiba, beberapa penumpang yang ada dihalte masuk berbondong kedalan bus, lalu selebihnya ada beberapa juga yang turun dihalte yang juga menjadi tujuan oleh penumpang yang ada didalam bus.
"Tidak naik?" Tanya supir bus yang duduk didalam kemudi pada Ji Hoon yang belum beranjak dari halte tempatnya duduk menunggu.
"Tidak ahjussi"
Supir itu mengangguk paham lalu tak lama setelahnya pintu kembali tertutup dan bus beranjak pergi dari halte meninggalkan Ji Hoon yang hanya menatap keberangkatan bus yang sebelumnya selalu ia tumpangi untuk bekerja.
Ia menghela nafas panjang. Matanya menatap nanar pada ponsel yang masih ia genggam diatas pangkuannya.
Sweet Bakery
08.13 AM:KST
Ji Hoon-ssi ..
Maaf mengatakan ini padamu,
Tapi, kau tidak perlu datang bekerja
paruh waktu di bakery lagi ..
Kami sudah menemukan pekerja baru
saat kau cuti sakit ..Maaf ..
Aku akan mengirimkan gaji dan bonus
terakhir ke rekeningmu ..
Aku juga akan mengirimkan sedikit uang tambahan biaya pengobatanmu ..Pesan yang masih belum mampu ia balas. Pesan yang juga membuatnya batal menaiki bus yang baru saja pergi dari halte beberapa waktu yang lalu.
Ia diam, menengadahkan kepalanya menatap langit cerah pagi ini. Terlalu cerah untuk suatu keadaan yang membuat Ji Hoon merasa mendung untuk dirinya sendiri saat ini.
Yah, sudah konsekuensinya. Dan memang seperti itulah perjanjiannya dengan pemilik bakery saat ia melamar pekerjaan disana. Bakery selalu ramai, jadi ia tidak boleh cuti lebih dari 2 hari apapun alasannya.
"Aahh .. 10.000 won per jam ku ..." Lirih Ji Hoon lemas menundukkan kepala. Ia diam menatap pergelangan kaki yang masih terbalut rapi oleh plaster luka besar disana.
"Haah... Kenapa aku sial sekali .."
"Kalau saja aku tidak pergi ke Taebaek .. kalau saja aku tidak bertingkah bodoh mendaki Taebaeksan sendirian waktu itu .. kalau saja .."
"Kalau saja rasa penasaran tidak jelas ini tidak menghantuiku lagi .."
"Argh! Kenapa aku harus melihat gambar sialan yang tiba - tiba muncul dipencarian internetku! Kenapa gambarnya harus Taebaeksan?! Dan kenapa rasanya gambarnya sama persis dengan mimpi aneh disela mimpi - mimpi anehku!"
"Dan siapa sebenarnya dia?!! Aaaaarrgghhh!"
Ting!
Satu notifikas berhasil mengalihkan atensi Ji Hoon dari kekesalan memuncak yang sedang ia lepaskan. Ia memandang canggung kesekitar. Rasanya ia baru saja melakukan tindakan ceroboh paling memalukan ditempat umum yang sedang dipenuhi cukup banyak orang.
"Heiz, Park Ji Hoon bodoh" lirihnya malu mencoba abai pada pandangan aneh beberapa orang kearahnya.
"Uwah, 500.000 won?!! Apa dia tidak salah mengirimkanku uang sebanyak ini?" Seru Ji Hoon tak percaya dengan notifikasi mengenai uang yang baru saja ia terima dari mantan bos nya
"Harusnya jika hanya upahku dihari terakhir waktu itu, dan bonus yang ia katakan .. paling tidak hanya 100.000 won .." lirih Ji Hoon disela pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deathless
FanfictionKarena hidup dan mati bukanlah sebuah pilihan. Melainkan ketentuan .. . . Chamwink, bunssodan, 2 park, duo buntelan, atau apapun sebutan untuk 2 lelaki yang membuat saia terus berpikir kisah indah tentang mereka. Yaps, aku balik lagi dengan book bar...