bagian 1

159 26 4
                                    

"ohayouuu"

Bletakk

"berisik Hinata-boke"

Hinata meregut. Dia mengusap kepalanya yang tadi terkena jitakan kasar dari Kageyama. "sakitt brengsek"

Kageyama mendengus. Dia mengabaikan umpatan itu dan berjalan kearah loker untuk mengambil sepatu volinya. Tim mereka akan melakukan latih tanding dengan Tim Voli Fukurodani, jadi hari ini mereka akan berlatih sedikit kemudian berangkat menuju akademi Fukurodani.

"ohayou Hinata"

Hinata nyengir lebar. Dia melambai penuh semangat pada para senpainya yang baru saja memasuki ruang ganti. Suga, seperti biasa mengacak rambut Hinata dengan penuh kasih sayang, mengabaikan teriakan tidak terima dari bocah berisik itu karena telah menghancurkan tatanan rambutnya yang sudah ia rapihkan dengan susah payah. Padahal tidak ada perbedaan apapun disana.

"Suga-senpai ohayou"

Cengiran Hinata perlahan sedikit memudar begitu melihat Kageyama menyapa Suga dengan wajah yang tidak biasa. Bocah itu menggigit bibir bawahnya saat perasaan cemburu menghujam dadanya, lagi. Dengan sedikit cemberut dia mengambil sepatunya dan memakainya dengan sedikit kasar

Tidak ada siapapun yang tahu bahwa bocah orange itu mencintai Kageyama. Hinata memang sangat pintar dalam menyembunyikan perasaanya, mengenal jika bocah itu terkenal bodoh dalam berbagai hal. Tidak aneh jika yang lain menganggap bahwa sekarang dia kesal karena Suga yang telah mengacak acak rambutnya

"ayolah Hinata itu hanya rambut. Kau tidak perlu semarah itu"

Hinata berdehem pelan, "kalau begitu traktir aku makan nanti Suga-senpai"

Suga tertawa, "haik haik"

"lalu bagaimana denganku?"

Suga menoleh pada Kageyama, dan tersenyum kecil, "ah aku lupa. Baiklah karena aku juga memiliki janji dengan Kageyama, kita akan makan bersama-sama nanti"

"janji?"

Suga beralih pada Hinata, sedikit merasa heran saat melihat ekspresi Hinata yang sangat terkejut. "ya kami bertemu kemarin siang dan berbelanja sepatu baru untuk Kageyama"

Untuk kesekian kalinya Hinata merasakan sakit yang sama dibagian dadanya.

"aku kemarin mengajakmu berbelanja bersama dan kamu mengatakan bahwa kamu tidak bisa"

"aku memang tidak bisa karena sudah mengajak Suga-senpai"

"tapi kita bisa berangkat bersama"

Kagema menaikan alis, "tentu saja tidak Hinata-boke"

Tapi kenapa?!! Jerit Hinata dalam batinnya

"kageyamaa brengsek!!"

"heiii?!!"

Hinata menunduk. Dia berpura-pura mengikat tali sepatunya. Tidak ada yang menyadari bahwa matanya tengah berkaca-kaca sekarang.

Aku tidak menyangka jika mereka sudah sejauh itu

Kilas balik

"cukup sampai sini" sang kapten, Daichi Sawamura menepuk tangannya. Dia berteriak memanggil timnya untuk berkumpul ditengah lapangan

"jangan lupa dua hari lagi kita akan berlatih tanding dengan Tim Voli Fukurodani, jadi aku harap kalian beristirahat dengan cukup. Jangan sampai sakit"

"haik"

Mereka semua mulai membersihkan lapangan. Hinata menatap ragu pada punggung Kageyama. Beberapa kali dia mengalihkan pandagannya dari Kageyama kemudian pada bola voli yang dipegangnya

The same loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang