58 [END]

1K 98 31
                                    

Mew terpaku bersama beberapa orang yang ikut bersmanya. Kepanikan dan rasa khawatir yang tadi menggerogoti hatinya sirna. Bahkan ketakutan saat seniornya, Kim Seokjin, hampir membunuhnya hilang tak berbekas.

Memperhatikan siapa saja tamu baru di akhir pertunjukan. Gulf menemukan orang tuanya, dua sepupunya, kedua saudaranya, pacar saudaranya. Oh, tambahkan Pawat yang menatap Gulf ngeri.

Aneh, padahal Gulf yakin dia masih semenawan biasanya.

"Gulf, kenapa kamu ... Jungkook bilang ini bukan rencananya. Tapi kamu selamat ... itu bagus."

"Oh tentu, siapa bisa kalahin kesayangan Pak Mew yang semok depan belakang ini? Btw, rumah mantan Khun phi bagus juga, nanti abis kita nikah kita renovasi boleh? Tempatnya strategis dan bagus."

Gulf mengibaskan tangannya dan akan berjalan untuk memeluk Mew sebelum Seokjin menghalanginya. "Ma?"

"Lepas."

"..."

"Saya bilang, lepas, atau kamu berurusan sama saya."

"Hehe, kak Seokjin sadar ya?" Tawa itu sedikit berbeda. Dan Mew baru sadar, gerak gerik Gulf tidak sesantai ini. Di mana Gulf-nya yang sedikit denial dan pemarah? Bahkan untuk bermanja, itu masih cukup galak.

"Type, kamu yang lepasin, atau saya yang harus lepas paksa?" Nada menuntut dan dingin masih Seokjin lontarkan.

Gulf, atau Type, cemberut dengan memainkan tangannya. Kesal karena diketahui secepat ini.

"Bisakah lebih lama? Aku berbuat baik selama 16 tahun ini, Kak Seokjin harusnya-"

"Lepas, dari, tubuh, anak, gue."

"Ga! Aku masih mau sama kak Mew dan Derry!" Type membentak dan mundur. Langkahnya cepat untuk meraih Henderry ke pelukannya. Sejak Gulf terbangun di rumah itu, dan usaha Type menguasai pikirannya. Yang Type inginkan hanya bisa memeluk anaknya sedikit lebih lama.

Seokjin menurunkan bulu matanya. Terpaku dalam hitungan detik untuk kembali menatap sosok di dalam tubuh anaknya. Mereka terlihat sama, bahkan itu seperti tercermin satu sama lain. Meyakini bahwa ini keinginan yang tidak mungkin dihindari, Seokjin harus memikirkan cara agar kehadiran Type tidak mengganggu anaknya.

"Aku mengerti. Tapi kanu tahu ini tidak benar."

"Ini benar! Ini sudah benar! Kak Mew dapetin Gulf, dan aku bisa sama Bright dan Derry." Pelukan itu terlihat menyakiti Henderry, tapi di dalam rengkuhan lengan dengan otot tipis itu, Henderry hanya merasa lebih aman. "Kak, si busuk itu yang udah buah aku sama mereka pisah. Dia juga yang bikin kak Mew menderita. Dilihat dari mana kalo ini ga bener?"

Bahkan di pikiran semua remaja di ruangan itu, mereka menyetujui. Tidak ada yang salah untuk membalas dendam dan mendapatkan keinginan terakhir sebelum kematian, bahkan dalam bentuk yang berbeda.

Tapi itu tidak benar di benak ketiga orang dewasa itu. Mew memang merindu, tapi hatinya sudah ikhlas. Hati yang dibentuk dengan seluruh memori bersama Type, dan kemudian dihidupkan kembali dengan tingkah polah Gulf. Mereka memiliki porsi yang sama, seperti bumi yang memiliki pepohonan untuk bertahan hidup. Selama pohon itu baik-baik saja, maka begitupun bumi itu.

"Type, itu emang ga salah. Tapi tetep, itu ga bener. Ga papa kalo kanu mau ketemu Derry, tapi dengan cara memaku tubuh Gulf, itu ga baik. Please, kamu keluar ya?" bujuk Mew perlahan mendekat. Dia hanya ingin yang terbaik untuk dua orang yang dicintainya.

Type mengernyit. Kenapa dia harus pergi disaat tubuh Gulf juga menerimanya? Jika mereka bisa saling memahami, tidak sulit untuk bergantian memuaskan diri sendiri. Toh Type hanya ingin anak dan saudaranya. Mew? Ah, dia sudah bosan.

CHOOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang