Chapter 5

2.7K 253 22
                                        

Maaf yee cerita nc oneshoot ye hilang gak tau kmn gk gw unpub kaget bat waktu tau ilang...

Happy reading

Jaehyun dan Ten pulang kerumahnya setelah bersenang - senang. Jaehyun membukakan pintu rumahnya untuk Ten " silahkan masuk tuan putri " ucap Jaehyun

" terimakasih sayang " Ucap Ten

Jaehyun terkekeh pelan lalu mencium kening Ten. Ten duduk disofa " Jaeh aku haus " rengek Ten.

" kau haus sayang " ujar Jaehyun. Ten mengangguk.

" TAEYONG SINI " Teriak Jaehyun. Taeyong yang berada didalam kamarnya pun tersentak kaget dan segera keluar. Ia melihat Jaehyun yang bersama Ten perlahan ia turun dengan Terlatih karena. " Jaehyun ada apa " tanya Taeyong

" buatkan Ten minuman sekarang " ucap Jaehyun dengan nada dingin dan wajah datar

" ba-baiklah " ujar Taeyong

Taeyong membuatkan minuman untuk Ten. Taeyong menghapus air matanya yang mengalir " kenapa sangat sakit " ucap Taeyong

Taeyong pun memberikan minuman yang ia buat kepada Ten dan Ten membuang minuman itu " Ini sangat asin kau berniat membuat aku sakit " bentak Ten

" maaf Ten " ucap Taeyong.

Jaehyun menggeram kesal " dasar tidak berguna " kata Jaehyun. Jaehyun ingin menapar Taeyong tapi ditahan oleh Ten.

Ten mengelus tangan Jaehyun " Tidak ada gunanya berdebat denganya " bisik Ten ditelinga Jaehyun, Jaehyun menatap Ten " kau benar sayang " balas Jaehyun

" sayang aku ingin kekamarmu sebentar " ucap Ten

Jaehyun langsung menatap Ten dengan tatapan lembut berbeda saat menatap Taeyong. Taeyong yang melihat itu hanya mampu menahan rasa sakit yang ada dihatinya " mau dianatar hm " tanya Jaehyun

" Tidak " balas Ten

" Jae kenapa kau mengizinkan orang asing masuk kekamar kita " ucap Taeyong

" Ten itu bukan orang asing dia itu kekasihku " balas Jaehyun sambil menatap Taeyong tajam. Taeyong hanya terdiam apa yang akan Ten lakukan dikamarnya.

Ten berjalan kearah kamar Jaehyun ia melihat sebuah boneka " itukan boneka Taeyong " gumam Ten

Ten mengambil boneka itu dan turun kebawah " Jae apa kau punya gunting " tanya Ten

" ada ini sayang " ucap Jaehyun lalu memberikan gunting itu kepada Ten. Ten tersenyum miring dan ia mengeluarkan boneka Taeyong dan mengarahkan gunting itu kearah boneka kelinci itu. Taeyong melotot melihat itu " TEN APA YANG KAU LAKUKAN HIKS JANGAN TEN " Teriak Taeyong histeris itu boneka kesayangannya.

" Jaehyun tahan dia " ucap Ten, Jaehyun menahan tangan Taeyong tapi Taeyong terus memberontak Ten memisahkan kepala boneka itu dari badanya lanjut dengan bagian lainnya
" TEN JANGAN JAEHYUN LEPASKA AKU HIKS " Ucap Taeyong ia sudah menangis keras.

Ten membuang boneka itu kelantai " upss sudah rusak " ujar Ten

PLAK

Taeyong menampar Ten dengan keras " Jaeh aku ditampar olehnya " ucap Ten dengan nada sedih

Jaehyun mencekram tangan mungil Taeyong hingga memerah " Kau ini kenapa hah itu hanya sebuah boneka murahan dan berani beraninya kau menapar Ten " bentak Jaehyun

" Menurutmu boneka itu tidak berarti dan murahan tapi menurutku itu adalah boneka yang berharga kau tahu hah ibuku membeli itu dengan susah payah " ucap Taeyong air matanya mengalir deras.

Plak

Ten menampar Taeyong " tetap sajah itu boneka muruhan dan apa itu buku diary jelek milikmu sama sekali tidak berguna " balas Ten

Jaehyun menarik rambut Taeyong kasar kemudian menampar kedua pipi Taeyong dengan keras

PALK PLAK

" Rasakan itu akibatnya jika kau berani melawanku dan Ten " ucap Jaehyun.

" Jae ayo kita kekamarmu tinggalkan saja dia " ujar Ten

Jaehyun mengagukan kepalanya dan mereka kekamar. Taeyong menangis pilu dan mengambil boneka kesayangan dan buku diarynya " hiks ibu hiks " Taeyong menangis keras

" Taeyongiee lihat ibu bawa apa "

" wah boneka hore akhirnya yongie memiliki boneka kelinci terimakasih ibu "

" sama sama anak ibu jadilah anak yang kuat dan penurut ya sayang "

" iya ibu "

" Taeyong tidak boleh menangis sayang sekejamnya ayah dia tetap ayah Taeyong dan yakinlah suatu hari nanti ayah akan berubah dan sayang sama Yongie "

" iya ibu yongie akan menunggu ayah menyayangi yongie "

Taeyong mengingat kenangannya bersama sang ibu yang selalu menguatkannya tapi sekarang ibunya sudah tidak ada " ibu yongie rindu ibu hiks " lirih Taeyong

" aku masih kuat ibu aku masih baik baik saja ibu tidak perlu khawatir hiks Taeyong berjanji akan menjadi anak yang kuat dan menurut pada suami Taeyong " ucap Taeyong

Menurut pada suami yang berengsek tidak mempedulikan istrinya dan lebih mementingkan orang lain.

Tbc

Forgive Me [ JAEYONG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang