: : 5

35 7 0
                                    


Happy Reading!












Sudah 2 hari Orang tua Jimin berada di Melbourne. Dan dua hari itu juga Jimin menjadi dua kali lipat lebih bosan berada di rumah. 

Pada saat ia mengajak Jungkook dan Taehyung keluar berakhir dengan dia yang diabaikan, karena Taekook sudah berada di dunianya sendiri.

Pagi ini Jimin bangun lebih awal. Karena ia ingin memasak sarapannya sendiri sekaligus untuk dibawa ke kampus. Bukan karena ia tidak punya uang untuk membeli makanan, karena bagaimanapun ia terlahir di keluarga yang sangat mampu. Ia hanya malas untuk pergi ke kantin. Entahlah, akhir-akhir ini ia sangat tidak suka berada di keramaian apalagi sampai berdesak-desakan dengan banyak orang untuk mengantri makanan.

Jimin hanya memasak nasi goreng dan telur gulung untuk ia makan. Saat ia sibuk menggoreng, ponselnya yang berada di meja berbunyi dengan nyaring. Entah siapa yang menghubunginya pagi-pagi buta seperti ini.

Line

Kthyung95

Temanku, ingin menumpang tidak?




"Cih, dan berakhir aku kau abaikan begitu? Dasar alien. Kau pikir aku tidak punya kendaraan hah!"    Jimin menggerutu sambil mengetik pesan singkat untuk Taehyung.

G

Benar. Pesan singkat.

Kemudian meletakkan handphonenya di sembarang tempat lalu melanjutkan kegiatan memasak yang tertunda. Sebenarnya ia tidak masalah kalau harus berada diantara Taekook, tapi kedua makhluk aneh itu selalu memamerkan kemesraan yang membuat Jimin sampai mual. Ia tidak iri, oke?! Hanya saja mereka juga menjodoh-jodohkan jimin dengan orang lain atau dengan kenalan mereka sendiri. Jimin muak. Ia hanya ingin berkencan dengan orang pilihannya sendiri, ntah kapan hari itu akan datang.

.

.

.

Pukul 07.00 di sekolah, seperti biasa halaman sekolah selalu dipenuhi teriakan memekakkan telinga dari para yeoja ataupun uke yang mengagumi para pangeran sekolah.

Sebut saja Geng Tak tau diri. Ada Min Yoongi, Kim Namjoon, Kim Yugyeom, Park Chanyeol, Jung Jaehyun, dan Kim Taehyung. Karena meskipun sudah memiliki kekasih, mereka masih saja menggoda wanita atau uke lain. Kecuali Min yoongi tentunya, karena dia tidak memiliki kekasih.

Jimin yang baru saja memarkirkan motor hanya menatap malas, ia sangat terganggu dengan kebisingan yang ada. Seperti tidak pernah melihat lelaki tampan saja, pikirnya.

Dari kejauhan, Min Yoongi yang melihat Jimin berjalan ke arahnya langsung menyunggingkan senyum jahil. Ia mulai memikirkan ide untuk membuat pemuda Park itu merasa jengkel.

"Hai Park Jimin" sapa Yoongi dan menghadang jalan begitu Jimin tiba di depannya. Jimin yang sudah terlampau biasa hanya bisa menghela nafas.

"Apa?" Tanya Jimin malas, sepertinya tidak ada satu hari pun Yoongi tidak mengganggunya.

"Kau cantik sekali hari ini." Puji Yoongi sambil menaik turunkan alisnya. Teman-teman Yoongi yang berada tak jauh di sana hanya melihat sambil tertawa. Mereka ingin mengetahui sejauh mana Yoongi menggoda Jimin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Roleplayer [Yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang