Problematika Bendahara

1 0 0
                                    

Hari pertama jadi anak SMP (lagi) itu, ribet. Banget.

Yaiyalah, mana jadi ketua kelas dibawah si guru kacamata itu. Punya sekretaris rempong begitu. Untung bendaharanya ganteng (eh?)

Anyways, untung aja wakilnya tidak semenyebalkan yang kukira. Awas aja nyebelin, akan ku ashsiwjwhshsjsisjbs.

"Oit, bu ketua!"

Eh? Dirga? Tumben.

"Iya pak bendahara? Ada apa ya?"

"Gini nih.. eum.. boleh ketempat sepian dikit ga?"

Apakah ini awal mulanya kisah cinta seperti diwattpad itu? Ini pasti mimpii, too good to be true banget ga sihh?

Dirga mulai berjalan didepanku, hm.. dari belakang untuk seukuran anak SMP boleh juga. Terus dia pak--

"Eum.. jadi gini Rora. Kamu--"

Fix sih ini dia ngajak aku jalan. Fixxx ter fix fix fixxx!! Oke jawabannya itu, oke Dir atau sip Dir atau emm..

"Ngebolehin aku keluar dari perangkat kelas ga?" "Siapp dengan senang hatii!! Mau kemana?"

Lah? LAHHH? Eeehhhh loh?

"Eh seriusan nih? Wah makasi banyak loh, yaudah gw---"

"Eeeh stoppppp, bentar. Maksudku ga. Gaboleh, enak banget keluar2"

"Tapi kan tadi bilan---"

"Tadi gw jawabin telfon, udah ya pokoknya ga-bo-leh"

"Tapi Rora, aku sibuk banget loh kelas 8 ini. Aku harus bel--"

"Ga. Gamungkin lo belajar, udah ya gausa bujuk2 lagi bye"

"Ra! Plis lah, aku gabisa jadi bendahara"

"Nanti Raka bantuin, tuh Raka aja bisa masa iya sahabatnya gabisa. Dah ya dadah"

"Raaa! Roraa! RORAA!"

Yaelah, gw kira diajak jalan. Dahlah malu banget--

Huft, nyebelin banget hari ini suer.

"Roraa, tumben lo diem2 aja. Biasa juga ribut minta ditemenin kedepan buat beli eskrim. Harusnya hari ini seneng dongg, itu si Dirga ajakin ngobrol tadi wwkwkwk" ucap sahabat Aurora, Nanno.

"Halah, buat minta gajadi bendahara doang itu mah. Ngeselin ye tu orang ishh"

"Ngeselin tapi sayang, ciat"

"Ilihhh au ah bodo amat. Oiya No, lo ngerasain sesuatu yang janggal ga dari gw?"

"Hah? Apaan dah? Kaga tuh"

"Sriusan?"

"Eh ada deng, lo tambah butek"

"Bodo amat ya kapunkhap. Bitiwai, lu percaya ga kalo gw dari masa depan?"

Nanno hanya menatap sahabatnya dengan dalam dan terseny-- engga. TERTAWA

"BAHAHAHAHAHA LO GILA YA? WKWKWKWKWK MENTANG2 DIRGA GA NGAJAK JALAN UDAH GILA AJA LO WKWKWK"

Sudah kuduga. Dia gamungkin percaya, pasti ini mimpi aku yakin.

Kalau ini mimpi, aku bisa ngelakuin apapun kan? Hm... hari ini mau ngapain ya?

"Hadehh lo tu orang terrandom yang pernah gw temuin. Sakit perut gw nih, tanggung jawab lo!"

"Au ah lo gaasik. Eh, lo tau ga Dirga dimana?"

"Lo mau ngapain bambank? Confess?"

"Iya" jawabku dengan tegas

"BAHAHAHAHAHAHA RORAAA WWKWKWKWKWKWK BERCANDA LO!"

"Seriusannn, dia mana?"

"WAKAKAKAKA itu lo dia, dilapangan basket biasanya. Yakin lo? WKAKAKAKA"

"Yakin gw, yakin banget"

"Haduhh perut gw, yauda gw ikut wkwkwkw gw videoin ye?"

"Serah lo dah, ayo buruu"

Aurora dengan Nanno pun bergegas kelapangan basket untuk menemui Dirga, si pujaan hati Aurora.

Sesampainya mereka disana, sepi. Tidak ada orang satupun

"Ih No, lo bilang dia bakal disinii"

"Yaampun mana gw tau Rora, udah pulang kali ya?"

"Dia latian dari kapan sampe kapan sih?"

"Selasa sampe Jumat sih"

"KAN HARI INI KAN SENIN!"

"OIYAAA"

"Au ah ngambek gw bye"

Saat hendak membalikkan badannya, tim basket sekolah Patriot Budaya sudah berbaris layaknya anggota boyband.

'Dih anak SMP sok gede banget ni orang2' batin Aurora

"Ngapain kalian?" Ucap ketua basket, Jeffrey

"Nemenin orang mau nembak" Ucap Nanno dengan santai

"Siapa?"

"Siapa lagi? Aurora lah, si barbar"

"Buat siapa?"






















"BUAT DIRGA ANTARES, GW SUKA AMA LO OGEB. JANGAN KELUAR DARI BENDAHARA DONG YA!! GAUSAH ILFEEL YA LO, POKOKNYA GW SUKA SAMA LOOO" Teriak Aurora dengan lantang lalu tersenyum

Yes, oke tinggal waktunya bangun dari mimpi. Tinggal tutup mata dan












Prak prak prak
(Ketoprak, gadeng canda)

Suara tepuk tangan yang nyaring diruangan basket.

"Mantap dek Aurora gila lo keren banget. "

Nanno masih tak percaya dengan apa yang dia lihat, Nanno langsung menarik Aurora dari ruangan itu dan mengajaknya berlari.

"Nanno koprankhap stttooooppp"

"LO GILA YA?!"

"Huft, gw keren banget haha makasi"

"WOI INI AURORA SAHABAT GW KAN?"

"Tch, Aurora sahabatmu ini benar2 keren"

Nanno masih tidak percaya dengan yang ia lihat













Piiipp

'Untuk siswa bernama-- anaknya namanya siapa pak?'

'Ekhem, untuk siswi bernama Nanno papanya sudah menjemput ya'

"Semoga ini semua mimpi ya Rora, gw dluan"

"INI KAN MEMANG MIMPI!!" Ucap Aurora dengan percaya diri dan lantang








Setidaknya, itu yang dia pikirkan.

14 Again (Lee Jeno)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang