SATU

1.5K 108 21
                                    

mei 2021

***

"Ah.... Hmmh... Haahh..."

"ooh.... Hanhan....sayang...."

"Hah... Gongjun jangan di gigit sayang, besok aku ada pemotretan, aku tidak mau mahakaryamu membekas disana"

Pria yang namanya di sebut itu mengangguk menurut sambil terus melanjutkan kegiatannya, mencium lalu menjilat leher mulus milik pria kecil kesayangannya yang nampak pasrah duduk dalam pangkuannya sejak lima belas menit mereka memasuki kamar apartment milik Gongjun. sebenarnya dia ingin sekali menggigit leher jenjang itu tapi dia masih sayang nyawa dan tidak ingin mengambil resiko dengan membuat pria nya itu marah, lalu berakhir dengan merajuk. Zhehan akan berubah menjadi sangat keras kepala dan sulit di bujuk, persis seperti seorang istri yang sedang hamil muda, jika sudah begitu Zhehan pasti akan menolak bertemu dengannya, dan itu bencana.Sebagai seorang public figure yang sedang berada dalam puncak popularitas, kesibukkan harian dengan jadwal gila yang menggunung seolah menjadi rutinitas yang tak akan pernah lepas dari keduanya, dan itu berdampak pada intensitas pertemuan mereka yang semakin menyempit. sebab itulah jika ada waktu luang keduanya akan sama sama menyelinap keluar untuk bertemu dan menyalurkan kerinduan satu sama lain.

Gongjun menarik pria yang ia panggil dengan Hanhan itu agar lebih merapat padanya dan dengan cepat mempertemukan bibir mereka, meraup bibir tipis serta mungil yang sudah menjadi candunya itu dengan penuh nafsu, tangannya merambat masuk ke dalam kaos putih kebesaran milik Zhehan lalu mengangkatnya ke atas, menyeringai ketika matanya melihat dua benda berwarna pink yang menjadi favoritnya . Bagai bayi besar Gongjun segera menghisapnya kuat, hingga membuat tubuh Zhehan menegang nikmat.

"Hanhan aku sudah tidak tahan, boleh kita langsung pada intinya saja?"

"apa kau fikir hanya kau saja yang tidak tahan? aku juga"

***

Drrt... DRrrtt......

Getaran yang berasal dari salah satu ponsel yang tergeletak di atas nakas samping tempat tidur itu nyatanya membuat Zhehan terbangun dari tidurnya, dengan malas ia membuka matanya sambil mencari keberadaan ponsel yang tak berhenti bergetar itu. ketika akan bangkit sebuah tangan besar memerangkap tubuhnya dengan posesif, menenggelamkan kepala di sekitar leher, menjadikan dirinya sulit untuk bergerak.

"Mau kemana?ini masih pagi"Gumam nya dengan nada mengantuk.
Zhehan melirik sebentar pada wajah tampan di hadapannya yang matanya masih tertutup itu.

"Ponselku berbunyi aku harus mengangkat nya, bisa kau lepas pelukanmu dulu sebentar?"
Bukannya menurut Gongjun justru mengeratkan rengkuhannya sambil mengusak wajahnya pada leher Zhehan, persis seperti kucing manja yang mencari perhatian, yang mengakibatkan pria manis itu mengerang.

"Sayaanggg..." Gongjun tersenyum
seperti musim semi, entah kenapa tapi ketika Zhehan memanggil nya seperti itu apalagi ini masih pagi hari, ia merasa ada perasaan hangat yang tiba tiba menyusup dalam hati, dan itu sangat menyenangkan.

"Hemmmm..."

"Please...."Dan dengan sedikit tidak rela ia akhirnya melonggarkan pelukan tangannya, memudahkan Zhehan untuk membalikkan badan dan meraih ponsel yang entah sejak kapan sudah berdering itu, sambil menguap dan mata setengah menntuk, Zhehan menatap layar ponselnya yang menunjukkan nama manager jie disana....

"Hallo...."

"YAK.... Zhang Zhehan sudah kubilang beri tahu aku berapa nomor pin apartement mu sehingga aku bisa langsung masuk dan tidak perlu berdiri seperti seorang penguntit setiap pagi di depan pintu rumah mu, sekarang cepat angkat bokong besar mu dari tempat tidur dan buka pintu nya"

Ssstt..... It's Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang