BAB IX : Ada apa? Kenapa menjadi gelap?

78 24 2
                                    

"Udah-udah , mending sekarang kita balik ke kamar buat tidur. Besok lanjut lagi ngobrol nya" himbau Yeosang. Semua nya pun mengangguk lalu kembali ke kamar masing-masing.

Mingi yang kamar nya ini satu lantai dengan Wooyoung dan San berjalan berdampingan. Sambil sesekali mereka menyelingi langkah mereka dengan obrolan.

"Gi , jimat nya masih lo pake kan?" Tanya San.

Mingi mengangguk.

Wooyoung yang berjalan di tengah-tengah pun melirik ke arah kiri. Lebih tepat nya melihat ke arah kalung milik Mingi.

"Semoga aja dengan lo pake ini , tuh setan gak ganggu lo deh" kata Wooyoung.

Mingi hanya bisa menganggukkan kepala. Meng-iya kan apa yang di ucapkan oleh kedua orang yang berjalan di sebelah kanan nya yang tengah membicarakan atau bahkan memperingati Mingi untu menutup dan menjauhi kaca besar itu.

"Night , Mingi" ucap Wooyoung seraya melambaikan tangan nya pada lelaki Song itu.

"Lo berdua gak balik?"

San menggeleng , "Mau nyebat lagi lah kita di luar" kata nya seraya menunjukkan bungkus rokok yang San keluarkan dari saku celana.

"Lewat balkon atas lagi?"

Wooyoung dan San dengan kompak mengangguk. Mereka ini Kalau ingin melakukan hal yang seharus nya tidak di lakukan , selalu mengambil jalan melalui balkon.

Balkon kosan ini bukan tipe yang masing-masing kamar memiliki balkon terpisah , tapi kosan ini memiliki balkon yang menyatu dengan kamar kos lain. Dan balkon itu di lengkapi dengan tangga , jadi bisa mudah untuk orang yang akan menyelinap berlalu lalang.

"Ahhh... seger nyaaa es buatan Jongho" kata Mingi seraya membetulkan posisi tidur nya.

Kedua mata nya sudah mulai terpejam. Namun tiba-tiba suara sesuatu membuat aktifitas menuju mimpi nya Mingi menjadi gagal.

Mingi tidak menghiraukan suara itu. Tapi semakin lama , suara yang ia dengar semakin kasar dan Mingi mendengar seperti ada suara geraman.

Mau tidak mau ia harus membuka mata nya lagi. Dan rupanya perempuan cantik yang kemarin mendatangi nya secara misterius , kini sudah berdiri tepat di sebelah pintu kamar mandi.

''Don't be a liar. You have a promise with me , and don't make me mad with you" ucap perempuan tersebut yang memperingati sambil menatap Mingi dengan tatapan tajam.

Mingi mendengus. Ia jadi terpaksa harus benar-benar menepati janji nya untuk membantu perempuan misteri ini.

"Ini sudah jam 12. Take 4 candle and after that , turn on the candle"

Mingi menggaruk-garuk kepala nya yang tak gatal karena bingung. Ia mencari kesana kemari keberadaan lilin itu sementara si perempuan hanya bisa memperhatikan Mingi.

"Anjing! Di loker nakas ternyata" ucap Mingi yang sempat mengumpat.

Mingi mulai menyalakan lilin nya dengan korek. Seperti nya ia tidak terlalu banyak bertanya kenapa bisa ada lilin , korek , dan tatakan nya. Karena pasti Yeosang yang menyiapkan di setiap kamar untuk persiapan kalau mati lampu.

"Ayo menghadap ke kaca. Put the candles , 2 di depan dan 2 lagi di belakang"

"Done.. what's next?" Tanya Mingi seraya menatap si perempuan.

Perempuan itu tak menjawab pertanyaan Mingi. Ia duduk di belakang Mingiㅡdengan posisi kedua lutut yang bertumpu pada lantaiㅡdengan bibir nya yang bergerak-gerak.

"What are you doing? You said yesterday you want me to help you" kata Mingi keheranan. "Tapi sekarang mau di bantu malah gak jelas gini?"

Tiba-tiba perempuan itu menyeringai sambil menatap Mingi melalui pantulan kaca. Mingi merasakan ada yang tidak beres. Ia melirik ke arah jimat nya yang ternyata tak bekerja sama sekali. Mingi sudah berpikir yang tidak-tidak kalau perempuan ini adalah hantu kaca yang teman-teman nya sebutkan.

"Haha , how stupid you are...."

Dan setelah itu semua nya berubah menjadi gelap. Mingi tak sadarkan diri selama 5 menit. Setelah ia sudah mulai sadar , Mingi terbangun dari pisisi tiduran nya itu.

Ia merasakan dingin , tubuh nya seperti mati rasa , ketakutan , keheningan , dan hawa-hawa negatif lain nya. Seketika Mingi kembali menoleh ke arah kaca. Dan ia mendapatkan perempuan cantik itu tengah tersenyum pada nya.

Wujud nya kali ini sangat menyeramkan dan tak seperti sebelum nya. Kaki nya sangat panjang , begitupun dengan leher nya. Tinggi nya melewati kaca besar itu. Dan wajah nya pun penuh banyak luka dan memar. Setelah nya perempuan itu mengembalikan wujud nya menjadi cantik kembali.

Kaki panjang

Yang Mingi lihat sebelum nya saat ia akan mengganti baju sebelum berkumpul dengan teman-teman kosan nya tempo hari.

"LEPASIN GUE!??? ANJING!! JADI TERNYATA LO MAU TUKERAN DUNIA SAMA GUE!?? WOI SETAN BRENGSEK! KELUARIN GUE DARI SINI!!" Teriak Mingi seraya menggedor kaca itu.

"Sayang sekali , you can't out from that curse place. Kamu tak akan bisa keluar dari tempat terkutuk itu , karena kamu sudah menjadi bagian dari mereka dan aku kembali di kehidupan manusia. Aku ini arwah yang terjebak dalam kaca itu. Jadi aku menjebak mu saja karena kamu yang menghuni kamar ini"

Mendengar penjelasan itu , Mingi semakin marah. Ia benar-benar bodoh. Tidak mau memercayai cerita yang Yunho , Hongjoong dan San ceritakan pada malam itu. Mingi terlalu menganggap remeh.

Dapat Mingi lihat kalau perempuan itu sudah menghilang dan keluar menuju pintu utama kamar. Sementara Mingi harus terjebak di dalam kaca ituㅡthe curse placeㅡyang di mana tempat kutukan itu di namakan 'BLACK MIRROR'



 [ ✓ ] ( 1 ) : BLACK MIRROR | SONG MINGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang