Bagian 2

125 31 5
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote sama comment biar gue makin semangat update nya😄

***

Mark mengusap pergelangan tangannya yang terdapat bekas gigitan Gun disana, lalu langkah kakinya menuju arah Gun dan Third tadi. Tidak, Mark bukan mau mengejar Gun, dia mau mengisi perutnya yang lapar di kantin. Kali ini dia membiarkan Gun lolos. Tapi tenang saja, Mark sudah menulis kenakalan Gun pada buku kedisiplinannya. Hanya perlu menyerahkan kepada guru BK, maka guru sendiri yang akan memberi hukuman kepada Gun.

"ai shia Gun, awas aja nanti bakal gue bales" gumam Mark sambil terus mengusap tangannya yang merah. Sungguh sakitnya masih terasa, Gun tidak main main saat menggigit tangan Mark.

Di kantin

"oii Mark disini" panggil seseorang membuat Mark menoleh. Mengetahui kalau yang memanggil adalah temannya, dia pun menuju ke arah suara.

"kenapa lama banget? Abis dari mana lo?" tanya Mean, orang yang tadi memanggil Mark.

"udah pesen makanan?" bukannya menjawab pertanyaan Mean, Mark malah balik bertanya.

"jawab dulu pertanyaan gue, kebiasaan lo kalo ditanya malah balik tanya" kata Mean merasa kesal. Mark itu setiap ditanya pasti bukannya dijawab malah balik menanyakan hal lain.

Mark hanya memutar bola matanya malas dan berniat akan memesan makanan daripada harus berlama lama disini dan mendengar ocehan Mean yang tidak bermutu. Saat akan pergi memesan makanan Mean segera menahan tangannya "udah gue pesenin, gak usah ngambek kaya cewe pms" ucap Mean membuat Mark kembali duduk di bangkunya. Mark akan mengatakan sesuatu tapi urung dilakukannya saat mendengar teriakan Mean memanggil seseorang.

"PHI PLAN! OII PHI SINI MAKAN BARENG NANTI GUE TRAKTIR" teriak Mean sambil menepuk nepuk kursi disampingnya, bermaksud menyuruh orang yang bernama Plan untuk duduk disitu. Lagi lagi Mark hanya memutar bola mata melihat kelakuan temannya.

"gak usah teriak teriak anjir, jarak lo sama gue deket" ucap Plan merasa malu karena menjadi pusat perhatian, sungguh adik kelasnya yang bernama Mean ini sering sekali membuatnya malu, untuk apa dia berteriak padahal jarak mereka hanya 2 meter.

"hehe maaf phi" Mean menggaruk kepalanya yang tidak gatal "phi Plan duduk sini" lanjut Mean menyuruh Plan duduk disampingnya.

"kita udah makan tadi" ucap pria mungil yang sedari tadi diam disamping Plan.

"makan lagi gak papa phi, biar gue bayarin. Kasian badan kalian gak gede gede, kayaknya cacingan deh" perkataan Mean membuat dua pria mungil itu memelototkan mata "MAKSUDNYA LO NGATAIN GUE SAMA EARTH CACINGAN?!" ucap Plan galak.Sadar bahwa ada tanda bahaya, Mean langsung gelagapan.

"t-tidak phi, gue cuma bercanda jangan dibawa serius" ucap Mean panik "kalo mau yang serius mending kita ke KUA" lanjutnya yang malah membuat Plan semakin memelototi Mean. Sementara Mark sejak tadi entah sudah pergi kemana, dia sangat malas mendengar ocehan Mean, apalagi jika sudah bertemu dengan phi Plan, kakak kelasnya yang disukai Mean.

"gue geli sama lo" ucap Plan sambil memandang Mean jijik, sementara orang yang dipandang hanya bisa memasang muka melas.

"salah ngomong lagi gue" batin mean kecut.

"Title ada dimana Mean? Kok gak bareng kalian" kali ini bukan suara Plan, tapi Earth, orang yang dari tadi berdiri disamping Plan.

Fyi, Plan dan Earth adalah teman sekelas, mereka sudah kelas 12 Ipa 2. Sementara Mean, Mark, dan Title kelas 11 Ipa 1.

"oh Title lagi di ruang osis, tadi katanya ada rapat osis" jawab Mean. Title memang salah satu anggota osis.

"udah yok balik keburu masuk" kata Plan menarik Earth pergi meninggalkan kantin. Memang niat awal mereka itu menemui Mark dan Mean untuk menanyakan keberadaan Title.

My Trouble Maker (MarkGun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang