Bismillahirrahmanirrahim, was sholatu wassalamun'ala rosuulillah.
Tak terasa asam, manis dan pahitnya sebuah hidup sudah semestinya dirasakan bagi seluruh manusia. Tanpa terkecuali setiap langkah berpijak dalam satu alur kehidupan, disitulah awal dari sebuah perjalanan. Yang menghantarkan setiap individu kejalannya masing-masing. Ya... terkadang perjalanan memang mengasyikkan, menggembirakan, dan bahkan menyisihkan luka dalam duka.
Tanpa disadari, hari demi hari berlalu, bulan demi bulan terlewati,siang dan malam pun berganti melewati rotasi yang tak terhenti. Begitu pula dengan hayati dalam perubahan yang dialami tanpa kasat mata semua berotasi sesuai ekspektasi. Dan kapasitasnya,siapa yang tahu-menahu kecuali Sang Ilahi. Sebagai pribadi, yang hanya seorang makhluk ciptaan. Tidak ada yang bisa berbuat apa-apa dalam penentuan berubahnya seseorang. Tatkala ia memulai,maka jikalau selalu Istiqomah dijalan yang lurus. Niscaya ia akan terjaga dalam perlindungan Allah subhanahu wa ta'ala.
Tersadar bahwa alam yang tidak abadi ini hanyalah tipuan semata. Jikalau Sang Kuasa berkehendak menghancurkan suatu hamba. Maka, seketika itulah jalan yang lurus akan belok kedalam jurang yang dalam. Jikalau diri hendak berubah, mulailah dari tekat yang kuat . Yaitu sebuah niat karena Lillah. Tidak jauh sebuah perbuatan yang diridhoi tanpa ada allah Sang Rohman (Sang pemberi kasih sayang) yang mampu memberikan kasih sayangnya kepada seluruh alam dimuka bumi ini.
Tidaklah jauh sebuah intaian ilahi sebagai bentuk cinta-Nya kepada hamba yang beriman. Kecuali Ia memberikan Rohim-Nya kepada kita.Jika cinta maka diuji, jika sayang maka diberi dan jika jauh maka mendekat. Nah, itulah hidayah.
Siapa tau kapan waktu hidup akan habis? Siapa tau dimana nanti akhir hayat akan melayang. Lalu hembusan nafas, tiada yang bisa menghitung jarak sekon perdetiknya Allah kapasitaskan untuk kita semua ciptaan-Nya. Semua itu adalah nikmat yang tidak akan bisa terhitung jumlahnya.Semua pasti, akan diambil oleh Allah Sang Kholiq melalui para malaikat-malaikat —Nya.Yakinlah setiap yang berjiwa akan kembali pada Robb-Nya. Jikalau umur masih bisa terkira, mungkin kehidupan kita sebagai hamba masih banyak dosa dan waktu itulah yang paling Allah anugerahkan pada kita untuk bertaubat dengan semestinya.
Sampai tiba satu hari,dimana sedang gencar-gencarnya aksi menjaga kebersihan. Akibat marak gejala penyakit yang mewabah yaitu virus Korona (Covid-19). Berita ini sudah mendunia,dan pusat paling tinggi dari wabah ini adalah RRC (Republik Rakyat China) yang berpusat di Wuhan. Wilayah ini memang dikenal sebagai pengkonsumsi hewan ekstrim dan liat terbesar di China. Sampai kelelawar,katakpun menjadi santapan nikmat dikalangan mereka.
Sementara jika dilihat dari hadist Rasulullah.
عن عَبد الله بن عَمْرو أ أنه قال: لاَ تقتلوا الافادع فإن نقيقها تسبيح ولا تقتلوا القال قا تقتلوا الضفادع فإن نقيقها تسبيح ، ولا تقتلوا الشاشا العاليDari 'Abdullah bin' Amru, ia berkata, “Janganlah kalian membunuh katak, karena suaranya adalah tasbiih. Jangan kalian pula membunuh kelelawar, karena ketika Baitul-Maqdis roboh ia berkata: 'Wahai Rabb, berikanlah kekuasaan atas lautan hingga aku dapat menenggelamkan mereka ” (HR. Al Baihaqi dalam Al-Kubraa 9: 318)
Demi menjaga diri dari wabah ini, seluruh akses kerumunan ditutup,pemakaian masker diwajibkan, juga tidak bersalaman dengan organg lain juga sangat dilarang, apalagi tentang menjaga kesehatan. Hhmm....terkadang sebagai seorang muslim kita seharusnya sudah sadar akan itu semua ada aturannya didalam Islam rahmatan Lil'aalamiin ini.
"So, apalagi yang harus diragukan dalam agama Islam?"
"Tidak ada yang harus diperdebatkan".Okkey, last days together kita bisa teliti dalam islam dalam menjaga kebersihan amat sangatlah diperhatikan dengan baik. Karena Islam itu suci,lagi menyukai hal-hal yang suci (bersih).
Bahkan,jauh sebelum ribuan abad yang lalu. Baginda nabi Muhammad shalallahu'alaihi wa sallam sudah menegaskan tentang pentingnya kebersihan lingkungan agar kerusakan dan bencana alam tidak terjadi.عَنْ سَعْدِبْنِ اَبِى وَقَّاصٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌيُحِبُّ الْجَوَادَفَنَظِّفُوْااَفْنَيْتَكُمْ
"Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu."
(HR. Tirmizi).Mm....begitu ya.. ternyata sistematika Islam ini. Uwauuu... banget bukan, yapss tentunya semenjak wabah ini datang,mulailah terpikir dibenak pikiran apa ia,Makai masker doang selama wabah? Dan apa ia,ya...makai masker dan menjaga jarak hanya saat wabah datang?
Eh...ia, "ternyata Islam itu jauh sebelum beribuan abad kita lahir,sudah menetapkan landasan teori yang sesuai dengan kondisi alam semesta ini". Cuman,manusia didalamnya saja yang lupa dan enggan berbuat.Jadi kepikiran nih, "Kenapa mereka cuman Makai masker doang? Cadar jugakan lebih aman makainya? Kok gak itu sih yang dipakai?" (Berkata dalam hati)
KAMU SEDANG MEMBACA
DETAKAN
Teen FictionBerusaha menjaga hatinya untuk sang kekasih tercinta itu fitrah. Namun,disaat rasa itu datang dengan orang yang sesuai dengan karakter yang diinginkan.Gundala mulai muncul,dilema mulai merangsang hayati.Hingga ketakutan akan kekasihnya hilang dan ce...