Tak terasa angin lepas dimalam hari begitu kencang menemani langkah jihadku terpadu. Selembut sutra cahaya rembulan menikmati benak khayalku.Menemani langkah bisu tak bertuan. Hhhhh...ricuh polemik kehidupan membuat jiwa ini terbebani sampai kepikiran. Begonya..!!!! (Pikirku sejenak)
"Bisa saja kali, dihentiin sebentar,udah kamu ngayalnya kepanjangan" (tutur Fuadi)
Fuadi : Eh... assalamualaikum. Sampek lupa salam. Hihihi...
Lagi ngapain tuh kamu?
Sifah: Gak..nih,biasa lagi nugas kepikiran organisasi, ditambah desakan keluarga. Hhhh...biasalah itu. Udah wajar saja namanya perjalanan hidup.(Sembaring senyum dan menutupi luka)
Fuadi : Oh..ia bagus tuh kamu nyemangati diri sendiri.Tapi kamu jangan kelamaan gitu,gak baik tahu.Emang kenapa sih? Jangan ada yang ditutupi.
Sifah : Enggak tuh,Gak ada.Emang biasalah perkara pengen banget nih berubah jadi seperti orang-orang.Bisa kalem,bisa lancar ilmu agama,rilegius semua hal,terus tuh gak monoton. Hihihi....(Malu-malu)
Fuadi : Ngapain kamu gitu banget Sifah,!!!? Aduh kamu nih, terlalu dipikirkan semuanya. Gak pakai hati kamu mah, posesif banget sama masalah.Udah kamu tenang ajah,rileks ajah.Semua dibawak santai ajah,jangan dijadikan beban.Bila perlu kamu tinggalin semua itu dan menyendiri dengan waktu kamu yang memang membuat kamu baik kembali suasana hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DETAKAN
Teen FictionBerusaha menjaga hatinya untuk sang kekasih tercinta itu fitrah. Namun,disaat rasa itu datang dengan orang yang sesuai dengan karakter yang diinginkan.Gundala mulai muncul,dilema mulai merangsang hayati.Hingga ketakutan akan kekasihnya hilang dan ce...