Hello!!
Jangan lupa vote+ komen
Tandain kalo typo
***
"Sasha, sini dulu sayang!"
Cewek yang baru saja membuka pintu itu berhenti. Ia berbelok ke ruang tamu saat mendengar teriakan ibunya. Di tangannya ada beberapa paper bag dari brand terkenal.
"Kenapa Mam?" tanya Sasha.
"Sini, kenalan dulu. Kamu tuh darimana sih? Jalan-jalan mulu perasaan." Sasha tersenyum datar.
"Ini asisten baru kita. Ini Bi Kinasih." Sasha tersenyum pada perempuan yang mungkin lebih tua lima tahun dari umur ibunya.
"Bi, ini anak saya. Namanya Sasha, mungkin seumuran sama Haidar."
Oh, Sasha lupa. Di sebelah Bi Kinasih juga ada anak laki-laki yang sedari tadi menatapnya.
"Sasha, ini anaknya Bi Kinasih. Dia juga mau bantu-bantu disini, ngurus tanaman Mami sama cuciin mobil Papi mungkin."
"Neng, Haidar." Haidar mengulurkan tangannya, Sasha dengan ragu membalas ukuran tangan itu.
Tangannya sedikit kasar.
"Gue Sasha," Sasha dengan segera menarik tangannya "Udah ya Mam, aku mau ke kamar." Sasha berbalik dan berjalan dengan cepat menuju kamarnya.
"Oh, iya. Saya mau ajak Bibi sama Haidar buat keliling-keliling disini biar tau tempat nyetrika dimana, nyuci dimana, yang gitu-gitu lah."
"Tadinya sih saya mau suruh Sasha yang ngajak kalian keliling, tapi kayaknya anak itu lagi badmood."
"Iya, Bu."
"Yuk, sekarang aja."
***
"Iya, dateng sama anaknya gitu yang cowok."
"Ganteng gak?"
"Gue gatau, tapi lumayan sih. Ga terlalu kampungan lah. Meskipun yaaa, dia manggil gue pake sebutkan 'neng' sounds weird tho, karena gue belum pernah dipanggil begitu." Sasha menggulingkan badannya di kasur.
Cewek itu sedang melakukan panggilan suara dengan temannya.
"Eh, tapi kalo misa-
Tok tok tok
Sasha menghiraukan suara ketukan pintu itu, melanjutkan kegiatannya.
"Kalo misalnya dia di rumah gue, serasa punya as-
Tok tok tok
"Ck." Sasha melepaskan earphone di telinganya dengan kesal.
Tok tok tok
Suara itu terdengar lagi.
Brak!
"Apaan sih?!" Sasha membuka pintu dengan kencang disertai wajah yang mengerut kesal.
"Ya Allah!"
"Ehh, anu. Itu neng, dipanggil sama Ibunya eneng." didepannnya. Haidar memegang tengkuknya canggung.
"Enang, eneng. Nama gue Sasha." Sasha melengos pergi meninggalkan Haidar yang masih berdiri didepan pintu kamarnya.
"Meni galak, ih."
***
"Waeyo, Mam?" Sasha menghampiri ibunya yang tengah duduk di kursi meja makan.
"Makan malem. Kamu belum makan loh, ini kita cobain masakan Bi Kinasih. Enak loh, kamu pasti suka deh." Tiffany menyuapkan satu sendok pada Sasha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different |SOMI|
Fanfiction"Sasha, sini dulu sayang!" "Gue Sasha." "Jangan di pegang, tangan lo kotor." "Jangan pernah nyapa gue kalo di sekolah, inget itu." "Maaf ya neng Sasha."