I Stare At You |Chenji |Jichen [DISCONTINUED]

ISAY. 5

Warning : Ada beberapa bagian dengan kata-kata kasar.

....

Trak

Jisung meletakkan sumpit berbahan besi itu dengan kasar di nampan makanan milik nya, netra si pemuda Park sudah jengah dengan sosok jangkung di depan nya ini.

"Ck, hentikan tatapan menjijikan mu itu sialan!".

Sungchan segera mengedip-ngedipkan mata nya yang perih, setetes liquid hangat bahkan sampai jatuh di pipi sebelah kanan.

Jemari sang pemuda Jung mengusap pelan liquid tersebut. Ia lalu menatap Jisung dengan pandangan serius. "Hei Park Jisung, apa aku melewatkan sesuatu?".

Sedang si pemuda kutub utara itu hanya bisa mengernyit heran. "Apa maksudmu?".

"Kau tahu aku tipe yang tidak peka, tapi sepertinya aku merasa melewatkan sesuatu".

"Langsung ke intinya".

"Apa ada sesuatu antara kau dengan Zhong Chenle"?.

Deg.

Gerakan Jisung yang hendak memasukkan kimchi ke dalam mulut terhenti karena pertanyaan Sungchan. Sebisa mungkin ia bersikap natural dan kembali melanjutkan makan nya.

"Dalam mimpi mu". Ucap Jisung dingin.

Perlahan tangan Sungchan kembali sibuk pada makan siang nya. "Kau tahu kita sudah satu tahun kenal, aku merasakan firasat bahwa ada sesuatu antara kau dengan kekasih Lai Guanlin itu".

"Tahu apa kau? bahkan orang tua ku yang jelas-jelas merawat ku dari kecil pun belum sepenuhnya tahu tentang diriku".

Pemuda bermarga Jung itu mendecak, "Ck, aku bilang firasat bodoh. Tapi aku penasaran, apa kau menyukai Chenle?".

Hening sejenak, belum terdengar jawaban yang akan keluar dari mulut pemuda Park.

"Tidak". Bibir nya berkata demikian, berbeda dengan isi hati nya yang ingin sekali berteriak kalau hal itu tidak benar.

Mendengar itu membuat Sungchan langsung menyandarkan punggung nya pada sandaran kursi kantin. "Hah, lega nya diriku".

"Kenapa justru kau yang lega?".

Si Jung itu hanya mengendikkan bahu nya tak acuh, "Kau tahu, Aku hanya tidak ingin sahabatku merusak hubungan orang lain".

'Apa menyukai seseorang diam-diam bisa disebut perusak hubungan?'. Inner Jisung

...I STARE AT YOU...

_____________

Kau seperti sebuah mimpi bagiku.

Tapi apa kau tahu, apa yang menyakitkan dari sebuah mimpi?

Kenyataan ketika ragaku terbangun dan tersadar bahwa memiliki mu hanyalah sebuah khayalan.

Haruskah ku merelakan mu?

_______________