ISAY. 4

150 34 5
                                    


________________

Mungkin aku terlalu dalam jatuh dalam pesona mu.

Sampai diriku bahkan tak menyadari, bahwa selama ini ada jarak yang selalu memisahkan kita.

Tapi bolehkah aku tetap berharap suatu saat nanti kau berhenti melangkah?.

Karena aku akan terus berlari ke arahmu sampai tak ada lagi jarak di antara kita.

Sehingga aku bisa dengan leluasa mendekap mu dalam rengkuhan hangat ku.

__________________



1 Tahun Lalu


Hari ini semesta seakan sedang berbaik hati memberikan cuaca cerah ditambah dengan udara pagi yang belum tercampur oleh debu halus. Karena hal itu begitu di dambakan semua orang yang tinggal di ibukota Korea Selatan ini.

Seorang pemuda nampak duduk tenang di bangku bus tepat di sisi kanan, earphone yang terpasang di kedua telinga nya serta lagu milik penyanyi senior kim dong ryul; departure memenuhi indra pendengaran si pemuda.

Netra jelaga nya menatap langit biru dari balik jendela, angin segar langsung 'berlomba-lomba' memasuki bus lewat celah jendela yang di geser sang pemuda barusan.

Tak lama, pemuda dengan nametag Park Jisung itu segera bersiap turun kala tersadar pemberhentian selanjutnya adalah halte tempat ia sekolah.

Ia berdiri diantara hiruk pikuk siswa yang berjalan tergesa di halaman sekolah, sedangkan dirinya masih betah bergeming di tempat nya berpijak.

Entah mengapa kegiatan belajar dan sekolah adalah salah satu kegiatan yang paling tidak ia suka. 'Membosankan' pikir nya.

Baru selangkah dirinya berjalan, seseorang menabrak bahu sebelah kanan nya cukup keras. Dalam hati ingin sekali ia mengumpat pada sang pelaku.

Namun teruslah kau bermimpi karena nyatanya justru obsidian milik pemuda bermarga Park itu jelas terpaku pada pria berpostur mungil dan berwajah manis.

"Maafkan aku, apa kau tak apa?". Rasa bersalah membuat si pemuda manis itu langsung membungkuk, manik kembar kecokelatan milik nya bahkan menatap khawatir pada sang korban.

"Hn".

Jisung begitu bersyukur dengan sifat dingin yang dimilikinya, sehingga ia dapat menyembunyikan fakta bahwa ada detak jantung sialan yang menggila serta netra yang masih terpaku pada sosok itu.

"Syukurlah, aku benar-benar tak sengaja." Manik kecokelatan milik nya lalu menelisik tampilan Jisung. "ah, apa kau anak baru juga?".

"Hn".

Pemuda mungil itu terkekeh sampai menampilkan deretan gigi putih nya. "Sepertinya kau tipe yang irit bicara ya. Senang bertemu dengan mu, namaku Zhong Chenle kelas 1-1. Aku harap kita bisa akrab... " Netra nya lalu menatap nametag yang terpasang di blazer milik pemuda jangkung itu "Park..Jisung..-ssi?".



...I STARE AT YOU...

I Stare At You |Chenji |Jichen [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang