#1

2K 167 102
                                    

"Gempa! Gempa! Kenapa tadi kau bisa bersama dengan kak Hali?" Tanya Taufan menyipitkan matanya curiga pada Gempa. Sementara Thorn yang berada disamping Gempa melipat kedua lengannya didepan dada dan mengerucutkan bibirnya, tanda kesal. Gempa merasa seperti diinterogasi sekarang.

"Uhm.. tadi kami tidak sengaja bertemu diatap sekolah. Lalu kami pun berkenalan dan makan bersama disana… uhh ya seperti itulah." Jawab Gempa sembari memundurkan kursinya sedikit demi sedikit saat melihat kedua temannya itu menatapnya tajam.

"Apa?! Makan bersama?!" Seru Thorn dan Taufan serempak sembari menggebrakkan meja dengan keras yang membuat Gempa menutup kedua telinganya erat.

"Wah ini tidak bisa dibiarkan! Kalau begitu kita juga harus makan bersama denganmu, Gempa!" Ucap Taufan dengan semangat yang membara. Thorn pun menganggukkan kepala nya dengan semangat.

"Bolehkan Gempa? Bolehlaaah ya? Thorn juga ingin tau rasanya makan bersama dengan Gempa!" Ujarnya sembari bergelayut manja pada lengan Gempa.

Gempa menghela nafas kecil dan tersenyum tipis, "Tentu saja boleh. Lebih banyak, lebih baik, kan?"

Kedua kembar Boboiboy itu pun langsung meninjukan tangannya ke udara dan bersorak gembira. "Yes! Haha! Kita mana boleh kalah dengan kak Hali! Betul kan Thorn?!"

"Betul tuh kak Taufan! Kita tidak boleh kalah dengan kak Hali! Padahal kita yang pertama mengenal Gempa. Kak Hali tuhh main serobot aja."

Gempa menyeritkan alisnya bingung. Ia tidak mengerti dengan apa yang keduanya bicarakan. Tidak boleh kalah apanya coba? Memangnya ini kompetisi makan bersama?

"Oh ya, Taufan, Thorn, boleh aku bertanya sesuatu?"

Dengan cepat Thorn dan Taufan menoleh kearah Gempa dengan senyuman yang lebar, "bertanya apa? Nomer hpku? Warna kesukaanku? Makanan kesukaanku?" Tanya Taufan dengan cepat disertai seringai jahil. "Atau posisi favoritku~?"

Gempa terbengong-bengong dengan pertanyaan Taufan. Maksudnya apa coba? Ia pun menggelengkan kepala nya kecil, "bukan itu. Aku hanya penasaran saja. Tadi kau memangggil Thorn dengan sebutan nama yang biasa. Tapi Thorn memanggilmu dengan embel-embel 'kak'. Kalian ini adik kakak atau bagaimana ya? Aku bingung. Kukira kalian ini seumuran." Jelas Gempa sembari menggaruk kepala nya yang tak gatal.

"Ooh tentang hal itu. Kami semua seumuran kok, Gemgem. Hanya beda beberapa menit saja saat ibu melahirkan kami!" Jelas Thorn dengan senyuman polosnya yang biasa.

Tunggu.. apa tadi katanya? Gemgem?

"Yap betul sekali! Jadi urutannya seperti ini, yang pertama itu Kak Hali, lalu aku, sehabis itu Blaze, Ice, Thorn dan yang terakhir adalah Solar." Lanjut Taufan menjelaskan detailnya pada Gempa yang akhirnya mengangguk-angguk paham.

"Ohh begitu. Kalian ini unik sekali. Sepertinya seru jika punya saudara yang banyak. Tidak kesepian.." Ujar Gempa lirih disertai senyuman yang terlihat sedih. Kedua kembar Boboiboy pun saling berpandangan. Thorn dengan sigap memeluk Gempa dari samping dengat erat yang cukup mengejutkan Gempa dengan aksi Thorn yang tiba-tiba itu.

"Gemgem jangan sedih! Sekarang kan kita ada untuk Gemgem. Thorn dan kak Taufan tidak akan pernah membiarkan Gemgem sendirian kokk!" Ucap Thorn yang semakin mengeratkan pelukannya.

Taufan dengan lembut mengelus surai halus Gempa dan tersenyum, "iya, Thorn benar. Gempa tidak usah bersedih lagi. Anggap saja kami ini salah satu bagian dari keluargamu."

'Jadi istri aku juga boleh.' Batin kedua Boboiboy itu serempak.

Gempa tertegun dengan kedua saudara kembar itu yang mencoba menghibur dirinya. Padahal mereka baru saja kenal dengannya hari ini, tapi perlakuan mereka padanya seperti sudah kenal sangat lama. Entah mengapa hal itu membuat Gempa senang. Ia pun tersenyum lebar dan terkekeh kecil.

Scars (Re-Publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang