Prolog

268 73 474
                                    

"Kamu itu kayak bunga mawar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu itu kayak bunga mawar. Indah bila di pandang, menyakitkan bila di genggam"

••oOo••

"Lo yakin mau beli itu?" tanya El ragu.

Sudah berulang kali El menanyakan hal yang sama pada gadis yang kini tengah berdiri di depan kasir. Ia tidak habis pikir dengan tingkah tetangga sekaligus sahabat gilanya ini.

"Yoi. Yakin se-yakin yakinnya." jawab gadis itu mantap.

"Tapi lo kan cewek Na, masa iya beli sempak." Ucap El berusaha untuk bersabar.

Ia merasa malu. ingin rasanya pulang dan mengurung diri di kamar. pasalnya gadis mana yang akan membeli sebuah sempak? mana banyak lagi. di tambah ini masih pagi dan mereka harus segera pergi ke sekolah sebelum terlambat nanti.

"Ini sempak yang Juan beli, gue wajib koleksi. harus pokonya. Titik!!" Final Anna.

El hanya menghela nafas pasrah.

"Ini mbak tolong itung yah," Anna mengangkat barang belanjaannya dan menaruhnya di atas meja kasir.

"Sekalian celana dalamnya juga, jangan lupa." Lanjut Anna sambil mengeluarkan lima lusin celana dalam dari dalam troli belanjaannya.

Pegawai kasir itu hanya bisa tersenyum dengan tingkah aneh Anna. Kasir itu mulai menghitung semua belanjaan dengan mesin otomatis.

"Buat pacarannya yah, Mbak?" Tanya pegawai kasir itu sambil tersenyum jahil.

"Nggak. Ini buat saya! " Jawab Anna dengan polosnya.

"Maksud saya, celana dalamnya." ucap Mba kasir itu mencoba memperjelas pertanyaannya.

"Iya, ini semua buat saya mba."

Mba kasir di buat tercengang dengan jawaban yang ana lontarkan. Penjaga kasir hanya bisa tersenyum lalu mengangguk canggung. Ekspresi wajahnya nampak keheranan. Sesekali pegawai kasir itu menatap ke arah El sambil tersenyum. Akh, pasti kasir itu mengira bahwa El adalah kekasih gadis gila ini.

El yang berada di belakang Anna kini membalikan badan berusaha menahan rasa malu. El menutupi wajah tampannya itu dengan Hoodie. ia menyesal telah mau mengantar Anna kesini. padahal ia tahu gadis ini akan selalu membuatnya terjebak dalam masalah.

"Oke makasih mba, nanti di bayarnya sama dia yah" Ucap Anna sambil menunjuk El.

Gadis itu mengambil barang belanjaannya lalu segera melenggang pergi pergi.

Analogi Beda RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang