01. Tetangga Rese

160 65 307
                                    

••o0o••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••o0o••

"AAAAAAAAAHHHHHHHHH.......!!!"

Anna berteriak kencang ketika melihat jam weker sudah menunjukkan pukul tujuh lewat dua menit empat puluh lima detik, itu artinya ia telat bangun satu jam tiga puluh menit lewat empat detik dari waktu bangun yang ia jadwalkan.

"Kenapa gak bunyi si? kan jadi telat, Mas Crush kalo jam segini pasti udah sarapan di kantin," ucap gadis itu menyalahkan jam wekernya.

Kalo saja jam weker itu bisa bicara mungkin ia sudah mengutuk Anna yang telah menyalahkan dirinya. Sudah sepuluh kali ia berbunyi nyaring, sampai-sampai para tetangga juga ikut bangun karena suaranya yang berisik, tapi gadis ini malah tertidur pulas, bergelut dengan mimpi random nya.

Anna menaruh kembali jam weker itu lalu segera bangkit dari tempat tidurnya. Masa bodoh dengan kasur yang berantakan bak kapal pecah, ia tak peduli. Melempar asal selimutnya dan segera berjalan mengambil handuk yang tergantung di balik pintu.

Dengan heboh sendiri Anna segera turun ke lantai bawah. Dengan penampilan nya yang berantakan khas seseorang bangun tidur. Rambut yang terurai kusut, juga dua kancing bawah bajunya yang terbuka mengekspos bebas perut langsingnya itu. Memasang wajah cemberut karena telat bangun pagi.

Seisi rumah sukses di buat menggelengkan kepala dengan tingkahnya ini. Anna memang beda dari yang lain.

El yang melihat pemandangan indah di pagi hari segera memalingkan wajah. Seakan hidungnya mengalami mimisan. Baginya Anna masih saja terlihat cantik meksipun baru bangun tidur dengan penampilan yang berantakan.

"Mamah, kenapa gak bangunin aku si? kan jadi kesiangan." Ucap gadis itu sembari duduk ikut bergabung dengan yang lainnya di meja makan.

"Kamu itu kalo tidur udah kayak simulasi mati aja. Jam weker kamu bunyi nyaring kayak alarm kebakaran masih aja gak bangun, heran." ucap Indah yang sudah terbiasa dengan sikap putri semata wayangnya ini.

Anna hanya bisa nyengir tanpa dosa sembari menggaruk kepalanya yang pelan.

"Kata ayah mamah juga suka gitu, tidurnya kayak orang mati, buah jatuh itu gak jauh dari pohonnya," timpal Anna.

"Hush kamu ini," jawab Indah.

Entah dari siapa sikap aneh anaknya ini. Semasa hamil dirinya tidak pernah ngidam yang aneh-aneh. Hanya ngidam ingin mengucir rambut om dedi botak gak lebih. Tapi kenapa anaknya malah seperti ini? Indah hanya bisa menggelengkan kepala, mungkin turunan tetangga pikirnya.

Indah kembali disibukan mempersiapkan sarapan untuk keluarganya.

"Masih pagi udah namu di rumah orang aja, situ gak punya rumah?! " sinis Anna pada El yang kini tengah asik memandangi dirinya.

Analogi Beda RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang