5. Tamu untuk Menetap

2.6K 372 18
                                    

'Aku akan tetap menjadi bagian dari prosesmu, sebab kamu adalah sesuatu yang aku yakin akan indah pada waktunya.'

~Thierogiara

***

Selepas sekolah, Ailee hanya menghabiskan waktunya malas-malasan. Siang ini gadis itu duduk di kursi meja makan sambil menonton sesuatu dari tabletnya. Prita menghampirinya, lebih tepatnya wanita itu ingin menyeduh kopi di dapur.

"Nonton apa?" tanyanya sembari berlalu menuju pantry.

"Ganda putra," jawab Ailee asal.

"Loh kamu suka bulu tangkis sekarang?" tanya Prita heran, perasaan selama ini Ailee sama sekali tak menyukai olahraga, apa pun bentuknya.

Ailee mengatupkan bibirnya sendiri, bisa-bisanya.

"Emm maksudnya series Thailand."

"Series Thailand soal olahraga bulu tangkis?" tanya Prita dengan polosnya.

Perlahan namun pasti Ailee mengangguk, dia lupa kalau dia sedang berhadapan dengan sang mama. Ganda putra adalah istilah yang dibuat oleh mereka yang suka menonton series Boys love Thailand. Dan ya Ailee termasuk salah satunya, sejujurnya itu karena para aktornya tampan, apalagi Bright Vachirawit, dia adalah kesukaan Ailee, hampir semua seriesnya Ailee tonton. Ailee bukan pendukung LGBT, dia hanya penikmat ketampanan para aktornya.

"Bisa dibilang begitu." Ailee lantas mematikan tabletnya, bahaya juga menonton hal seperti ini di dekat mamanya, ya sebenarnya tak ada yang aneh, hanya saja jadi kurang nyaman apalagi kini mamanya duduk di hadapannya.

"Loh udahan?" Prita kembali bertanya, dia hanya ingin bersantai bukan ingin mengajak Ailee mengobrol, anaknya itu masih bisa tetap menonton jika ingin.

Ailee nyengir. "Lanjut nanti aja deh," ujarnya. Setidaknya dia harus menghargai keberadaan mamanya dengan mengobrol bersama.

Prita mengangguk-angguk lantas menyeruput kopinya beberapa kali. Entah apa gerangan sebenarnya Ailee menghabiskan waktu di luar kamar, biasanya juga dia di kamar, menonton series Thailand, Drama Korea atau menonton reality show Korea.

"Anak teman Mama mau menginap di sini."

"Kenapa?"

"Orang tuanya mau ke Surabaya, kakeknya lagi sakit, dia anak satu-satunya jadi dari pada di rumah sendirian nggak ada temen mending di sini aja, kenal juga sama Abang." Prita menjelaskan. Ailee mengangguk-angguk paham.

"Berapa lama?" tanya Ailee agak kepo, hotel banyak di Jakarta, kenapa juga harus menginap di rumah mereka?

"Seminggu."

Ailee lantas mengangguk-angguk tak ambil pusing, karena toh ini adalah rumah kedua orang tuanya, jadi hak orang tuanya menerima siapa-siapa yang boleh tinggal di sana.

"Ganteng loh anaknya." Prita melirik Ailee.

Ailee mengangguk, sudah biasa baginya melihat paras tampan seseorang, SMA Pengubah Bangsa adalah gudangnya cogan. Mantan-mantan Ailee pun semuanya ganteng, abangnya sendiri pun sama, bahkan seluruh sepupunya pun semua good looking, sudah biasa bagi Ailee melihat seseorang dengan wajah tampan.

"Pinter juga." Prita masih melirik memastikan ekspresi yang Ailee mungkin tampilkan.

Tapi anaknya itu tampak masih santai dan sesekali mengangguk, dia sendiri pun pintar, jadi hal itu juga tak terlalu spesial untuknya.

"Aku ke atas dulu ya, mau tidur bentar." Ailee langsung ngacir meninggalkan mamanya.

Prita menatap punggung anaknya itu, dia berharap setelah hari ini hari-hari baik akan menghampiri hidup anak perempuannya itu.

Pak Halal! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang