2. Perkara Rok Panjang

3.6K 400 16
                                    

'Sebaik apa pun cara menyampaikannya seseorang yang enggan menerima nasihat akan selalu memiliki alasan untuk bermaksiat.'

~Thierogiara

***

Selain penampilannya yang rapi dengan tubuh jangkung yang mendukung apa pun pakaian yang dikenakannya, ternyata Halal juga mengenakan motor gede ke sekolah, itu semakin membuat para siswi menjerit menginginkan guru mereka itu. Halal terlalu keren, dia seperti seorang tokoh yang keluar dari sebuah buku cerita, dia tampak sempurna tanpa menjelaskan pada semesta bahwa ia sempurna.

Leoni sudah meremas-remas lengan Sania yang dia gandeng, sementara Ailee menatap sinis, nasihat? Nasihat macam apa yang disampaikan di depen kelas, orang itu telah mempermalukannya dan Ailee tak akan bisa memaafkan itu.

Apa sih yang salah? Dia menerima teguran atas kaus kakinya karena memang dalam peraturan tidak boleh memakai kaus kaki warna-warni, tapi masalah rok? Bahkan ada yang lebih pendek dari Ailee, dia sudah lama mengenakan rok tersebut kenapa baru sekarang mendapat teguran? Dari orang yang baru pula, dia bahkan baru satu kali mata pelajaran mengajar di kelas Ailee.

Halal memundurkan motornya lantas menganggukkan kepalanya menyapa Ailee dan kawan-kawan setelah itu pergi dari sana.

"Ganteng banget gila!" Leoni masih dengan kekagumannya terhadap Halal, Ailee langsung berjalan cepat dan mendudukkan diri di kursi yang ada di depan gerbang sekolah. Dia sudah tidak mood mengagumi Halal, ya ganteng sih tapi Ailee sudah mendepaknya dari daftar laki-laki idaman.

Kekesalannya baru mereda saat punggung Halal benar-benar menghilang dari pandangannya.

"Imam idaman lagi." Leoni masih saja menatap kepergian Halal dengan pandangan penuh kekaguman.

"Apaan sih! Manusia nyebelin kayak gitu lo kagumin? Nggak ada imam idaman yang begitu!" Tanpa alasan yang teman-temannya ketahui Ailee langsung marah-marah.

Leoni menatap heran sementara Sania mengedikkan bahu, dia tim netral, menurutnya ya Halal cukup tampan, tapi tak harus juga diidam-idamkan seperti yang Leoni lakukan. Sania menanamkan dalam dirinya bahwa mereka adalah guru dan murid, tidak boleh mengagumi lebih dari itu.

"Oh jadi lo nggak suka? Bagus deh, biar gue aja yang suka pak Halal."

"Makan dah tuh manusia!"

***

Pulang sekolah Ailee naik taksi karena lumayan panas, sebenarnya dia sempat mempertimbangkan untuk naik bus atau angkot, tapi setelah ia pikir-pikir mungkin hari ini bisa menjadi reward untuknya, jadi tidak apa-apa naik taksi sekali-sekali, lagi pula dia mengambil promo dari aplikasi. Zaman sudah modern, beberapa aplikasi menawarkan diskon untuk menarik pelanggan.

Ailee berjalan menuju rumah selepas keluar dari taksi, dari kaca jendela rumahnya dia bisa melihat tubuhnya dari atas sampai bawah, Ailee berkaca sejenak dan ternyata tidak seburuk itu, roknya hanya satu centi di atas lutut, kembali mengingat guru barunya malah membuat Ailee bertambah kesal, gadis itu menghentakkan kakinya lantas mempercepat langkah masuk ke dalam rumah. Mulai sekarang Halal adalah pengaruh buruk dalam hidupnya, demi apa pun Ailee tak akan pernah mendengarkannya karena itu akan merusak suasana hatinya.

Ailee melewati begitu saja meja makan di mana di sana ada mama dan papanya, Prita langsung menatap Lukman sang suami.

"Roknya udah pendek banget," ujar Lukman, itu adalah kejanggalan yang bisa ia lihat dalam diri Ailee. Entah kenapa dengan hari ini, semua menyoroti rok sekolahnya.

Pak Halal! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang