Chapter 2 : Khawatir

46 17 0
                                    

'Jungkook mengalihkan pembicaraan' Y/N menghela nafasnya. Entah berapa kali gadis marga Seo ini menghela nafasnya hari ini
Chapter sebelumnya

Selamat membaca! 😽💜

Setelah berada di restaurant itu, mereka memesan makanan masing-masing. Lalu hening lagi. Begitu saja terus!

"Setelah ini kau akan langsung pulang Jungkook-ssi?" tanya Y/N memberanikan diri membuka kembali topik

"Tentu saja. Kenapa?" tanya Jungkook kembali dengan wajah yang datar. Sangat datar

Itu membuat Seo Y/N merinding. Apa dia tidak bisa tersenyum sedikit? Mungkin itu memang sifat Jungkook yang dingin, tapi itu membuat bulu kuduk Y/N berdiri. Tatapan mata Jungkook seolah mengintimidasi gadis cantik itu.

"Tidak. Cuma bertanya" Dan hening lagi

"Ini pesanan untuk nona Y/N dan tuan Jungkook," seorang pelayan perempuan meletakkan pesanan dua insan tersebut dengan telaten membuat Y/N tersenyum sambil berterima kasih

Sedangkan Jeon Jungkook yang melihat itu diam-diam tersenyum tipis memandang tatapan teduh dan senyum tulus Y/N dan selanjutnya hanya ada suara dentingan garpu dengan sendok diruangan ini

Y/N yang masih merasa canggung untuk berbicara atau memulai topik, kini iseng melihat-lihat sekitaran ruangan resto namun setelah melihat kearah depan terlihat Jungkook yang juga sedang memandangi dirinya

Spontan Y/N langsung melihat kearah lain karna salah tingkah.

Bayangkan saja ditatap seteduh itu oleh seorang Jeon Jungkook! Yang dikenal orang selalu bersikap dingin kecuali pada sahabat-sahabat dekatnya, dan mempunyai tatapan setajam silet-ah mungkin terlalu berlebihan, tapi memang begitu faktanya!

Sedangkan Jungkook yang sadar juga segera mengalihkan pandangannya keluar jendela menatap jalanan sepi. Dia salah tingkah seperti Y/N

Dan dua-duanya kembali dilanda kecanggungan.

Yahh ... Bahkan sebelum ini mereka sudah canggung, apa sekarang harus bertambah canggung lagi?

"Baiklah ayo bayar?" Itu Y/N. Jangan berharap Jungkook yang akan berbicara duluan

Jungkook spontan menatap piring miliknya yang terletak di atas meja dihadapannya

Sudah kosong

"Ah ya ayo" Jungkook bangkit dari duduknya dan ikut Y/N untuk membayar makanan mereka bersama

Selama diperjalanan mereka berjalan tanpa ada suara yang keluar dari mulut mereka, hanya suara orang yang berlalu lalang dan sepatu milik mereka yang saling bersahutan.

"Oh ya, kau belum menjawab pertanyaanku tadi Jungkook-ssi," Jungkook menoleh menatap wajah Y/N disampingnya

"Kenapa kau tidak suka dengan pekerjaan aktor ini? Apa alasannya? Padahal jika dipikir-pikir, pekerjaan ini lebih baik dibandingkan harus banting tulangkan? Tidak lihat pekerjaan lain? Itu membutuhkan energi yang lebih bukan? Otak juga dibutuhkan, tapi kenapa kau tak suka? Gajinya pun tidak main-main" Tanya Y/N bertubi-tubi.

Y/N ini sedang penasaran! Dengar saja pertanyaannya! Tapi benar kan? Dibandingkan dengan pekerjaan lain menjadi aktor hanya membutuhkan kecerdasan dalam berakting, menunjukkan emosi yang baik pada penonton hingga mereka terbawa emosi yang disampaikan.

'Tapi kenapa Jungkook tak menyukainya?' Entah mengapa pertanyaan itu terus terdengar di otaknya

Jungkook yang mendengar itu cukup terkejut dengan pertanyaan bertubi-tubi yang dilontarkan aktris pendatang baru tersebut. Jungkook nampak berpikir

'Beautiful' Ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang