CHAPTER 1

108 8 22
                                    

"Aku percaya dan akan selalu percaya
Bahwa setelah datangnya hujan
Maka akan hadir pelangi dengan keindahannya
Begitu juga dengan hidup
Setelah datangnya kesedihan
Maka akan muncul kebahagiaan
Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini
Selagi kita mau berusaha dan tak berhenti untuk melangkah maju
Everything will be possible"

🌸🌸🌸

10.45 KST

Pagi menjelang siang di dorm GFRIEND itu mendadak menjadi tegang. Suasana awal yang tadinya sangat ceria tiba-tiba berubah seketika saat leader GFRIEND itu mengabarkan pada membernya bahwa grup mereka akan dibubarkan, dan kabar ini pun akan dirilis siang ini. Tentu saja, member pun shock mendengar kabar ini. Mereka baik-baik saja kok, mengapa harus dibubarkan? Bahkan tanpa pemberitahuan sebelumnya, dan pengumumannya pun akan keluar sebentar lagi. Mengapa mendadak? Ada apa sebenarnya? Bukankah kami semua sudah sepakat akan perpanjang kontrak? Benar, mereka sudah mengatakan pada CEO Soumu bahwa mereka akan melanjutkan kontrak, tentu karena mereka menyayangi BUDDY. Ini meninggalkan pertanyaan besar dikepala para member.


Flashback

Semuanya berawal saat pagi-pagi Sowon bangun tidur karena telepon yang terus berdering. Ya, itu telepon dari CEO Soumu yang mengatakan ingin bertemu Sowon di kantor pagi ini juga karena ada hal penting yang harus disampaikan. Sowon tentu terkejut dengan panggilan itu, pasalnya sangat mendadak dan tidak biasanya CEO memanggilnya secara langsung begini. Jika pun ada hal penting pasti disampaikan melalui manager dulu, baru manager akan menyampaikan informasi itu pada Sowon. Bahkan saat itu masih terlalu pagi bagi Sowon, CEO menelepon nya di jam 7 pagi, dan hanya memberi Sowon waktu satu jam untuk sampai di kantor HYBE.

Sret! BLAM!
Sowon sudah sampai di parkiran gedung HYBE untuk bertemu CEO So Sung Jin, tentu saja lengkap dengan pakaian penyamarannya, memakai pakaian serba hitam, topi, masker, dan kacamata. Kemudian ia masuk ke dalam gedung, berjalan sambil sesekali menyapa staff yang sudah datang pagi ini. Sowon masuk ke dalam lift dan menekan tombol 4, yang merupakan lantai agensi Soumu.

Ting!
Pintu lift pun terbuka dan Sowon segera keluar dari sana untuk menuju ke ruangan CEO Soumu yang terletak ujung sebelah kanan dari lantai 4 gedung ini. Sowon berjalan dengan anggun meski mengenakan pakaian yang cukup casual. Sejujurnya, ia cukup gugup dengan pertemuan ini karena merasa ada yang janggal, dan ia memiliki firasat yang tidak baik. Namun, ia berusaha menepis semuanya dan terus menenangkan dirinya. Dan sampailah ia di depan ruangan CEO Soumu, namun masih belum berani mengetuk pintu nya karena kegugupannya.

Dan setelah 10 menit berada di depan ruangan itu hanya berdiam diri, ia pun menarik nafas sedalam-dalamnya dan mengetuk pintu ruangan CEO.

Tok tok tok!

"Ya, masuklah", terdengar suara tegas CEO nya dari dalam.

Lagi, Sowon menarik nafas dalam-dalam dan mulai membuka pintu ruangan itu. Pelan-pelan ia membukanya, dan hal pertama yang ia lihat adalah CEO nya yang sedang berdiri menghadap jendela besar yang memperlihatkan langsung pemandangan jalanan kota Seoul. Setelah menutup pintu, Sowon masih berdiam diri di depan pintu menatap atasannya yang berdiri membelakanginya.

"Ekhem, daepyo-nim. Daepyonim memanggil saya?", ucap Sowon sekadar berbasa-basi.

Mendengar suara Sowon, anak didikannya maka Sungjin pun berbalik, "Ah iya Sowon-ssi, silakan duduk di sofa itu", ucap CEO Soumu itu sambil menunjuk ke arah sofa yang terletak di sudut kiri ruangannya.

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang