Amalia membuka matanya dengan enggan. Seluruh tubuhnya kesakitan. Dia berusaha menjernihkan matanya. Namun hanya kegelapan yang menyambut. Dirabanya matanya. Ternyata kain merah itu masih di sana.
Amalia melepas kain yang menutup matanya perlahan. Dia masih ketakutan kalau-kalau Kenzie masih di sampingnya. Tadi malam adalah pengalaman paling gila, mengerikan, dan juga paling membuatnya berdebar. Amalia merasakan tubuhnya luluh lantah. Dia bertanya-tanya, apa semua wanita Kenzie merasakan pengalaman yang sama dengan nya seperti semalam. Dia merasakan sedikit cubitan di hatinya. Ada rasa tak rela kalau pengalaman semalam juga di alami oleh wanita Kenzie yang lain.
Amalia menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pemikiran anehnya.
"Aku pasti sudah gila memikirkan hal itu sekarang."
Amalia mengamati kamar Kenzie. Sang pemilik kamar sudah pergi. Kamar ini sangat mewah dengan kesan maskulin yang kental. Warna dinding didominasi oleh warna hitam dan abu-abu.
Perlahan Amalia turun dari tempat tidur. Dia menggunakan selimut untuk menutupi tubuhnya dan berusaha berjalan ke kamar mandi. Rasa sakit di seluruh tubuhnya dan terutama di bagian bawahnya memaksa Amalia untuk kembali berbaring. Amalia merengut kesakitan.
"Kenzie sialan. Dasar binatang."
Amalia mengumpat kasar atas perbuatan Kenzie pada tubuhnya. Dibiarkannya tubuhnya rileks sebentar lagi.👣👣👣👣
Amalia baru kembali ke kamarnya pada sore hari. Sepanjang jalannya menuju kamar, Amalia melihat banyak mata panas memandang padanya. Tapi dia tidak peduli.Setelah Samapi di kamarnya, dia mengunci pintu dan mengeluarkan laptopnya. Dia mencari posisi duduk yang tidak mencurigakan tapi juga bisa menghindarkan kamera pengintai merekam apa yang sedang dia lakukan.
Amalia membuka obrolan dengan L.
"apakah kamu sibuk?"
"Tidak. Ada apa?"
"Yang ku minta kemarin, apa yang sudah kalian dapatkan?"
"Sangat sedikit informasi tentang suamimu di luar. Jadi kami sangat kesulitan mencari jalan bagimu untuk keluar dari rumahnya hidup-hidup."
"Baiklah. Akan ku pikirkan sendiri."Amalia menutup obrolan dan meninggalkan laptop di atas meja. Dia berjalan tertatih menuju balkon untuk melihat pemandangan sore yang indah sambil duduk di ayunan kesayangannya.
"Apa yang harus aku lakukan? Bercerai dari pria ini tidaklah sulit. Tapi aku harus memastikan jika aku hamil setelah perceraian maka anak ini harus menjadi milikku. Bodohnya aku!!"
Amalia memukul kepalanya sendiri karena lupa meminum obat kontrasepsi yang telah dia siapkan jauh hari. Dia ingat tadi malam Kenzie mengeluarkan benihnya di dalam dirinya tidak hanya sekali. Tapi hampir sepanjang malam.
Wajah Amalia memanas membayangkan apa yang dilakukan Kenzie pada tubuhnya semalaman.
"Dia pasti binatang asli."Di suatu negara yang jauh, Kenzie bersin tiga kali berturut-turut. Asistennya khawatir sang bos sakit.
"Ada baik-baik saja pak?"
"Ya"
Kenzie mengusap hidungnya dengan bingung.💦💦💦💦
KAMU SEDANG MEMBACA
Shine In My Life
RomanceAmalia melakukan semua yang dia bisa untuk keluarga tercinta nya. Tapi keluarga nya menjual diri nya untuk sebuah tender kerja. Pernikahan yang menjadikannya istri yang keempat dari seorang pria kaya membuatnya di pandang miring di kalangan masyara...