64. BERHENTI

7.7K 300 55
                                    


Halloo💜
Udah update ni, ada yang nungguin ga? 😢

Jangan lupa komen ya biar aku semangatt buat lanjutinnya nih<3

50 komen nanti bakal up cepet💜💜

___________________

Citra, wanita paruh baya itu membawakan teh hangat dan roti keju ke kamar anaknya. Sedari tadi Alletta hanya berbaring dikamarnya dengan selimut tebalnya.

Citra tau apa yang telah menimpa anaknya hari ini. Citra sangat berterima kasih kepada Azka, jika pria itu tidak datang tepat waktu Citra tidak tau lagi bagaimana nasib anaknya. Sekarang selain dirinya ia hanya bisa menitipkan Alletta pada Azka dan teman dekat Alletta lainnya.

"Sayang dimakan dulu ya, ini roti keju kesukaan kamu loh, "ujar Citra sambil duduk disebelah ranjang Alletta.

"Iya ma bentar lagi. Mama udah tadi pulang? " tanya Alletta.

"Iya, tapi tadi kamu tidur sayang,"

"Hari ini banyak kerjaan kah ma? "

"Lumayan si, tadi harus 3 kali persentasi di depan klien. Syukurnya project yang mama persentasikan diterima sama mereka," ucap Citra berbinar.

"Mama pasti capek ya, mama istirahat aja ya," ujar Alletta sambil menyeruput teh hangat disampingnya.

Citra tersenyum kecil melihat anak gadis kesayangannya itu, "Tumben anak mama perhatian banget. Mama gak capek sayang, mana ada mama capek. Malah seharian kerja pulangnya pengen banget liat wajah kamu lama-lama, " ucap Citra.

"Ih mama gombal ya. Mama, maafin Alletta ya kalo Alletta nyusahin terus,"

Citra menatap lekat Alletta. Tidak biasanya anak gadisnya itu berkata seperti memiliki rasa bersalah. Matanya pun terpancar sebuah kesedihan disana. Citra yakin Alletta sedang tidak baik-baik saja.

"Siapa yang nyusahin? Alletta gak nyusahin mama kok. Karena kerjaan? Mama gak capek sayang, malah mama suka dengan kerjaan mama. Udah kamu jangan mikirin itu ya," ucap Citra lembut.

Alletta tersenyum tipis. Bagaimana jika mamanya kehilangan kerjaan itu karena dirinya? Bahkan terlihat dari raut wajahnya mamanya memang sangat menyukai kerjaannya. Dan kerjaan itu adalah jaminan hidup mereka. Bahkan Alletta tidak akan tega jika harus melihat mamanya kesusahan lagi. Alletta tidak boleh egois, kehidupannya lebih penting daripada percintaannya. Meninggalkan Azka adalah hal yang tepat.

Dengan begitu mamanya masih akan bisa bekerja di kantor papa Gia.

"Iya ma maaf," hanya kalimat itu yang bisa Alletta ucapkan.

Citra menghela nafas pelan.

"Alletta, kamu kenapa?"

"Gak papa kok,"

"Mata kamu sembab pasti kenapa-kenapa. Kamu gak bisa bohongin mama," Citra mengelus kening Alletta dengan lembut.

"Oh iya tadi Azka sama Alin baru pulang. Mereka nungguin mama datang loh," sambung mamanya.

Alletta mengangkat wajahnya.

"Azka juga baru pulang? "

"Iya sayang, dia takut kamu kenapa-kenapa katanya. Kalian berdua lagi ada masalah ya" tanya Citra.

Alletta menggeleng.

"Terus anak cantik mama kenapa nangis?"

Alletta menatap wajah mamanya, rasanya ia tidak kuat untuk memendam kesedihannya sendiri. Tidak ada salahnya kan dia menangis didepan mamanya kali ini? Tidak salahkah dia terlihat rapuh untuk hari ini?

BAD BOY SEKOLAH (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang