chapter 2

242 35 8
                                    

amaryllis dilempar ke sebuah penjara oleh orang tersebut. dia sedikit mendorong paksa agar amaryllis segera masuk ke penjara kastilnya. setelah itu, ia langsung menutup dan mengunci pintunya agar amaryllis tak bisa keluar. setelahnya, ia langsung pergi meninggalkannya sendirian terkurung di penjara

"ba-bagaimana ini??? pemilik kastil ini malah mengurungku disini. huhuhu, alice-chan pasti menungguku dirumah"

bayangan amaryllis : okaa-san kenapa nggak segera pulang? hiks, okaa-san cepatlah pulang, aku kesepian dirumah hiks

kenyataan : masih santai seperti hari-hari normal lainnya sambil ngerawat gorgon snake nya

//entah harus ketawa atau kasian

alice masih melakukan segala aktivitasnya seperti hari hari normal lainnya. namun ia dikagetkan dengan clara yang berlari dengan ekspresi panik dan segera menghampiri alice. alice mencoba menenangkan clara yang masih berlompatan kesana kemari. ia mulai curiga karna clara pulang sendiri tanpa kereta kuda maupun ibunya

"tenanglah clara, ada apa denganmu? dan dimana okaa-san?"

bukannya menjelaskan dengan tenang, kuda nyentrik itu malah menjelaskan dengan gaya dan bahasa aneh. alice makin kesulitan menangkap apa yang sedang dibicarakan kuda ini karna banyak kata normal diganti dengan kata yang hanya dipahami oleh clara. 'lama-lama kubuang aja kuda ini ke laut. padahal sudah kubilang jangan kuda yang ini, tapi okaa-san gak nurut' batin alice dengan perempatan imajiner dikepalanya

karna kesal penjelasannya tidak didengarkan, clara menarik kerah belakang baju alice dan menaikkannya ke punggungnya. setelah alice duduk diatas punggungnya, ia berlari lagi secepat kilat melewati hutan dan menerobos pepohonan. alice yang masih nggak paham dengan apa yang dijelaskan oleh kuda satu ini memilih nurut aja dan berpegangan erat pada clara

setelah berlari cukup jauh kedalam hutan, sampailah clara dan alice di kastil tempat ibunya ditahan. alice menyuruh clara tetap diluar sementara ia akan masuk dan mencari ibunya. sekesal dan sejengkel apapun dia pada ibunya, alice masih anak yang berbakti dan tidak durhaka pada ibunya. alice melihat sekelebat surai pink terang di jendela salah satu menara kastil itu. ia yakin ibunya ada disana jadi ia langsung masuk saja

ketika sampai di puncaknya, alice melihat ibunya duduk meringkuk dan menangis seperti anak kecil dikurung dalam penjara. begitu melihatnya, amaryllis sontak saja terlalu bahagia dan tanpa sadar memeluk alice dari balik jeruji besi. karna tiba-tiba dipeluk (ditarik), kepala alice jadi harus terbentur palang besi yang keras itu dan membuatnya meringis kesakitan

"ittai! okaa-san sakit tau. lain kali liat sekitar dulu sebelum memeluk orang"

ibunya hanya tertawa jahil dari balik jeruji melihat tingkah anaknya ini. alice menghela nafas kasar dan mencoba mengutak-atik gemboknya. sadar bahwa ada seseorang yang mencoba membebaskan tawanannya, orang yang tadinya mengurung amaryllis dalam penjara lompat kehadapan alice. ia benar benar kaget sampai jatuh terduduk

"siapa kau? dan kenapa kau ada disini?". "lepaskan okaa-san ku, monster!". "aku tak mungkin melepasnya semudah itu. dia sudah berani mencuri sekuntum mawar dari tamanku. ia harus menjadi pelayanku seumur hidup sebagai hukumannya" kata orang itu. melihat dari sikap ibunya itu, bahkan sehari pun ia takkan tahan berada bersama orang ini. alice bangkit dari duduknya dan menatap orang itu tajam

"kalau begitu, aku yang akan menggantikan hukumannya. jadi lepaskan okaa-san, sekarang!"

hening sesaat, orang itu tadinya terkejut dengan perkataan alice. namun ia mulai tersenyum, lebih tepatnya menyeringai pada alice. "hoo, boleh juga nyalimu. baiklah, akan kulepaskan okaa-san mu"

dia menjetikkan jarinya dan pintu penjara yang mengurung amaryllis terbuka. bersamaan dengan itu, sebuah kain berwarna putih berujung kuning dan berhiaskan permata berwarna merah tergantung di kerah baju alice sebagai tanda bahwa sekarang ia harus melayani orang ini seumur hidupnya

//aku nggak tau namanya apa, tapi anggap aja gitu ya

setelah melihat ibunya pergi menjauh dengan clara, ia sedikit murung karna harus tinggal bersama seseorang yang sama sekali tak ia kenal. ditambah lagi dengan wujudnya yang sama sekali nggak seperti manusia normal membuatnya takut

"ada apa?"

"hih!!! ah, nggak ada apa apa tuan. saya cuma sedikit melamun"

"souka, ngomong ngomong aku belum tau namamu. siapa namamu?"

"nama saya asmodeus alice, tuan"

"begitu ya. jaa, cepatlah kerja dan jangan malas malasan sana!!!" katanya sedikit membentak alice. ia langsung sigap dan segera pergi untuk ganti baju dengan baju yang sudah disiapkan di kamarnya. "iruma" alice sempat berhenti ketika 'tuan' barunya ini menyebut sebuah nama. ia melihat kearah alice dengan seringai khas nya

"panggil saja begitu, alice"

setelah mengatakan itu, iruma langsung pergi menuju ke sebuah ruangan di kastil itu dan meninggalkan alice yang menatapnya takjub. alice masih menatap iruma dengan perasaan takjub, tentu saja takjub dengan betapa berwibawa dan berkharismanya iruma. bukan karna ketampanan atau keimutannya ya//heh

"haik, iruma-sama ^^" kata alice dengan nada riang

sepertinya mulai detik itu, alice memutuskan untuk menjadi 'pelayan' iruma sepenuhnya

bersambung

akhirnya kelar juga chapter 2 ini. tiba tiba aja inspirasi melimpah banget. disini agak aneh ya sebenarnya. karna azz-kun ini kan gamau dipanggil alice (mungkin karna geli ya. namanya mirip nama cewek soalnya), jadi biasanya dipanggil asmodeus atau azz gitu. tapi irumean (evil iruma) manggilnya emang alice jadi ya......begitulah

//aku ngomong apasih

oke itu aja yang mau kubilang. sayonara and see you next chapter. bye bye

disney project || (wicked) suzuki  iruma x fem! asmodeus aliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang