Johnny Seo adalah sosok yang seringkali lupa untuk melakukan pelayanan di hari libur. Tapi, ia merasa sangat terberkati atas semua yang Tuhan berikan untuknya. Atas apa yang Tuhan titipkan kepadanya. Sampai saat ini Johnny tidak menikah lagi.
Johnny sudah berjanji dihadapan Tuhan, ia akan mencintai istrinya seluruh hidupnya. Walaupun dalam agamanya, ia boleh menikah lagi. Johnny tidak melakukannya. Cintanya telah dibawa pergi sang istri yang telah melahirkan anaknya di dunia ini.
Apa Ten adalah seseorang yang mencintai Johnny sebesar itu? Jawabannya adalah tidak.
Ten tidak sepenuhnya mencintai Johnny. Ia sudah tau, namun berlagak tidak mengerti apa-apa. Membutakan seluruh pandangan negatif tentang istrinya.
Ada fakta cukup menarik dibalik kejadian Ten terjatuh di kamar mandi saat mengandung Seo Haechan.
Ten berselingkuh dengan pria yang tidak ia kenali. Membuatnya murka saat itu. Johnny tidak memikirkan apapun waktu itu. Tidak ada hati yang tenang, hanya ada emosi dan amarah yang membumbung tinggi. Ia pergi meninggalkan Ten untuk sementara waktu. Pada akhirnya, ia menyesal karena Ten benar-benar meninggalkannya seorang diri bersama dengan buah hati mereka.
Tidak sampai disitu.
Saat ini, pukul tengah malam ada dua orang pria dewasa dengan satu bocah laki-laki yang kurus berumur tujuh tahun. Berdiri di depan rumah Johnny dengan pandangan segan. Sosok pria tadi mengenalkan dirinya sebagai Nakamoto Yuta dan Dong Sicheng. Dengan bocah laki-laki bernama Huang Guanheng.
"Maaf mengganggu malam-malam, kami hanya ingin bertemu dengan Anda."
Johnny mendongak menatap jam dinding dirumahnya. Ini sudah pukul sebelas malam. Terlalu larut untuk bertama dirumah orang. Bahkan, dua orang di depannya ini adalah sosok yang tidak ia kenali. Beruang kecilnya saat ini saja sedang bergelung dibalik selimut tebalnya saat ini.
"Ada apa, ya? Apa kalian mengenal saya?" Tanyanya hati-hati.
Johnny menatap gelagat kurang nyaman saat ia melontarkan pertanyaan itu pada dua orang di depannya. Pandangannya beralih pada bocah laki-laki yang terlihat lebih tua dari umur anaknya itu terlihat sangat lelah dan mengantuk.
"Kami dari Macau, sebenarnya... Ini tidak sopan. Tapi, kami hanya ingin meminta tolong." Ujar pria yang diketahui Johnny sebagai Nakamoto Yuta itu.
Ada helaan nafas besar dari mulutnya membuat Johnny curiga. Ada yang tidak beres di sini. Ada yang salah di sini. Apalagi bocah laki-laki yang sedari tadi menatapnya takut itu seolah memperkuat dugaannya.
"Dia Huang Guanheng adalah anak dari istri Anda."
Dunia Johnny seakan runtuh sekali lagi. Istri yang ia cintai sepenuh hati. Istri yang selalu ia jaga bahkan sampai ia sudah bersama dalam pangkuan Tuhan. Istri yang selalu ia banggakan ternyata pembohong besar.
Dada Johnny seperti dicengkeram oleh sesuatu yang tak kasat mata. Matanya membola karena keterkejutan yang ia hadapi sekarang ini. Tenggorokannya kering seperti tersumbat oleh sesuatu yang besar. Johnny benar-benar tidak menyangka.
"...dia hidup sendirian. Ayahnya meninggal bunuh diri karena mendengar Ten sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Dia dititipkan ke panti asuhan. Yang menjadi masalah adalah panti asuhan yang ia tempati ditutup oleh masyarakat karena berdiri di atas tanah orang lain. Kami juga dipersulit untuk mengadopsi karena saya warga negara Jepang."
Yuta berujar panjang lebar tentang tujuan ia bertemu dengan Johnny. Ia sudah bingung dengan apa yang ia hadapi saat ini. Anak kecil itu tidak memiliki siapapun di China. Membuatnya harus menahan malu mengantarkan bocah laki-laki itu kepada ayah tirinya. Yang mungkin baru diketahui oleh sosok Johnny ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Father
FanfictionJohnny merasa kiamat kala melihat istrinya-Ten-terbujur dingin setelah melakukan operasi kelahiran anak mereka yang pertama. Hari kelahiran yang selalu diharapkan penuh suka cita berakhir duka atas kematian istrinya. Tapi, ketika melihat bayinya be...