Entah kenapa ya lagu first love - Sondia ini selalu buat gue pengen ngelanjutin nih cerita padahal gue sendiri bilang kalau work ini udah selesai.
Pas muter lagu ini imajinasi gue hidup lagi. Dan kayak gue tuh ngelihat cerita hidup seseorang yang gemes banget pengen gue gibahin ke semua orang gitu.
Apa ini kutukan ?
😌
__________________________________
Renja's POV
Puncak tertinggi dari cinta adalah melepaskan. Melepaskan rasa egois mu yang ingin memilikinya.
Aku tahu semua orang tidak mampu memahami ku. Mereka tidak mampu memahami cara pikirku.
Bukan aku yang terlalu abstrak, hanya saja aku memang tidak berniat berbagi dengan mereka.
Aku tidak ingin berbagi kebahagiaan apalagi kesedihan ku kepada orang lain bahkan pada keluarga ku sendiri.
Mereka bukan tempat pulangku, sama sepertiku mereka menyimpan banyak rahasia.
"Tidak perlu menyapa keluarga Jeffran."
Ayah sudah mengatakan hal itu disepanjang hidupku. Tidak perlu mengulang aku sudah menghafal diluar kepala.
Wajah angkuh keluarga yang hanya dipimpin oleh sang kepala keluarga membuat wajah ayah semakin mendatar. Hanya aku yang menyadari hal itu. Setiap kalimat dari ayah tadi datang, adikku dan ibuku memilih meninggalkan kami.
Siapa bilang keluarga kami baik-baik saja ? Kami hanya empat orang aktor dan aktris terbaik yang memainkan sebuah drama rumah tangga yang harmonis.
Akupun tidak tertarik lagi dengan keadaan ini.
Sial sekali mataku melihat Jaemin yang tengah menyeringai sambil memutar gelas wine. Tentu mata itu sedang mengejekku.
Siapa yang tidak iri dengan hidup transparannya. Tanpa kepura-puraan dan sandiwara menjijikkan.
Bruk!
"Ah maaf!--"
"Apa kau tidak bisa berjalan, Calisa ?"
"Ya! Aku hanya bisa berlari! Kau puas Mark ? Tuan lain kali tidak usah menangkap ku! Biarkan saja aku jatuh dan kepala ku terbentur lantai!"
"Hei! Jaga ucapanmu bocah!"
Tanganku masih mengambang dengan posisi sama seperti saat aku menangkap tubuh yang lebih pendek dariku itu.
Mungkin hari itulah pertama kali aku berinteraksi dengan dua bersaudara Jeffran. Aku pikir si sulung akan membuat wajah sinis dan angkuh, namun dia memberikan senyum tipis dan menepuk pundak ku.
"Terima kasih sudah menyelamatkannya. Dia memang ceroboh."
Pertemuan yang sangat klise, bahkan gadis yang sudah aku selamatkan tidak mengingat wajahku.
Mereka pergi begitu saja sambil terus berdebat.
Satu hal yang aku sadari dari pertemuan itu. Selama ini aku hidup dengan kacamata milik ayahku. Kacamata kebencian ayah kepada keluarga Jeffran yang nyatanya keluarga itu sama sekali tidak menganggap kami musuh.
Jadi sekarang apa ?
Sepi.
Aku selalu berada di tengah keramaian, tapi hatiku terasa sepi dan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lostcont [HRJ]
FanfictionSeminggu penuh dia tidak menghubungi ku. Apa yang dia lakukan disana ? __________________________________ Akhir adalah awal dari sebuah cerita baru. "Takdir begitu lucu." Suara itu. "Sepertinya." Senyum. Aku tidak akan lagi menunjukkan air matak...