"Jauhkan anak sialan itu dariku!"
Pemuda berambut merah itu tampak masih mengenakan seragam royal knight miliknya. Ia berhadapan dengan keluarga asing. Keluarga dari ibu tirinya yang baru dinikahi oleh ayahnya 6 tahun yang lalu. Felix Robane. Ia tidak pernah menentang pernikahan kembali ayahnya. Lagipula, sudah belasan tahun sejak ibu kandungnya meninggal dan ia yang bekerja sebagai pengawal kerajaan, ayahnya pasti butuh pendamping untuk menemaninya di hari tua.
Tetapi siapa sangka jika ia akan mendengarkan kabar kematian ayahnya dan ibu tirinya pagi ini karena sebuah kecelakaan kereta kuda. Mereka meninggalkan seorang anak berusia 5 tahun yang bertahan hidup dalam kecelakaan tersebut.
Saat ia akan memberikan penghormatan terakhir pada ayah dan ibu tirinya, ia tidak pernah menyangka mendengar hal itu dimana keluarga ibu tirinya tampak membentak dengan perkataan kasar didepan anak laki-laki berambut merah itu.
"Karena dia, anakku. Anakku mati karena dia!"
Felix tidak ingin lebih lama mendengarkan hal itu, ia segera berbalik setelah meletakkan buket bunga didepan makam ayah dan ibu tirinya. Tentu tidak butuh untuknya berpikir dua kali untuk menghampiri anak itu yang sedang melihatnya dengan kedua iris emas miliknya.
"Hei, kau ingin ikut denganku?"
▪︎ x ▪︎ x ▪︎
Felix tidak berani menatap Claude didepannya yang nemperhatikannya sedaritadi. Ia mengambil cuti dan datang membawa seorang anak tanpa pemberitahuan apapun. Beruntung Claude tidak segera memenggalnya saat itu juga.
"Jelaskan padaku Felix," ia bisa merasakan tatapan tajam dari Claude yang meminta penjelasan darinya. Ini tidak terlihat bagus, maksudnya sejak kemarin ia tidak pernah mengatakan jika ia memiliki saudara yang masih kecil. Dan hari ini, setelah 3 hari ia tidak kembali, Felix malah kembali dengan seorang anak berusia 5 tahun di gendongannya.
Anak itu menoleh kearah Felix, lalu pada Claude yang masih menunggu jawaban. Ia menarik-narik jubah Felix yang menyelimutinya meminta Felix untuk menurunkannya. Felix sedikit ragu untuk menurunkannya namun pada akhirnya ia turunkan perlahan. Dengan segera ia berlari dan tampak berhenti didepan Claude.
"Ini semua salahku, Yang Mulia jangan marah pada kakak karena kakak hanya membawaku pergi saja. Kalau memang anda tidak suka saya disini, biar saya yang pergi tetapi maafkan kak Felix," ia menunduk dan tidak bergerak sedikitpun dari posisinya hingga Claude memerintahkannya. Alih-alih memerintahkannya, Claude menoleh pada Felix yang juga tidak menyangka jika anak itu akan menunduk tanpa rasa takut didepan Claude.
"Jelaskan."
Felix mengangguk dan menjelaskan bagaimana anak itu adalah adik tirinya. Setelah ayahnya ditinggal mati oleh ibunya selama belasan tahun bagaimana ia akhirnya menemukan orang yang tepat untuk mendampinginya dan bagaimana saat ia mengambil cuti adalah karena ia baru mengetahui setelah beberapa bulan jika ayah dan ibu tirinya tewas karena kecelakaan kereta dan meninggalkan anak itu sendirian.
"Itulah sebabnya aku membawa Asher kemari karena keluarganya hanya ada aku Yang Mulia."
...
Claude menoleh pada anak bernama Asher itu dan menghela napas.
"Asalkan ia berguna, aku akan mengizinkannya untuk tinggal disini. Ini bukan Panti Asuhan Felix," Asher menoleh dengan cepat kearah Claude sebelum menunduk kembali mengucapkan terima kasih. Felix tampak senang, dan menghampiri Asher sebelum menggendongnya kembali.
"Aku akan besar dengan cepat agar bisa berguna untuk anda Yang Mulia," Asher menunduk kembali dan Felix tampak hanya tersenyum canggung mendengarnya. Ia tahu jika Claude tidak bermaksud untuk mengatakan itu sebagai sesuatu yang serius. Meski apa yang sudah dilakukan oleh Claude, Felix yang paling mengetahui jika Kaisarnya adalah orang yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORCHID ¡ Ijekiel x MALE!OC x Lucas
FanficIjekiel x male!OC x Lucas ORCHID. Bunga yang indah namun menjadi benalu. Asher menganggap dirinya sebagai benalu. Setiap saat ia bersama dengan seseorang, orang itu akan tertimpa sial. Ia mengunci ekspresinya, menjauhkan dirinya dari semua orang aga...