•20

316 69 22
                                    


"

Mukamu kenapa ?" Pria itu berdiri di ambang pintu kamar milik sang adik dengan melipat kedua tangannya di depan dada. Ekspresinya terlihat seakan sedang meremehkan, dulu wajah adiknya akan babak belur karena hasil karya pukulan tangannya. Namun, saat melihat beberapa bekas luka di wajahnya tanpa tau siapa pelakunya, membuat sang kakak merasa ingin berterima kasih pada siapapun yang telah memberi lukisan yang baginya begitu indah di wajah adiknya.

"Memangnya kenapa ?" Ketus Taehyun dingin tanpa menatap sang lawan bicaranya. Ia terus melanjutkan aktivitasnya dengan ponsel baru di tangannya.

"Ck! Kamu berantem?" Yoongi melangkah masuk dan duduk di sofa yang tersedia di sana.

"Bukan urusanmu !"

"Siapa yang memukulmu ?"

"Nggak tahu"

"Kenapa kamu bisa berantem kalau nggak kenal sama orang itu? Kamu mabuk ?"

"Apa sekarang kau yang mabuk ?" Taehyun mendongak, menatap tajam ke arah kakak yang entah pantas di sebut kakak atau tidak. "Bukankah ini pertanyaan terbanyak yang pernah kau tanyakan?" Taehyun menarik sudut bibirnya, kemudian memilih untuk bangkit dan melangkah untuk keluar dari kamarnya.

"Lupakan! Terus, apa kamu tidur di rumah perempuan itu?" Taehyun terdiam kaku. Ia menghentikan langkahnya, masih dengan posisi membelakangi lawan bicaranya, Taehyun merasa detak jantungnya seakan berhenti berdetak mendengar pertanyaan itu. Perempuan itu ? Maksudnya ? Hije ?. Tapi, bagaimana kakaknya bisa tahu?.

Yoongi bangkit dari duduknya, melangkah angkuh kemudian menyentuh bahu adiknya. "Jaga dia baik-baik kalau kau perduli padanya, sebelum tunangan mu tahu semuanya !" Nada bicaranya seakan sedang memperingatkan, tatapannya lurus kedepan tanpa sedikitpun melirik ke arah lawan bicaranya. Sudut bibirnya terangkat begitu saja seolah dirinya sedang meremehkan seseorang. Min Yoongi, pria ini memang sangat dingin. Hal yang paling menyenangkan di hidupnya adalah kehancuran adiknya. Entah, dosa apa yang telah di buat Taehyun sehingga Yoongi sangat membenci adik kandungnya ini. "Kamu tahu, kan ? Aku nggak akan pernah membiarkanmu bergerak bebas" lanjutnya. Yoongi menepuk pelan bahu Taehyun sebelum akhirnya ia pergi dari ruangan itu.

Taehyun hanya mampu terdiam, tak berniat untuk menimpali perkataan kakaknya itu. Ia hanya menatap punggung Yoongi yang membelakanginya. Taehyun seakan ingin menerkam pria dengan rambut hitam sedikit ikal ini. Namun, disisi lain Taehyun merasa jika perkataan kakaknya ini ada benarnya, ia melupakan satu hal yang bisa jadi dapat mencelakakan gadis yang selama ini ia inginkan.


*****

Jalanan Seoul sangat ramai sore ini, cuaca cerah dengan matahari yang bersinar terang di atas sana membuat tanaman di sepanjang jalan berfotosintesis dengan sempurna. Musim semi telah tiba. Lihatlah betapa senangnya gadis dengan dress berwarna lilac ini. Melangkah pelan sembari beberapa kali mengambil gambar tumbuhan cantik yang baru saja tumbuh.

"Cantik banget" gumamnya seraya mengamati beberapa hasil gambar di ponselnya. Lebih tepatnya ponsel barunya. Gadis itu tak henti-hentinya untuk tersenyum. Ia Berjongkok di depan beberapa tanaman yang menghiasi teras di sebuah kafe, kembali mengambil beberapa gambar dan tak lupa untuk dirinya berselfie ria di sana dengan latar berbagai macam bunga yang tersedia di sana. Senang sekali, musim yang selama ini ditunggu-tunggu. Musim yang selalu ia nantikan setiap tahunnya. Musim di mana dirinya dilahirkan akhirnya datang juga.

"HEII !! LAMA BANGET, SIH !" Suara teriakan itu mampu membuat Hije berdecak kesal. "Kita udah nungguin lo berjam-jam, tahu !" Gadis dengan rambut sebahu itu berdiri berkacak pinggang tepat di samping Hije. Memakinya karena kesal, menunggu itu bukan hal yang menyenangkan.

THE BEHIND (Kang Taehyun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang