CHAPTER 1 (Revisi)

95 12 0
                                    

(Y/n) POV'

Secercah cahaya mentari perlahan mulai masuk ke dalam mataku, karena merasa terusik kubuka mataku perlahan, seketika itu juga semilir angin sepoi-sepoi meniup wajahku, kemudian aku memandang langit yang terlihat cerah namun sedikit berawan. Tidak ingin melewatkan momen langka, kuhirup nafas dalam-dalam merasakan udara yang begitu sejuk dan bersih terbebas dari polusi udara. Karena merasa nyaman aku memilih untuk menutup mataku kembali, tanpaku sadari aku tersenyum tipis menikmati hal yang jarang bahkan tidak mungkin aku dapatkan di Tokyo sebelumnya. Rasanya begitu 'DAMAI' seperti sedang berada di pedesaan.

"Hmm..apakah aku sudah tiba di surga sekarang?" Ujarmu bicara sendiri

"Selamat datang di neraka" Jawaban dari suara pria asing bernada bariton

Masih dengan kedua mata yang tertutup, dua alis saling bertaut merasa bingung karena ada seseorang yang menjawab gurauanmu. Sejenak kau pun terdiam sambil berpikir merasa tidak asing mendengar suara itu, seperti pernah mendengarnya dari suatu tempat. Karena merasa penasaran, kau membuka matamu dan menoleh perlahan.

Bagaikan di sambar petir di siang bolong, tubuhmu mendadak merasa kaku tidak bisa bergerak. Butuh beberapa detik untuk tersadar kembali ke duniamu. Seketika matamu membulat sempurna merasa tidak percaya

HENING

25%....................

"BUSEETT.. ko bisa ada cetakan mirip Levi di sini" batinmu

50%........................................................

"Apa ini adalah salah satu efek terlalu banyak minum alkohol ya?" kau bertanya-tanya pada dirimu sendiri dalam hati

75%....................................................................................................

"Seingatku, aku kan sudah mati" kau mulai frustasi teringat kematianmu yang konyol itu

100%...........................................................................................................................................

"Tunggu, jangan-jangan yang ada di depanku ini salah satu dari malaikat maut tampan versi Levi. Kapan lagi coba ketemu cogan, wajib di tes pegang dulu bakalan tembus ga ya?" batinku penuh dengan semangat

Tidak ingin larut dalam rasa penasaran terlalu lama, kau pun langsung bangkit dengan cepat dari tidurmu, refleks kedua tanganmu itu menyentuh dan menepuk-nepuk pipi pria yang kau yakini adalah malaikat maut versi Levi.

"LE-LEVI?" Ujarmu berteriak sambil tersenyum lebar penuh kemenangan menatap Levi

(Y/n) POV END'

.

AUTHOR POV'

"Bocah gila! Singkirkan tangan kotormu itu" Ujar Levi sembari menepis kedua tangan (Y/n) yang menyentuh pipinya sembarangan

"Eh? Lho ga tembus?" Ujar (Y/n) tanpa merasa bersalah sedikit pun

"Tch kau pikir hantu, sudah tidak waras rupanya"

"Masih waras ko, 1+1=2"

"Di dunia ini tidak ada orang yang mau mengakui bahwa dirinya tidak waras" Ujar Levi sambil nyentil dahi (Y/n)

"Isshhh.. sakit. Ternyata beneran Levi cebol" Ujar (Y/n) meringis kesakitan sambil mengusap dahinya pelan

"K-kau..."

"Sudahlah shorty kita tidak boleh terlalu kasar pada tamu, apalagi dia perempuan" Ujar seorang wanita berambut cokelat dengan khas kucir kudanya

Found You (Levi Ackerman x Reader) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang