(Y/n) adalah seorang gadis muda berusia 22 tahun yang merupakan salah satu mahasiswi dari Tokyo University of the Arts. Kamu begitu suka sekali dengan Levi Ackerman dalam serial AOT sampai-sampai menggapnya sebagai suami ver 2Dmu. Namun naas kejadia...
Hai pembaca setia, akhirnya chapter 3 bisa saya updatejuga. Untuk cerita kali ini saya tulis lumayan panjang yaitu 2000+ kata. So,please enjoy ^-^
.
.
.
LEVI POV'
Sudah sepuluh menit batang hidungnya pun masih belum ada. Jangan-jangan bocah itu sedang tidur di dalam sana. Lima menit lagi kalau tidak keluar akan ku dobrak pintunya.
CEKLEK
Akhirnya dia keluar juga. Tunggu sebentar itu bocah yang sama kulihat sepuluh menit yang lalu? Rasanya ada yang aneh.
"Tadaaa..Levi aku sudah selesai, jadi sekarang aku harus apa?" Tanya (Y/n)
"..."
'Biasanya orang - orang menyebutnya apa ya?'
"Levi? Halo?"
"..."
'Manis? Itu mustahil!'
(Y/n) melambai-lambaikan tangannya ke arah Levi
"Levi kau melamun. Aku cantik ya" Ujar (Y/n) dengan penuh percaya diri
'Sial, apa yang kupikirkan barusan'
Seketika kesadaran Levi kembali seutuhnya
"Berisik bocah. Ikuti aku!" Ujar Levi
LEVI POV END'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kurang lebih seragam untuk perempuan di kedai levi seperti ini ya wkwk
AUTHOR POV'
"Mudah saja, kau hanya melayani para pelanggan yang datang. Jika tidak mengerti, tanyakan saja pada mereka" Tunjuk Levi mengarah ke salah satu pegawai yang berada di meja kasir
"Baiklah. Lalu apa yang kau lakukan Levi"
"Tch bukan urusanmu" Ucap Levi seraya pergi meninggalkan (Y/n) begitu saja
"Ish untung ganteng, kalau engga tuh rambut udah jadi botak. Yosh semangat (Y/n) kau pasti bisa" Ucap (Y/n) menyemangati diri sendiri sambil mengepalkan kedua tangannya di depan dada
Tak ingin membuang waktu (Y/n) segera menghampiri salah satu pelayan disana.
"Ah (Y/n) kau sudah datang rupanya"
"Kau mengenalku?"
"Tentu saja, sebelum kau datang kesini Levi sudah menjelaskan semua secara garis besar. Mungkin kau belum terbiasa dengan keadaan di sini. Kalau butuh apa-apa tidak perlu sungkan untuk meminta bantuanku. Sebelumnya perkenalkan namaku Jean Kirstein, senang bertemu denganmu (Y/n)"
