3

957 129 44
                                    


La Bossa Civic Club - NYC

Semakin malam, suasana di club malam iti semakin semarak. Musik berdentam-dentam memekakan telinga, nyaris semua pengunjung berada di dance floor; menari mengikuti irama.

Diantara pengunjung - Park Jihoon - terlihat begitu menonjol karena menari dengan begitu sensual, menggerakan tubuh sintalnya. Omega itu tidak peduli pada tatapan lapar para alpha yang sejak tadi memperhatikannya. Ia hanya ingin melupakan semua masalah dan pikiran, yang sejak tadi menganggu.

"Hey manis, siapa namamu." Seorang alpha mencoba mendekat, tapi dengan wajah angkuh Jihoon mendorong alpha itu agar menjauhi dirinya.

"Pergi kau, alpha jelek!" Desisnya sinis. Ia menghentikan tariannya. Kemeja tipis yang Ia kenakan sudah sedikit basah karena keringat, mendekati meja yang sudah Ia pesan untuk dirinya sendiri. Ia mengambil segelas minuman, kemudian meminumnya cepat.

Tak nyaman dengan tatapan yang Ia dapatkan, omega itu memilih untuk pergi ke toilet dan merapikan diri. Sedikit terhuyung  efek alkohol yang di minumnya. Tanpa sengaja, Jihoon mendengar pembicaraan orang-orang dari dalam bilik toilet yang sepi. Karena omega itu tidak sadar, pada pengumuman di depan pintu masuk toilet.

"Kau sudah mendapatkan barangnya?"

"Ya. Produksi Kuba, harganya juga sangat mahal."

"Kualitas super?"

"Tentu saja! Bos sendiri yang mendatangkannya langsung."

"Kalian tidak sedang berbohong kan?"

"Tentu saja! Kau bisa merasakannya langsung nanti."

Hendak mengintip, karena penasaran dengan apa yang baru Ia dengar. Jihoon bermaksud keluar dari bilik toilet, untuk berpura-pura mencuci tangan. Saat tiba-tiba, seseorang menarik tubuhnya untuk kembali merapat di sudut bilik toilet.

Berusaha terlepas dari sosok tinggi yang sedang membekapnya. Jihoon tak bisa berkutik karena, sosok itu menatapnya tajam. Antara sadar-tidak sadar, Jihoon tidak yakin bagaimana wajah sosok itu karena Ia sudah sangat mabuk.

Mencoba lepas dari siapapun yang membekap mulutnya, Jihoon memaksa diri untuk lepas hingga menimbulkan suara. Menyentakan dua orang yang sedang melakukan transaksi ilegal di toilet tersebut.

"Kau bilang toilet ini tidak ada orang?!"

"Kau tak lihat tanda yang sudah ku pasang?  Aish pasti itu ulah pemabuk, hingga tak sadar ada tanda toilet rusak!"

Hazel Jihoon melebar saat langkah kaki salah satu orang itu mencoba mendekat kearahnya, dan sosok berpakaian serba hitam itu. Saat pandangan mereka bertemu, Jihoon menganggukan kepala begitu yang lebih tinggi meletakan satu jarinya di bibir tertutup masker hitam.

Saat orang-orang itu semakin mendekat, Jihoon bisa melihat sosok di depannya melepas masker kemudian menangkup wajah dan menciumnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Un-Pretty Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang