Rendezvous - "But you don't love me anymore."

578 60 9
                                    

Bobby mendudukkan tubuhnya, sedangkan June belum mau beranjak dari atas tubuh Bobby yang kini mengubah posisi untuk memangkunya.

"What happened to us what, Dear?" Bobby balik bertanya, membuat June kemudian menyadari pertanyaannya memang sangat tidak masuk akal, dan terasa tidak pas diajukan olehnya sepagi ini.

Bagi laki-laki yang kini sedang mengecupi pipi berisinya, lalu sedikit demi sedikit turun menyusuri leher dan bahunya yang terbuka dan hendak meneruskan yang barusan tertunda, hubungan mereka sedang baik-baik saja dan tidak bermasalah.

Hanya dirinya lah yang terlalu perasa, pikir June.

Drrrttt. Drrrttt. Drrrttt.

Suara getaran yang bersumber dari benda pipih persegi milik June yang memang sudah dari tadi malam tergeletak begitu saja di atas tempat tidur mereka, membuat fokus keduanya buyar.
Si pemilik beringsut sedikit untuk meraih benda tersebut, sedangkan laki-laki yang satu lagi masih memeluk tubuhnya dengan posesif dan belum mau mengendurkan barang sesenti pun lengan kokohnya yang mengelilingi pinggul sintal milik June.

"Ya, Mbak?"

Karin.

Sambungan telepon atasannya itu menyadarkan June bahwa seharusnya ia sudah berangkat bekerja dari tadi, namun seketika June teringat bahwa dirinya memang berniat izin untuk datang sedikit terlambat pagi ini.

"Oke, Mbak," kepalanya mengangguk sebentar, kendati matanya masih membalas tatapan Bobby yang menyiratkan ke-ingin tahu-an yang sangat besar, "tadi emang niatnya mau minta izin telat karena Bobby baru sampai rumah, dan ini sebentar lagi gue mau berangkat. Kita ketemu disana aja."

Dengan beberapa kali kalimat lagi, akhirnya June benar-benar memutuskan percakapannya bersama dengan Karin.

"Dear..."

"Gue mau berangkat sekarang," cepat-cepat June beranjak dari posisinya, dengan susah payah melepaskan diri dari dekapan Bobby.

"Udah? Begini doang?" tanya Bobby sudah bersiap-siap ingin protes, "gue baru pulang, pengen meluk lo, kissing, making love to you. And then you wanna leave me?? Just like that???"

June memejamkan kedua matanya sejenak, mencoba meredakan emosinya yang hampir naik lagi.
Jelas Bobby tidak tahu segalau apa dirinya semalaman karena laki-laki itu, sebelum akhirnya June ingat dengan permasalahan rumah tangga Bobby dulu saat bersama dengan Abigail.
Merasa tidak diperhatikan.
Persis seperti sekarang ini.

"Pick me up."

Bobby yang hampir refleks menjawab dengan rentetan kalimat protesnya lagi kini terdiam.

"Pick me up, Bob, like you always do," kata June lagi, namun sedikit memberi penekanan di akhir kalimatnya sebelum akhirnya ia benar-benar berlalu masuk ke dalam walk in closet, dan keluar dengan tampilannya yang tentu jauh lebih rapi dibandingkan sebelumnya.
Meninggalkan Bobby yang masih terduduk saja dan diam seribu bahasa di atas pinggiran tempat tidur mereka tanpa kalimat apapun lagi.

'Like you always do.'

Kalimat June yang barusan itu masih setia sekali terulang-ulang di dalam kepala Bobby.
Boleh jadi wajah June memang sedatar itu, tapi jelas Bobby bukan seorang suami yang tidak peka.

June sedang merasa tersisihkan, itulah yang tadi serta merta menyeruak dari dalam hatinya.

Kini Bobby yang memejamkan mata, lalu merebahkan tubuhnya.
Jari-jemarinya yang tergenggam itu dia tepuk-tepukkan ke atas dahi, seketika tubuhnya sangat berat.
Sepertinya ia harus beristirahat sebentar sebelum nanti ia akan menjemput June seperti permintaannya tadi.

R e n d e z v o u s . 2 - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang