#19-20

284 18 0
                                    

Scenario🎬
.
.
.
....

pagi ini jisung sedang melakukan syuting keduanya jadi kegiatan jisung sangatlah sibuk dari harus pergi ke kampus, foto pemotretan, syuting, semua yang jisung lakukan adalah untuk membuat semua orang merasa baik-baik saja dan tidak memikirkan kalo jisung sedang dalam keadaan dwon atau merasa kelelahan dengan pekerjaannya

"Jisung?" ucap renjun
"kenapa hyung" tanya jisung
"kau pergi kemana bersama dengan jaemin" ucap renjun
"hanya makan saja" jawab jisung
"oh begitu" ucap renjun
"umm..memang ada hal yang serius" tanya jisung ke renjun
"tidak begitu serius..,sudahlah kau mau ku antar kemana" tanya renjun
"pulang saja hyung aku lelah seharian ini" ucap jisung
"Ok"

haechan mulai merasa bosan dan kesal dengan dirinya yang terjadi karena bertemu dengan pria aneh itu, renjun yang melihat haechan berjalan begitu terburu-buru sampai menahan lengan haechan yang melewati dirinya bersama dengan jisung

"haechan? Kau mau kemana kenapa ke lokasi syuting" ucap renjun
"aku ada urusan" jawab haechan
"urusan dengan siapa?" tanya renjun
"dengan pria berambut biru" desis haechan
"ahk!" guman renjun
"sudahlah kau tidak perlu menebaknya...byeee" ucap haechan

Jisung yang mendengar ucapan mereka berdua menyebut sosok pria itu yang di bilang sama haechan

"maksudnya jeno hyung" ucap jisung
"jeno" guman renjun
"umm.." jisung mengangguk
"ada apa dengan mereka" ucap renjun
"tidak tau"sahut jisung
" Ayo"ucap renjun mengajak jisung berjalan menuju pakiran mobil
.
.
.

"yah..kembalikan ponsel ku" ucap haechan
"Uhmm..apa aku harus memberikannya pada mu" jawab jeno
"yah..cepat kembalikan ponsel ku" ucap haechan
"aku tidak mau!..kau mau apa" ucap jeno
"yah...kau dengarkan aku yah..ponsel ku itu sangat berharga jadi cepatlah kembalikan"sahut haechan
"kalo aku kembalikan ke kau? Apa yang akan aku dapatkan" jawab jeno
"yah...sungguh kau sangat menyebalkan" desis haechan
"palli.....*[cepat]" sambung haechan menekan suara untuk terakhir kalinya dengan emosi di wajahnya

Jaemin menghampiri jeno tanpa memperhatikan sosok haechan di sebelahnya

"Jeno.,? Apa kau menyuruh hyung doyoung ku memohon agar aku kerumahnya" ucap jaemin
"uhmm..iya" bales jeno
"aku sudah bilang? Jangan ikut campur urusan ku" ucap jaemin menunjuk jeno
"maaf jaem,, tapi aku tidak bisa menolak permohonan hyung doyoung" ucap jeno
"ciss...kau itu seperti benalu di keluarga ku sekarang kau jadi kambing hitam ku? Menjijikan" desis jaemin

Jaemin meninggalkan jeno begitu saja seperti orang tidak punya perasaan sudah berkata seperti itu

"cis..wajahnya ok sie tapi mulutnya iblis sekali" desis haechan
"yah..kau tau apa" ucap jeno melirik haechan
"kau masih membela pria itu..sangat menjijikan sekali dia" sahut haechan
"yah berhenti mengomel..pergilah dan bawa ponsel kau" ucap jeno mengembalikan ponsel milik haechan
"ini memang tujuan ku mengambil ponsel ku" desis haechan menarik ponselnya dari tangan jeno
.
.
.
-skip

Chenle sudah terbangun dari tidurnya karena selesai mengerjakan bab ceritanya jadi dari pada nyiksa dirinya sendiri mending chenle pergi untuk mencari makanan karena chenle sangat lapar sekali

"chenle hyung" panggil jisung
"jisung" ucap chenle
"kau mau kemana" tanya jisung
"cari makan" ucap chenle
"aku ikut ya" bales jisung
"kau tidak cape seharian kerja" ucap chenle
"tidak!" jisung menggelengkan kepalanya
"umm..baiklah ayo" ucap chenle mengajak jisung berjalan

SCENARIO JICHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang