Loro

1.1K 218 40
                                    

Seat (shit) mate

Seat (shit) mate

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Brak!

Haruto membanting segagang alat pel tepat ke belakang pintu gudang. Rasa kesal membuncah hingga membuat kepalanya pening, meskipun kini Haruto menampilkan raut wajah datarnya seperti biasa. Bukannya apa, hanya saja ia benar-benar merasa perlakuan Bu Jennie itu tidak adil.

Jadi setelah Upacara Bendera selesai tadi, Haruto dan Jeongwoo mendapat hukuman membersihkan toilet karena datang terlambat. Namun karena Jeongwoo berkata hendak ke ruang Tata Usaha untuk mengurus sesuatu termasuk bertanya soal kelas barunya, membuat Bu Jennie memberikan keringanan dan membiarkan Jeongwoo pergi. Sementara Haruto harus menetap dan membersihkan seluruh toilet laki-laki seorang diri.

"Huft.."

Haruto membuang napasnya, lalu menatap arloji hitam yang melingkar dipergelangan tangan kirinya. Waktu sudah menunjukkan pukul 08:30 Wib, yang artinya sudah 45 menit berlalu sejak Haruto membersihkan toilet tadi. Waktu yang cukup lama karena Haruto mengerjakan semuanya hanya sendirian.

Dengan begitu artinya Haruto telah merelakan waktunya yang terbuang dan melewatkan 1 mata pelajaran, padahal mata pelajaran pertamanya tadi adalah Matematika. Sungguh perpaduan yang sempurna dalam membuat otak merasa panas. Ya gimana enggak kalau setelah selesai Upacara Bendera harus dihadapkan langsung dengan Matematika? Ditambah guru Matematika untuk kelas Haruto itu sedikit menyebalkan.

"Awas lo Park Jeongwoo! Gue gentayangin lo setelah ini!" Gumam Haruto penuh dendam.

Lalu setelah itu Haruto segera menyampirkan ranselnya dan berjalan menuju kelas, sebelum ia kembali mendapat hukuman karena ketahuan membolos.

"Permisi Pak, maaf saya terlambat!" Ucap Haruto sopan saat memasuki kelas.

Pak Leeteuk selaku guru Matematika yang tengah mengajar di kelas Haruto mengangguk. "Lain kali jangan diulangi! Kamu masih kelas sepuluh, blablabla.."

Haruto tak mendegarkan karena sekarang ia sudah berjalan menuju ke bangkunya. Bangku paling belakang dan pojokan tepat selurus dari arah meja guru. Namun Haruto dibuat membola saat melihat bangku yang selama ini kosong tepat disebelahnya, sekarang terisi oleh satu makhluk aneh yang Haruto ingin cakar saat ini juga.

"Hai Haruto, ternyata kita sekelas dan beruntungnya sebangku. Dengan ini gue Park Jeongwoo menyatakan lo, Watanabe Haruto sebagai jodoh gue!" Bisik makhluk aneh yang tak lain adalah Jeongwoo saat Haruto mendudukkan pantatnya.

Haruto memutar kedua bola matanya malas, mencoba tak menghiraukan keberadaan cowok berkulit tan tersebut. Sial, ini mah malah gue yang digentayangin sama Jeongwoo! Batin Haruto frustasi.

Tolong siapapun culik Haruto sekarang juga!

.....

"Minta nomor hape lo!"

Intuisi || JeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang