キ . I'm luccete

25 1 0
                                    

"Tidak!" jerit gadis itu

Kepingan memori yang lalu membuatnya menjadi gadis yang tak tersentuh oleh siapapun

Keringat mengucur begitu deras di pelipisnya, jantung yang berpacu lebih cepat dari biasanya

Luccete Rodriguez itu namanya

Gadis berkebangsaan italia itu tengah duduk di tepi ranjang, sambil melihat ke luar balkon menatap bintang, gadis itu pun beranjak ke arah pintu kaca yang tak tertutup tirai tersebut, membuka pintu nya, lalu duduk di sana, menatap satu persatu bintang dengan jelas

"Apakah kau merindukan ku?"

"Apakah kita bisa bertemu lagi?"

"Mungkinkah?"

Pikirannya sedang berkecamuk hebat, potongan potongan masa lalu terlintas di otaknya untuk kesekian kali

Dendam, hanya dendam yang ia pikirkan saat ini, karena dendam juga ia menjadi seperti ini

Banyak orang menatap kagum pada dirinya, sosok cantik yang natural, berkulit putih, rambut coklat yang bergelombang, mata yang lentik, tubuh yang ideal, hingga membuat mereka ingin mempunyai bentuk tubuh dan wajah seperti itu

Gadis itu masih berkelahi dengan pikirannya, hingga ponselnya berbunyi

< nada dering masuk >

Gadis itu pun tersadar, lalu berdiri mengambil ponselnya yang berada di atas nakas

"Halo" ucap seseorang di sebrang sana

"Hm, ada apa?" tanya lucy

"Aku merindukanmu"

"Hanya itu? kau menelpon ku malam' hanya mengatakan itu?" sarkasnya

"Oh ayolah adik ku, mau berapa lama lagi kau disana? Aku dan ayah merindukanmu disini, sudah cukup kau berada disana, apa kau tidak merindukan kami huh?!"

"Entah, aku hanya nyaman disini, aku enggan untuk pulang" balasnya

"Aku akan mengatakan ini kepada ayah, agar menyuruhmu pulang, sudah cukup kau bermain' disana, membantai para musuhmu"

"yayaya, kau memang tukang ngadu, sudahlah aku ingin tidur lagi" ucap lucy lalu mematikan telpon nya sepihak

Lucy pun membaringkan tubuhnya, memikirkan keluarganya, memikirkan kata kata kakaknya yang menyuruh ia pulang

Tanpa disadari ia terlelap lagi

06.00

Luccete terbangun dari mimpinya, karena seorang pria paruh baya berusaha membangunkannya

"Hei lucy, mau sampai kapan kau tertidur huh?!" kesalnya

"Sebentar lagi"

"Sebentar lagi?! Tidak ada kata itu di kamusku, cepat bangun dan mandi, suruhan ayah mu sudah berada di depan mansion untuk menjemputmu pulang ke Indonesia" pria itu menatap jengah lucy

"APA?!" kagetnya

"Sialan, tunggu pembalasanku VINCENZO!!"

"apa ini ulah kakak mu?" tanya pria itu

"Siapa lagi? Dia telah menelponku tadi malam untuk menyuruhku pulang, mungkin dia telah merayu ayah untuk membawa ku pulang ke indonesia, dia sangat pengadu"

"Baiklah sekarang lekas mandi, pesawatmu akan terbang jam 8 pagi" ujar pria itu lalu meninggalkan luccete

Lucy pun bangun dari tempat tidurnya, berjalan gontai menuju kamar mandi

LUCCETE RODRIGUEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang