(2)

184 47 4
                                    

✓Jangan jadi Silent reader, Vote★! Jangan lupa komen✓

Raib POV

Saat ini aku masih dalam posisi menghilang. Setelah di pikir pikir, mungkin tidak masalah Kirara mengetahui kekuatanku. Toh juga dia sudah tahu.

Saat Ali baru keluar dari kelas karena bernasib sama denganku, aku mendengar ia bergumam "Dasar guru sok galak. Tidak tahu apa, semakin keriting saja rambutnya setiap kali dia marah²"

Aku yang menyaksikannya hanya bisa tertawa, sekilas ku lirik Kirara, dia tidak bergeming dari tempatnya dan masih asyik memainkan handphonenya. Mungkin dia tidak mendengar suara celoteh Ali.

Aku hendak iseng menambahi kesalnya Ali dengan mengait kakinya. Tapi tiba tiba

"Halo, Gadis Kecil"

Sebuah suara dingin lebih dulu mengagetkanku. Petir menyambar dengan keras bertepatan dengan munculnya suara itu. Sesosok tinggi kurus entah darimana datangnya telah berdiri di depanku. Matanya menatap memesona padaku.

Aku kaget, lalu melepas tanganku yang membuatku otomatis terlihat. Aku sempat melihat Kirara berdiri dengan mimik muka seperti mengkhawatirkan sesuatu, yang tertutupi wajah dinginnya.

Kejadian itu benar² cepat sekali. Saat aku berhasil menyeimbangkan tubuh, mendongak, kembali menatap ke depan, memastikan sosok tinggi kurus itu telah lenyap, menyisakan hujan deras sejauh mata memandang.

Jantungku berdetak kencang. Astaga, aku yakin sekali melihat sosok itu. Wajahnya yang tirus, dan senyumnya yang tipis. Bahkan aku masih mengingat bola mata hitamnya. Kemana dia sekarang? Mataku menyapu semua sisi lorong, memeriksa semua kemungkinan.

Aku hendak beranjak mendekati tepi lorong, tidak peduli tempias air hujan semakin banyak mengenai seragamku.

"Hei Ra! Apa yang barusan kamu lakukan!"

Kirara POV

Aku yang sedang menoleh ke arah Raib tiba² terkaget dengan suara cempreng Ali. Ah! Aku melupakannya! Dia kan masih di sini. Meski ku tahu dia bukan berasal dari bumi biasa, mau bagaimanapun kekuatan setiap klan itu harus di jaga dan usahakan jangan sampai ketahuan. Apalagi di bumi di mana orang orang ga ada satupun yang punya kekuatan.

Ya iyalah.  Emangnya kayak di anime My Hero academia dimana sebagian besar manusia punya kekuatan. Ga masuk akal kan?

/Plak//udahlah soal animenya/

Segera setelah menghilangkan lamunanku,aku menatap interaksi antara dua sejoli itu
//ekhem..aduh keselek meteor//di cakar Ali versi beruang//

"Bagaimana caranya kamu tiba tiba muncul disini?"

Aku melihat Raib berjalan mundur  belakang dan terhenti di dinding lorong, aku berpikir mungkin kejadian ini sama seperti manga, komik atau film dimana si cowok meng-kabedon si cewek (hayo.... siapa yg sering dapet adegan gini....)

"apa yang kamu lakukan barusan Ra?"

"Aku yakin sekali, kamu tadi tidak ada di sini. Lorong ini kosong tadi, hanya ada aku dan Kirara saja. Kamu tiba tiba saja muncul disini, iya kan? ini menarik sekali?"

Wtf, namaku di masuk masukin.

"apanya yang menarik?" Raib membalas tatapan Ali, pura pura tidak mengerti.

"Kamu jangan pura pura tidak mengerti, Ra"

Sip, sesuai dugaanku, Ali masih ngotot. Aku tau itu dari lama karena aku sudah lama mengenalnya.

/spoiler/untuk oc/

"Aku dari tadi memang di sini. Apanya yang pura pura?" Raib akhirnya ketus.

"Kamu tidak bisa membohongiku"
"Aku ini memang pemalas, tapi aku tidak bodoh. Bahkan kamu tahu, sebagian kecil para pemalas di dunia ini adalah orang² genius. Aku yakin seratus persen kamu tadi tidak ada di sana. Lantas petir menyambar, kamu tiba tiba ada di sana. Tiba tiba muncul, aku yakin sekali"

<<ON HIATUS>>Sirius Girl ( Bumi series x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang