"Jangan jadi Sider. Nanti bokongnya bisulan*
Kirara POV
Setelah aku membuntuti Raib, aku segera menuju rumahku yang tak begitu jauh dari rumahnya.
Ya, aku tahu menguntit itu tidak baik, hujat saja aku. Tidak apa apa, toh juga yang nanti berdosa itu bukan aku😏.
"Aku pulaang..." Aku mengucapkan salam dan melepas sepatuku.
Ya, mungkin bagi kalian aneh, karena di rumah tidak ada siapa siapa tapi aku malah mengucap salam seakan akan ada orang lain.Aku memang sudah terbiasa mengucap salam setiap kali masuk rumah setelah dari luar rumah. Biar rasanya tidak terlalu sepi juga sih.
Toh juga entah kenapa 'dia' menyuruhku juga untuk terbiasa mengucapkan salam saat masuk rumah siapapun itu. Ya jadinya terbiasa deh.
Setelah meletakkan tasku di dekat meja belajarku, aku segera menuju dapur kecil kesayanganku itu, mencari cemilan.
Nihil, cemilanku habis.
Bahkan bahan masakan ku tinggal sedikit. Kalau di lihat lihat ini hanya cukup untuk membuat makan sekali doang.
Segera, aku mengganti baju seragamku dengan kaus lengan pendek berwarna (f/c) dan jaket tipis.
Ini jaketnya

Anggep aja ada resletingnya.
Aku menyalakan mobilku(?) dan mengeluarkan dari halaman rumahku.
Tenang saja, aku sudah punya kartu SIM😌.
Aku langsung menuju pusat perbelanjaan.
Skiiiip
Sesampainya di sana, aku langsung masuk. Angin yang keluar dari pintu otomatis menerpa wajahku, membuat rambut panjang yang kuikat sedikit berterbangan.
Sembari memakai headset untuk mendengarkan musik, aku segera menuju tempat bahan makanan.
Di perjalanan menuju tempat makanan, aku melihat seseorang di bagian elektronik rumah tangga, sub bagian mesin cuci (liat di novelnya)
Itu bukannya.....
Raib, dan...... Mamanya?
Kurasa itu mamanya.
Dan ku lihat Raib membisiki mamanya entah apa itu -aku ga mau tau soalnya, privasi- dan terkikik kecil.
Mengabaikan pemandangan yg sekiranya akan membuat tubuhku lemas, aku segera menuju bagian keperluan sehari hari.
Dengan cekatan, aku memilih sayuran dan buah buahan segar yang bisa kubuat bahan makanan.
Setelah hampir selesai, baru aku mengambil barang barang yang harus dalam keadaan dingin, contohnya yogurt, es krim, dll.
Saat aku berada di bagian es krim, ku lihat Raib berjalan ke arahku, Sepertinya dia ingin mengambil eskrim juga.
"Eh, Kirara? Kamu kan?"
Aku menoleh ke Raib, yang menatapku kaget. Aku melepas headset ku dan mengalungkan di leherku.
"Iya, ini aku, siapa lagi emang?" Jawabku sembari tersenyum pahit.
"Belanja sendirian?" Tanya Raib selagi dirinya sembari mengambil eskrim di freezer.
"Iya, lagi di suruh" jawabku sambil berjalan mendorong troli menuju ke kasir.
Tidak mungkin kalau aku bilang kalau aku sendiri kan?
Biarlah waktu memberitahu.
Sampai di antrean kasir, aku memasang headsetku lagi. Uuhhh..... Aku ketinggalan satu lagu. Untungnya itu bukan lagu yang sedang aku sukai saat ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/271437770-288-k141964.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
<<ON HIATUS>>Sirius Girl ( Bumi series x reader)
Fiksi PenggemarDi dunia yang luas ini, ada banyak klan yang hidup. Dunia ini luas, tapi kenapa Kirara malah hidup di bumi. Kirara Aza. Keturunan terhebat di klan Sirius yang lahir di bumi. Berkat sebuah insiden besar itu, Kirara dilahirkan di bumi, bukan di klanny...