3.mengenaskan

17 1 0
                                    

Febby yang tadi ingin membuka pintu saat mendengar permintaan anaknya tak tahan lagi membendung air matanya ia langsung berpaling dan memeluk kedua anaknya

Grebbb!!!

"Hikss bunda jaga diri"ucap Davina sambil menangis di pelukan Febby

"Hikss bunda hikss Rara sayang bunda sama ayah h-iks"ucap davira yang ikutan menangis di pelukan Febby

" Hiksss bunda juga sayang sama kalian berdua hikss ayah juga pasti sayang hikss sama kalian berdua,Nana jaga adeknya ya hikss"ucap Febby yang juga menangis

Lama mereka berpelukan Febby melepaskan pelukannya lalu mencium kening kedua putrinya secara bergantian setelah itu Febby pergi ke luar dari kamar itu menuju ruang keluarga untuk membantu suaminya.

Dengan air mata yang terus mengalir dan membasahi pipinya ia berlari menyusul suaminya saat sudah sampai di sana ia terkejut karna Rey sedang menodongkan pistolnya ke arah Rendy.

Dan ada banyak orang-orang yang berpakaian serba hitam dengan memegang senjata berdiri di ruang keluarga itu semua art dan penjaga rumahnya yang di kumpulkan di bunuh satu per satu oleh orang-orang yang berpakaian serba hitam itu ,menggunakan senjatanya.

"Massssss!!!!!"teriak Febby berlari berhambur memeluk Rendy suaminya ia sudah tidak perduli oleh orang-orang yang memegang senjata.

"Massss Hiksss kamu bertahan ya Hiksss "ucap Febby sambil menangis di pelukan Rendy

"Sayangkan dia gamau ngasih semua kekayaanya ke kita yaudah kami bunuh saja dia seperti para art yang ada di rumah ini,biar nanti semua milik dia akan jatuh ke tangan kita "ucap Bella sambil tersenyum penuh kemenangan

"Eeeemmm kamu benar sayang,kalongitu aku akan bunuh mereka berdua termasuk anak-anak mereka juga hahahah"ucap Rey sambil tertawa

"Jangan sakiti anak-anak ku!!!dasar manusia iblis kalian semua "bentak Rendy pada Bella dan Rey dengan suara seraknya

"Ckk,banyak omong kau"

Dorrrrrr

Saat Rey ingin menembak kepala Rendy tiba-tiba Febby langsung melindungi suaminya alhasil peluru itu mengenai kepalanya bukan kepala Rendy.

Febby langsung tewas seketika itu juga ,Rendy juga melihat itu pun terkejut dan ia langsung memeluk istrinya yang sudah tiada dengan darah yang terus mengalir deras di kepalanya dan ia menangis sejadi-jadinya.

"Febbyyyyyyyyyy!!!!!!!!"teriak Rendy sambil memeluk istrinya itu.

"Hiksssss fe-bby jangan tin-ggalin akubhikss kasihan anak-anak kita hikss,Febby sayang ba-ngun,bangun sayang "ucap Rendy sambil menepuk-nepuk pipi istrinya itu.lalu ia memeluknya.

"Dasarrr brengsekkk kau!!!!"teriak Rendy pada Rey dengan tatapan tajamnya dan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya

"Hahahaha liat istrimu telah tiada sekarang giliran mu habis itu anak-anak kesayanganmu dan setelah itu semua punya mu akan menjadi milikku hahahah"ucap Rey dengan tawa yang menggelegar memenuhi ruangan itu.

Dorrrrr

Dorrrrr

Dorrr

Rey menembak Rendy dengan beruntal dan seketika itu juga Rendy pun tiadavdan semua art dan penjaga rumah yang masih hidup melihat kejadian itu terus menangis dan tak lama mereka semua juga mati karna di tembak oleh orang-orang berbaju hitam.

Seketika ruangan itu juga penuh dengan darah segar dan bau anyir yang menyengat,tanpa mereka sadari dari balik tembok,ada dua anak kecil yang melihat kejadian itu.

Dua-duanya menangis tanpa suara melihat orang tuanya meninggal dengan tragis dan para art serta penjaganya juga mati di satu tempat.

"Bunda,,,ayahh"ucap Davina pelan

"Bunda,,ayahh"ucap davira pelan

"Hikssss bu-bundana-ayah hikss"ucap davira menangis sambil memeluk Davina

"Hikss me-mereka jahat hikss"ucap Davina membalas pelukan davira

"Ayo kita pergi dari sini jangan sampai kita ketahuan kalo gak kita bakal di bunuh"sambung Davina lalu menarik tangan davira.

Lalu mereka perlahan berjalan menuju pintu saat mereka sudah sampai di depan pintu itu dan berlari sekencang-kencangnya menuju keluar rumah dengan air mata yang terus membasahi pipi mereka.

Setelah mereka berhasil keluar dari rumahnya mereka berhenti sejenak di pinggir jalan dengan nafas yang tidak beraturan.

"Huffftttt.....kita..... hufttt stop di sini aja dulu Rara kakk cape hufttt"ucap davira dengan nafas yang memburu

"Hufttt iyaa iya dehh huffftt kakak juga capek "jawab Davina dengan nafas yang juga memburu

"Kak kak kita beli air begitu dulu rara haus nih "davira menunjuk warung yang ada di sebrang jalan

"Eemmm yaudah kamu tunggu sini aja ya,Kaka aja yang beliin "ucap Davina lalu mengambil uang di dalam tasnya

"Nihh kamu pakek tasnya dulu nanti Kaka balek lagi,kamubjangan kemana-mana ya"Davina memberikan tasnya kepada davira

"Iya kak hati-hati"ucap davira tersenyum lalu memakai tasnya

"Iya,yaudah jaga diri baik-baik ya"ucap Davina juga tersenyum kepada davira lalu ia langsung menyebrang jalan menuju warung yang ada di sebrang

Sedikit info author kalo up tergantung ya jadi jangan ada yang ngeluh tapi nanti ku usahain buat up tiap hari 😌

Ok nextt time muchh🖤🖤

I'M QUEEN MAFIA GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang