"Nggakk kak Nana!!"davira berteriak lalu menaiki brankar awalnya dia kesusahan tetapi di bantu oleh pria yang dari tadi berdiri di sampingnya davira pun sudah berada di atas brankar sambil memeluk kakaknya
"Kak Nana hikss,kenapa ninggalin Rara hikss Rara udah gak punya siapa-siapa lagi hikss kak Nana bangun jangan tidur hiks"ucap davira sambil menangis memeluk Davina
Semua orang yang berada di ruangan itu melihat ke davira dengan memandang dia dengan iba dan ada yang ikut menangis ,dokter itu pun juga meneteskan air matanya begitu juga dengan pria yang dari tadi menemani davira
"Ade turun dulu yah,kakanya di bawa dulu Ade tunggu sini sama om ini"ucap dokter sambil memusut pundak davira
"Hikss gakk kak Nana jangan di bawak hiks Rara gamau di pisahin hiks"ucap davira masih terus memeluk Davina ."kak Nana ayo bangun hiks jangan kayak gini hiks"sambung davira
Tak lama kemudian penglihatan davira memburam kepalanya terasa pusing dan perlahan matanya menutup dan terbaring menindih Davina.
Pria itu yang melihat davira pingsan dia langsung menggendong davira dan membawanya ke ruang rawat diikuti oleh dokter yang menangani Davina,sedangkan Davina di bawa untuk di mandikan dan di bawa ke ruang mayat
Setelah kurang lebih 30 menit davira pingsan,akhirnya ia sadar.
"Akhgg kepala Rara pusing"gumam davira sambil memegang kepalanya yang pusing
"Eh kamu udah bangun ,baguslah ini minum dulu"ucap pria itu memberikan gelas yang berisi air putih ke davira dan davira mengambil gelas itu lalu meminumnya.
"Ini om makasih"ucap davira sambil memberikan gelas kosong itu
"Iya,sama-sama,kamu gimana masih pusing?ada yang sakit?tanya pria itu sambil menatap davira dengan tatapan khawatir
"Eemm kepala Rara sedikit pusing om"jawab davira sambil memegangi kepalanya lalu tak lama kemudia ia teringat dengan kakanya.
"Kak nanaaaaaaaa!!!!!!"teriak davira memenuhi ruangan itu."kak Nana om hiks kak Nana Rara mau cari kak Nana"
Saat ingin turun ia tak sengaja menarik tangannya keras lalu infusnya pun terlepas dan punggung tangannya mengeluarkan darah segar
"Ee itu tangan kamu berdarah,udah kamu tenang dulu nanti om bantu cari Kaka kamu tapi kamu istirahat dulu ya"ucap pria itu membaringkan davira lalu memencet tombol untuk memanggil dokter memeriksa davira
tak lama kemudian dokter pun datang"Iya kenapa?"tanya dokter itu sambil mendekati davira dan pria itu."eh ini tangannya berdarah aduhhh pasti ketarik ya?"tanya dokter itu lagi lalu mengobati tangan davira yang berdarah
"Anu..itu apa dia udah bisa ketemu dengan kakanya?soalnya dia pengen ketemu kakanya sampai-sampai seperti itu "ucap pria itu sambil menatap dokter yang mengobati davira
"Eem kalo dia udah gak sakit bisa kok,tapi tolong gantikan pakaiannya dulu soalnya kasihan dia memakai pakaian yang basah sudah lama sampai-sampai ini pakaiannya sedikit mengering nanti dia bisa masuk angin"ucap dokter itu telah selesai mengobati tangan davira
"Tas!!!tas Rara mana?mana tas Rara?"teriak Rara panik sambil melihat ke kanan dan ke kiri
"Tenang dulu,tas kamu ada kok itu di bawah "ucap pria itu mengambil tas davira yang terletak di lantai lalu memberikannya "ini"
"Huwww,hufttt"davira menarik nafasnya kasar dan membuangnya kasar
Davira membuka tasnya lalu mencari gelang pemberian almarhumah ibunya dan membiarkan tasnya terbuka tanpa sengaja ia menyenggol tasnya hingga tasnya terjatuh dan semua isinya keluar.
Dokter dan pria itu melihat isi tas davira yang berhamburan terkejut karna di situ uang yang tergeletak dan banyak kartu debit khusus kalangan orang kaya/atas
"I-itu punya siapa"tanya dokter sambil menunjuk isi tas davira yang berhamburan
"Ka-kau ini siapa?"tanya pria itu
"Iss pakek jatoh segala lagi"gumam davira sambil melihat yang terjatuh dan isinya berhamburan
"Hem itu punya Rara dok di kasih sama bunda hikss"davira teringat kembali kejadian di rumahnya
"Eh eh kok nangis sih?udah jangan nangis"ucap pria itu sambil memusut pundak davira
"Hiks orang jahat itu bunuh bunda sama ayah Rara hiks"ucap davira sambil menangis
Mereka berdua mengerutkan keningnya mendengar ucapan davira orang jahat?pembunuh?apa maksudnya mereka berdua bingung di buatnya akhirnya mereka berdua perlahan bertanya pada davira
"Maksudnya apa?orang jahat?"tanya pria itu seketika lengannya kena cubitan dari dokter yang berdiri di sampingnya."aduh kenapa di cubit?"pria itu mengadu sambil memusut lengannya yang habis di cubit akan tetapi dokter itu tidak menjawabnya
"Sebenarnya kamu kenapa cantik?em kalo kamu mau cerita,kamu bisa cerita ke dokter dan om ini"menunjuk pria itu
"Hiks ta-tapi dokter sama om janji jangan bilang siapa-siapa hiks"ucap davira lalu meletakkan gelangnya di atas kasur dan mengulurkan jari kelingking kanan dan kirinya ke udara
"Janji"dokter dan pria itu barengan
Lalu menyatukan jari kelingkingnya,dokter itu menyatukan jari kelingkingnya ke jari kelingking kanan davira sedangkan pria itu ke jari kelingking kiri davira
"Huwwwww.......hufttt...."
Menarik nafas dan membuang nya kasar lalu menceritakan tentang pembantu/art di mansion ya di bunuh satu persatu sampai ke pada bunda dan ayahnya.dokter dan pria itu ikut geram mendengar cerita davira
"Nama kamu siapa?"tanya dokter
"Davira,davira fradella admaja"jawab davira
"Admaja"ucap dokter dan pria itu barengan (terkejut)
"Kalo boleh tau siapa nama orang tuamu?"tanya pria itu
jangan lupa vote ya 🥰☺️
Maaf kalo ada kata-kata yang salah atau sebaliknya mohon di maafkan karna ini karya pertama saya
Jadi jangan lupa vote❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M QUEEN MAFIA GIRL
Teen FictionYang plagiat plise jauh jauh ini karya atas pemikiran saya sendiri saya dah capek capek mikir teruss dia cuman menjiplak karya orang lain woww daebakk sekali Ini cerita pertama saya jadi kalo ada kata-kata yang kurang jelas atau kebanyakan typo moh...