Aturan Kekaisaran Phoenix [1]

32

Huang'er Kamu Nakal Lagi

...

Semua orang menjulurkan leher mereka untuk melihat ke arah yang dia tunjuk. Orang-orang di sekitar secara otomatis membersihkan jalan.

Mereka tidak sabar untuk melihat betapa sakralnya "sayang" Jun Mohuang, dan apakah dia memang lebih mengesankan daripada Pangeran Keempat.

"Huh, siapa yang kau tipu!"

Su Zhiyu awalnya merasa sedikit gugup, tetapi melihat ke atas dan tidak melihat apa pun, dia segera merasa lega.

Bagaimana bisa ada pria yang lebih baik dari Feng Yunyi di Huan Yun? Jika ada, dia pasti sudah bergerak.

Begitu dia memikirkan ini, kekuatan koersif menyapu dari jauh.

Sepertinya ada batu yang berat menekan punggungnya, mencegahnya mengangkat kepalanya.

Semua yang hadir membungkuk dan memberi hormat dengan aneh, kecuali Jun Mohuang dan Pangeran Keenam.

Melewati setiap orang yang membungkuk, Di Lingtian berjalan perlahan.

Dia jelas berjalan perlahan dengan postur yang elegan, tapi dia menyeberang 100 meter dengan beberapa langkah panjang dan berdiri di samping Jun Mohuang.

Kecepatannya sangat cepat sehingga semua orang hanya melihat sekilas pakaian hitam.

"Huang'er, kamu nakal lagi."

Di Lingtian mengulurkan tangan untuk mengetuk ujung hidungnya, matanya yang dalam penuh kasih sayang.

"Jangan lakukan itu."

Jun Mohuang meraih tangannya. Dia benar-benar memanfaatkannya saat berakting.

Di Lingtian mencondongkan tubuh ke dekat telinganya, dan berbisik, "Kita sudah melakukan segalanya akhir-akhir ini, kenapa kamu masih malu?"

Nafasnya yang hangat menyembur ke daun telinganya yang putih dan lembut, terasa segar dan gatal.

"Jangan bicara omong kosong. Fokus."

Jun Mohuang memutar matanya berkali-kali ke dalam. Mereka baru saja berciuman dan tidur di bawah selimut yang sama.

Dan dia telah dipaksa. Apakah dia harus membicarakannya dengan nafsu dan sentimentalitas seperti itu?

Menjentikkan lengan bajunya, Di Lingtian melepaskan penindasan di punggung semua orang.

Mereka semua saling memandang. Pria ini sama mulia dengan seorang raja, tampan, indah, dan sangat anggun.

Sebagai perbandingan, Feng Yunyi seperti ayam melawan burung phoenix, cacing tanah melawan naga sungguhan.

Semua orang harus mengakui bahwa Feng Yunyi memucat jika dibandingkan dalam hal penampilan, tata krama, dan kekuatan.

"Pangeran Keempat, Nona Su, Anda telah kalah. Sekarang, waktunya memenuhi kontrak kita."

Jun Mohuang menyeringai pada mereka berdua dan mengulurkan tangan putihnya.

Ekspresi Feng Yunyi dan Su Zhiyu sangat jelek.

Sebelum Feng Yunyi mengatakan sesuatu, salah satu penggemarnya yang sudah mati otak membalas, "Huh, siapa bilang kamu menang? Bisakah kamu membuktikan bahwa hubungan kalian berdua nyata? Identitas orang ini juga tidak diketahui. Dia mungkin tidak semulia Pangeran Keempat!"

Pernyataan ini segera didukung oleh kebanyakan orang.

"Saya sudah bertunangan dengan Huang'er. Anda dapat meminta konfirmasi dari patriark Keluarga Jun."

Menghadapi semua keraguan, Di Lingtian menyebut nama Jun Yangfeng.

"Patriark Jun, apakah itu benar?"

"Iya."

Mengikuti di belakangnya, Jun Yangfeng tampak pahit. Karena dipaksa oleh pria itu untuk datang ke sini, dia tidak berani menyangkalnya.

Pantas saja Jun Mohuang berani begitu sombong dalam belajar hari itu. Ternyata dia memiliki orang yang sangat kuat yang mendukungnya.

"Adapun identitas saya..."

Di Lingtian terkekeh ringan, dan jejak darah melewati mata hitamnya.

Melihat warna darah yang aneh, kaki Feng Yunyi tiba-tiba menjadi lemas, dan dia langsung jatuh ke tanah.

Dia terengah-engah, dan keringat mengucur di dahinya.

"Yang Mulia memang lebih mulia dari saya. Saya bersedia mengaku kalah."

Dia menggigit bibirnya dengan erat dan dengan rapi menyerahkan pedang dan 1.000 Batu Roh.

Meraih kerah Su Zhiyu, dia membuka telapak tangannya tanpa ragu-ragu dan mulai memukulnya.