3.

581 81 67
                                    

9.47, Di hari yang sama

Riku berjalan ke sebuah bangunan yang pernah ia tinggali sebelum pergi ke Amerika, dan disana ia bisa mendengar suara TV dan seruan-seruan dari dalam.

"Mereka sedang menonton horor? Khukhukhu....aku jadi punya ide bagus" ucapnya sambil tersenyum jail.

Dia mematikan aliran listrik dorm Ainana, dan berjalan ke arah pintu depan lalu membukanya perlahan.

"GOB***! SIAPA YANG MATIIN LAMPU WOY!?"

"NJI*, MANA TADI NONTON HOROR LAH WOY!"

"HEH PL*! KURANG KERJAAN BET YA, SEENAKNYA MATIIN LAMPU GITU AJA! NO NO, AKU NGGA LIKE DESU!"

"Woy gaes....kalian ngerasa ada yang lagi ngeliatin kita ngga sih?"

"...."

Sang pelaku hanya tersenyum miring dan bersembunyi di balik sofa.

Ding dong ku datang padamu bukalah pintu
Tak mungkin sembunyi dariku

"....!! Siapa itu?!"

"Suara siapa itu...?? Ahhh aku tidak mau dengar!" Tamaki menutup telinganya dan bersembunyi dibalik Sougo.

Ding dong ku datang padamu bukalah pintu
Kau tak bisa lari dariku

Mereka ber-enam menatap pintu dorm dengan seksama.

"S-Siapa yang kau cari, hantu-san?" Lirih Nagi sedikit bergetar ketakutan.

Dari balik jendela
Ku tatap erat wajahmu

Sontak mereka menatap jendela ruang tamu yang telah ditutupi tirai.

Kau diam membeku
Ku datang mendekatimu

"...!"

Mereka kini berada di atas sofa...
Saling berpelukan mencari keamanan...
Bergetar ketakutan....
Keringat dingin meluncur pada pelipis mereka...

Sedangkan sang pelaku, menahan tawanya dibalik sofa.

Ding dong ku datang padamu siapkah kamu
Lari dan sembunyi dariku

"NGGA TAU LAGI AH! MAU KABUR AJA DARI SINII!!" Teriak Tamaki yang langsung lari terbirit-birit ke lantai 2.

Ding dong menuju arahmu cepatlah lari
Larilah dan cepat sembunyi

Whoosh!

Sofa yang dipenuhi para manusia itu langsung kosong plong!
Hanya menyisakan angin-angin kepergian mereka.

Kudengar langkahmu

Riku beranjak dari persembunyiannya, dan berjalan ke arah mereka berlari.

Kudengar desah nafasmu

Keenam orang itu berkumpul di satu kamar yang gelap, mereka mendengar suara nyanyian itu yang sedang berjalan menuju arah mereka.

Dan detak jantungmu

Sang pelaku berhenti di salah satu pintu kamar.

Ku kan temukan dirimu

Pada saat Riku menyentuh kenop pintu, mereka ber-enam langsung bersembunyi di dalam lemari yang kecil tapi muat untuk mereka bersembunyi.

Kau sangat payah dalam sembunyi

Riku tersenyum mendengar suara ribut di dalam kamar itu, dan tidak jadi membuka kamar itu.

Kau sangat payah dalam sembunyi

Our Secret~Where stories live. Discover now