2.Bagian 2

79 19 4
                                    


Kapok

Itu satu kata yang sekarang sowon alami, iya. Dia kapok sudah kabur dari rumah, sekarang dia tidak tau harus kemana, Shit!

Kalau tau begini, lebih baik dia didalam kamar saja, menunggu kedua orang tunya selesai saling berteriakan satu sama lain. Sowon pun berjalan di jalanan gang yang agak sempit, entah kemana, jika tersesat dia tinggal membuka Google maps saja.

"Banyak banget anak kecil!, kalau gitu tadi gue harusnya pake sendal aja!" ucap Sowon menatap sepatu yang tadi tidak sengaja terinjak oleh anak kecil, Sabar.

Beberapa menit dia berjalan disini, banyak sekali ibu-ibu yang tidak kadang melihat dirinya kagum, bahkan ada yang sempat memfoto diri-nya diam-diam, tapi entah kenapa Sowon senang akan hal itu, hatinya terasa hangat tiba-tiba, "gue kenapa sih?"

BUGH

"Anjing!"

"Mamah,"

Sowon langsung saja melihat kedepan, didepan sana sudah ada sepuluh preman, juga anak kecil yang sedang digendong paksa dan ditodong oleh pisau!?

"What?, where is her mother?, Kenapa mereka semua diem sih?!" tanya Sowon kesal sendiri, bagaimana tidak?, disaat ada anak kecil yang ingin dibunuh, warga sini hanya diam dan masuk kedalam rumah, bahkan mereka semua menutup jendela, pintu.

"LO! Lo yang diem, bangsat!" ucap salah satu preman disana

Sementara Sowon cuman bias panik, masalahnya dari banyaknya warga disini, mereka semua masuk rumah dan hanya ada Sowon yang tertampang jelas dibelakang preman yang banyak itu.

***

"Maaf tuan, tapi anak itu tidak mau."

BRAKKK

Terbanting sudah, meja mahal yang terbuat dari kayu yang mahal, bahkan harga meja itu bias melebihi tiga ratus juta lebih, dan dengan mudah dibanting oleh seorang tuan, Lee taeyong.

"Suruh sepuluh bawahan yang paling kuat, dan selesaikan masalah ini!, tidak boleh melebihi jam dua lewat tiga puluh." Ucap taeyong kepada seketaris-nya

"Sekarang!"

"Baik tuan, saya izin pamit."

"Silahkan."

Fuc*, bagaimana bias anak-nya itu tidak mau kembali bersamanya, dan malah lebih memilih kabur dan diurus oleh orang-orang yang ada diperkampungan itu?

Taeyong yang sudah pening langsung saja mengambil sesuatu di bawah mejanya, dan meminumnya dengan sekali teguk, entah sudah berapa bulan dia mengkomsumsinya.

***

Lagi-lagi sowon sekarang merasa kapok untuk yang kedua kalinya, dia bingung oleh per-drama yang dibuat oleh banyak preman didepannya, dari yang dia dengar bahwa anak dari seorang nenek-nenek itu tidak mau ikut preman itu, namun dia tetap dipaksa

Aish.., sampai kena azab Sowon akan tertawa sangat kencang. Disana ada satu orang perempuan yang menurut Sowon sangat berani, bagaimana tidak, dia membawa celurit dan mentodongkan kepada sepuluh preman itu.

"BALIKIN ADEK GUE!"

"Dia bukan adik anda."

"Brengsek ya lo semua!, gak punya hati!"

Ck, Sowon menatap kagum perempuan yang ada disana, sangat pemberani, beda sekali dengan dirinya, yang hanya bisa menangis dikamar malam-malam .

Sowon langsung terdiam, bodoh! Dia sangat bodoh sekarang, kenapa dia tidak menelfon polisi saja? Atau kabur dari sini dan berlari dari sini?, "fuck!, sejak kapan pagernya ditutup!", jika kalian tau jadi cara masuk kedalam rumah-rumah perkampungan disini, harus masuk kedalam gerbang tinggi yang ada didepan gang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Taeyong | SowonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang