I. UNGKAPAN HATI

2.9K 10 0
                                    

UNTUKMU MAWAR

Engkau tahu mawar....
Meski ada duri padamu bertancap...
Indahmu lupakan rasa sakitku...
Hatiku luluh akan elokmu...

Engkau tahu mawar...
Bagaikan mentari berikan sinarnya pada sang rembulan...
Terangi malam, temani bumi menutup hari...
Itulah engkau dalam gelapku...

Engkau pun tahu mawar...
Kertas kutulis namamu....
Kertas kugoreskan puisi...
Tuangkan rasa, ungkapkan cinta...

Dikau mawar yang indah...
Sang khalik tlah izinkan engkau tuk mekar...
Maka izinkanlah aku...
Menjaga mekarmu hingga waktuku layu...

--------------------------------------------------------------

BISIKAN MIMPI

Lelap bawa daku mimpi...
Melihat senyum semerbak bunga teratai...
Hati meronta-ronta ingin bertanya...
Siapa gerangan di tepi sungai seberang...

Ingin kucapai, arus melerai...
Rakit kutarik, putuslah talinya...
Hendak kuterbang, sayap tak punya...
Apalah daya, pandanglah saja...

Fajar tlah tiba, mimpiku lepas....
Menghela nafas bertanya siapa dia...
Bisikan mimpi tunjukan arah...
Dia tlah dekat, bujangku reda...

Dimanapun dia saat ini...
Bersama siapa dia saat ini...
Pastikan raga hatimu suci...
Sampai nanti jiwa terikat janji suci.

-------------------------------------------------------------

DIMANA HATI
Dekapan itu masih terasa hangat...
Sukar melupa, rindu kian melebur benci...
Wajahnya kian merebut mimpi malam...
Tangan tak sampai, raga tak nyata...

Dimana hati, kucari lagi di bawah langit...
Dimana hati, kudaki bukit temukan titik terang...
Realita menolak, titik terang malah melegam...
Dimana hati menghilang, resah menyapa, sesal tak terelak...

Runtuhlah rasa hati itu untukku...
Mabuk kepayang tlah berubah menjadi mabuk ratap bukan kepalang...
Dimana hati, rusukku lepas lagi..
Sudahlah benci, pergi dan takkan kembali...
---------------------------------------------------------------

DI UJUNG KOTA ITU

Jumpa adalah takdir...
Berpisah bukanlah akhir...
Berbeda mata, bertentang pandang....
Berucap sama, hati tak restu...

Di sudut kota itu...
Engkau dan aku melepas rindu...
Kini, di sudut kota itu pula...
Engkau dan aku melepas ikatan cinta...

Kedua mata yang selalu kupuji...
Basah bercampur rintikan hujan...
Tanganku lepas, dikau pergi mengupas rasa....
Indah cerita tertinggal memori semata...

Perlahan-lahan menghilang...
Tepat di ujung kota itu, tak nampaklah kilaumu...
Nafas panjang ini serasa berat bagai baja...
Lepaskan harapan, kuburkan angan...

Deritamu bukan lagi deritaku...
Bawalah daku dalam nyanyianmu...
Pisahku lari mata berpaling...
Pergilah sayang, doaku menngiring...
---------------------------------------------------------------

-Angelho Johannes-
Ruteng, Mei 2021

PUISI SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang