"aku enggak suka sama pelangi" ucap Lisa sambil menumpukan kepalanya di atas telapak tangannya.Matanya tidak bisa berbohong ketika melihat pelangi di depanya. Lisa sangat terpukau.
Laki-laki sepantaran Lisa itu tertawa. "dan aku enggak percaya sama kamu, buktinya kamu sangat menikmatinya"
"Menikmati gimana?? Biasa aja tuh"
Anak itu kembali tertawa. "Kenapa enggak suka??" Tanyanya bingung, jelas-jelas pelangi nya indah.
Lisa terdiam, memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan kepada Daffa. Iya. Orang yang sadari tadi berbicara dengan Lisa adalah Daffa, anak dari teman papahnya.
"Karena pelangi suka pergi tiba-tiba, padahal aku ingin memandangnya lebih lama" jawabnya sambil cemberut.
"Katanya tadi enggak suka sama pelangi, gimana sih??" Daffa terlihat semakin bingung dengan pemikiran temanya ini.
Lisa menurunkan kedua tangannya dan menatap Daffa. "Itukan tadi, sekarang enggak"
"Yaudah kalo gitu, kamu bisa anggap aku pelangi. Karena aku enggak akan pergi tanpa bilang sama kamu"
"Bisa banget bohongnya, sebentar lagi kan kamu mau ke belanda Daffa!!"
Daffa memalingkan wajahnya sambil mengetuk dahinya, memikirkan sesuatu. "Enggak bohong, buktinya nanti aku bakal balik lagi ke sini. Seenggaknya kan aku udah bilang ke kamu duluan" ucapnya dengan PD.
Gadis itu hanya mengangguk. "Aku beneran bakal balik Lisa. kalo kamu kangen, kamu bisa telfon aku"
"Iyaa"
Pria paru baya dengan pakain formal itu menghampiri Lisa dan Daffa. Dia tersenyum. "Daffa. Ayok berangkat, sebentar lagi pesawatnya akan terbang"
"Papah duluan nanti aku nyusul kebawah." Pria itu menangguk dan pergi duluan. Sekarang giliran Daffa untuk berpamitan kepada Lisa terlebih dahulu, ia tidak mau kalo temanya sedih. "Aku udah mau berangkat"
Lisa menaikan kedua alisnya. "udah tau, sana berangkat"
"Kamu enggak nangis dulu apa atau peluk gitu, gak peka banget. Kan ak-"
Grab!
Lisa memeluk Daffa, begitupun sebaliknya. "Janji bakal balik ya, jangan lama-lama disana."
"Iya aku janji"
Daffa melepaskan pelukannya dan berjalan mundur sambil melambaikan tangan kepada Lisa. "Jangan sedih lagi Lisa, aku yakin pelangi enggak akan Setega itu buat ninggalin kamu"
Setelah punggung Daffa tidak terlihat lagi, Lisa tersenyum lalu kembali menatap pelangi didepanya.
"Aku berharap kamu enggak kaya pelangi Daffa"
12 April 2012
ꕹꕹꕹꕹꕹꕥ•ꕥꕹꕹꕹꕹꕹ➣➣Tertanda istri sahnya eunwoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad'ending || Lisa
Teen Fictionawalnya memang seperti pelangi, indah dan mungkin cukup untuk aku percaya, namun pada akhirnya pelangi itu tidak akan bertahan selamanya , ia akan tetap pergi tanpa kabar. -Lisa Azora