Sad'ending [L] 1

44 5 0
                                    

06 januri 2021-

Sejak semalam hujan terus datang sampai pagi dini. Suasana dingin membuat gadis dengan piyama berwarna kuning itu enggan untuk beranjak dari kasurnya.

Rasa kantuk yang terus hinggap di matanya membuat Lisa merasa ingin bolos saja untuk hari ini. Sekali saja.

Rasanya ia tidak pernah merasakan apa itu liburan, Lisa selalu di tuntut untuk terus belajar. Bahkan hari Minggu yang seharusnya untuk beristirahat ia lakukan untuk belajar dan belajar.

Ini bukan keinginan Lisa. papahnya selalu menuntut nya untuk menjadi yang terbaik dan Lisa selalu menuruti.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu membuat gadis berponi itu membuka matanya, ia menghela nafas. "Lisa udah bangun?" Tanya seseorang dari luar.

Lisa beranjak dari kasur dan membuka pintu kamarnya. Terlihat papahnya yang sudah siap dengan pakaian formal. Ah! Sepertinya di keluarga ini hanya dia yang memiliki rasa malas. Lihat saja, bahkan masih jam 6 papahnya sudah siap.

"Kamu belum mandi?" Tanya nya lagi.

"Ini aku baru aja mau mandi, papah duluan aja nanti aku nyusul" ujar Lisa.

Papahnya mengangguk dan berlalu pergi, sebelum itu ia meninggalkan pesan kepada Lisa untuk segera cepat.

Lisa menutup pintunya kembali, mengambil handuk lalu segera pergi ke kamar mandi. Ia tidak ingin papahnya menunggu lebih lama.

Lisa selalu diajarkan untuk disiplin dalam menggunakan waktu, tapi terkadang Lisa melupakan itu. Hidup hanya berdua dengan papahnya membuat Lisa berfikir, 'apa semua anak yang tinggal dengan papahnya selalu seperti ini? Mungkin enggak, hanya aku saja'

Satu lagi. Lisa pernah bertanya kemana mamahnya dan respon papahnya sangat menakjubkan. Ia hanya bilang 'enggak tau'. Singkat. Sangat singkat. Bahkan sangking singkatnya membuat Lisa menjadi malas untuk bertanya lagi.

"Pagi pah" sapa Lisa sambil menarik bangku dan duduk. melihat hidangan yang berjejer rapih di atas meja.

Ardan -papah Lisa- menganggukkan kepala. "Cepat makan. Papah udah mau berangkat"

"Iyaa"

∆∆∆


"Lisa! Kenapa lo gak jawab chat dari gua?" Tanya orang itu.

Gadis itu menoleh, mendapatkan dilan yang sudah berjalan di sampingnya."Handphone aku lowbat. Emang kamu ngechat apa?" Ujar Lisa bertanya.

Namun dilan tidak menjawab, cowok itu malah menarik tangan Lisa. Membawanya ke kantin. Tentu Lisa bingung. "Ngapain? Udah mau masuk loh. Kamu belum makan lagi?"

"Gua belum makan, jadi temenin. Enggak Nerima penolakan." Kekehnya dan mengajak gadis itu untuk duduk di salah satu meja di kantin. Kebetulan kantin masih sepi, mungkin masih banyak siswa yang belu datang karena terjegat hujan.

"Kalaupun aku nolak kamu juga gak bakal lolosin" Lisa menatap sinis Dilan. "Kenapa enggak makan lagi?"

"Buru-buru"

"Enggak ada jawaban lain selain buru-buru. Kayaknya setiap hari buru-buru Mulu, padahal pas sampe sekolah masih lama jam masuknya"

Dilan membuka plastik yang berisi roti rasa coklat dan memakannya. "Kalau gua makan dulu, pasti bakal telat" mengambil 2 susu kotak yang tadi ia beli sebelum Lisa datang dan memberikanya satu ke Lisa. "Makasih"

"Hari Minggu ada acara?" Tanya Dilan.

"Ada"

"Boong"

Sad'ending || LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang