41 - Gebetan Kai?

1.2K 254 195
                                    

Hari terus saja berjalan sebagaimana mestinya. Dan karena pertengkaran kemarin, Eunji dan Haru bersikap tak seperti biasanya ketika mereka berada di kantor. Mereka berdua yang biasanya selalu berbincang—membicarakan ini dan itu bersama, kini menutup mulut rapat-rapat. Bahkan keduanya tak saling bertegur sapa atau pun berbasa-basi saat tiba di kantor tadi. Hal itu pun memicu pertanyaan dari Hyunjin dan Nina yang sedari tadi memperhatikan keduanya.

"Mereka berantem kali, ya? Kok tumbenan diem-dieman gitu?" tanya Nina berbisik pada Hyunjin yang kini tengah mengoper dokumen kepadanya.

Hyunjin menganggukkan kepalanya. "Mungkin. Dari tadi dua-duanya gak ngomong sama sekali, tuh." Setelah menyelesaikan urusannya, Hyunjin kembali ke meja kerjanya.

Suasana berubah menjadi tak nyaman dalam semalam. Kemarin keduanya masih bisa menertawakan ini dan itu, berbincang mengenai ini dan itu, mengomentari ini dan itu, namun kini semuanya berubah begitu saja.

Hyunjin dan Nina tentunya bingung akan situasi ini. Haruskah Hyunjin mengeluarkan lelucon seperti biasanya? Atau... Haruskah Nina bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada keduanya?

🦊🦊🦊

Suasana hati Yeonjun kini sangatlah baik. Bagaimana tidak? Penjualan produknya semakin hari kini semakin meningkat. Juga, semakin banyak investor yang tertarik pada perusahaannya. Semua ini berkat kerja samanya dengan perusahaan periklanan yang mempromosikan produknya dengan sangat baik.

Perusahaan yang dipimpinnya kini bangkit kembali. Yeonjun akan mengucapkan banyak terima kasih kepada Yoongi yang telah membantunya saat masa-masa sulit itu. Yeonjun juga akan berterimakasih kepada Taehyun yang telah membuat desain produk serta video promosi yang berefek sangat baik untuk perusahaannya ini.

Dan sebagai ucapan terima kasih kepada para karyawannya yang telah bekerja keras membantu membangkitkan kembali perusahaannya, Yeonjun berencana untuk mengadakan liburan bertajuk family gathering selama dua hari satu malam.

"Coba bayangin kalo waktu itu kamu gak nerima tawaran Pak Yoongi, Bang. Apa yang terjadi sama perusahaan ini? Gimana nasib karyawan-karyawanmu itu?" celetuk Beomgyu yang kini tengah bersantai bersama dengan Yeonjun di sofa ruang kerja si pemilik perusahaan itu.

"Pastinya aku bakalan nyesel banget, Beom. Dulu aku pernah cerita tentang gadis kecil yang bantu aku bangkit dan selalu nemenin aku supaya aku gak kesepian, kan?" tanya Yeonjun yang langsung dibalas dengan anggukkan kepala oleh Beomgyu.

"Hal yang satu ini lah yang bakalan bikin aku nyesel banget banget banget kalo aku nolak tawaran Pak Yoongi. Ternyata orang yang aku cari-cari, gadis kecil yang dipanggil Lulu, yang aku ceritain ke kamu itu Haru, Beom."

Beomgyu tentu tak menyangka mendengar apa yang dikatakan Yeonjun barusan. Benar-benar takdir, batinnya.

"Aku bersyukur banget, ternyata selama ini bukan cuma aku yang nyari dia, tapi dia juga nyari aku. Ahh, gak sih. Sebenernya setahun terakhir ini Pak Yoongi yang nyari aku. Pak Yoongi tau semuanya, dan kebetulan waktu itu perusahaan hampir bangkrut, dan itulah yang terjadi. Ini semua terjadi berkat Pak Yoongi. Kalo dia gak nyari aku, kalo dia gak tau kondisi aku saat itu, kalo dia gak nawarin kesempatan itu, aku gak tau gimana keadaanku dan perusahaan ini sekarang."

"Turut senang deh dengernya. Udah dapet jodoh, perusahaan bangkit lagi pula tuh. Bener-bener beruntung kamu, Bang," kata Beomgyu lalu tersenyum menatap Yeonjun yang sedari tadi tak bisa menahan rasa senangnya.

"Terus, gimana soal pengumuman yang satu itu? Mau diumumin hari ini juga?"

Yeonjun menganggukkan kepala mendengar pertanyaan Beomgyu yang satu ini. "Iya, sekalian aja. Setelah rapat untuk family gathering nanti, langsung aku umumin soal itu."

Our Fate • Choi Yeonjun [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang